2. Teman Baru

357 58 28
                                    

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sudah satunbulan lebih lama nya Maira tinggal di Bali, yang awalnya perempuan itu sangat senang karena bisa eksplor pulau indah itu seorang diri. Apalagi Jevais yang mengalah  memberikan hak guna mobil miliknya sepenuhnya pada sang istri. Di tambah Maira juga selalu diberikan uang jajan yang cukup besar oleh suaminya setiap ia izin berpergian. Yah pokoknya satu bulan ini memang sangat menyenangkan untuk Maira.

Tapi...

Maira malah merasa bosan.

Perempuan itu bingung harus melakukan apa lagi untuk mengisi waktu kosongnya. Sedangkan Jevais memang tengah disibukan dengan mega projek pertamanya dalam pembuatan Hotel and Ressort di dua kota sekaligus. Yogyakarta dan Gili Trawangan. Karena kesibukan itu suaminya tidak bisa menemani Maira jalan-jalan.

"Mau renang, tapi udah janji gak bakal renang lagi kalau gak sama Mas Jeva." Keluh Maira menatap kolam renang yang berada di area belakang kost-an suami nya.

"Hoi istri orang!"

Merasa nama nya terpanggil Maira menoleh pada suara cempreng seseorang yang kini sudah menjadi teman barunya selama hidup di Bali. "Bengong mulu, kesambet loh mbak." Sapa seorang perempuan bernama Niva Natalia itu dengan nada yang ceria.

"Gak bengong. Lagi bosen aja." Balas Maira lesu, "Kamu ngapain masih disini? Emang gak kuliah?"

"Ck. Jangan ingetin aku sama kata haram itu dong mbak.." orang itu mendengus sebal. "Lagi males bahas itu."

"Hahaha oke maaf, maaf. Yaudah kamu belum jawab pertanyaan ku. Kamu ngapain kesini?" Balas Maira sambil terkekeh.

"Nengokin pujaan hati lah."

"Leo?"

"Dih ngapain nengokin orang jelek! Bukan Leo, mbak. Tapi Mas Rangga, hehehe."

"Husssh Mas Rangga kan pacarnya Mbak Sania. Lagian kamu kok manggil Leo nama aja sih? Dia kan kakak kamu, Va."

"Leo itu babu ku mbak. Kalau soal Mas Rangga sama Mbak Sania mereka itu lagi terjebak toxic relationship tau mbak! Soalnya Mbak Sania aslinya punya pacar lain di Buleleng sana."

"Ah masa sih? Mereka keliatan bucin gitu kok."

Niva memutar bola matanya malas. Susah sekali membuat Maira percaya. "Dih Mbak Wulan gak percaya. Aku serius, waktu itu aku sama Lele pernah mergokin Mbak Sania keluar hotel di Buleleng."

"Oh jadi kalian pernah gak sengaja ketemu?"

"Bukan. Hehehe aku ikutin Mbak Sania sama selingkuhan nya. Tapi karena aku gak punya mobil jadi aku paksa aja si Lele nganterin aku." Balas Niva dengan cengiran nya.

"Itu sih bukan mergokin. Tapi sengaja mata-matain, Va. Lagian kenapa seniat itu sih kamu sampe ngikutin mereka ke hotel. Emangnya boleh masuk ya?"

"Ya aku ikut checkin lah. Tau gak kami ngikutin mereka sampe mana?

FelicityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang