***
-🐰⭐️-***
Setelah ajakan menikah yang seperti mengajak Maira jajan cilok dipinggir jalan, Jevais pun langsung menemui keluarga Maira yang saat itu memang tengah ramai tamu karena persiapan pernikahan Yolanda dan calon suami nya yaitu Satya. Sontak kedatangan Jevais saat itu pun mengundang banyak tanya para warga di sekitar. Belum selesai rasa terkejut mereka dengan kabar pernikahan Yolanda dan Satya, kini bagai petir di siang bolong Maira pun seperti tak mau kalah dengan membawa calon suami nya di depan keluarga besar. Apalagi laki-laki itu Jevais. Laki-laki yang belum satu hari gadis itu kenal. Tapi bisa-bisa nya langsung mengiyakan ajakan nikah Jevais hanya karena ingin tinggal di Bali.
Meski menjadi bahan gibahan para warga, baik Maira ataupun Jevais tetap mantap melanjutkan pernikahan mereka selang beberapa hari setelah acara resepsi Yolanda dan Satria dilangsungkan.
Pernikahan Maira dan Jevais dilaksanakan hanya di KUA saja, dengan mahar pun seadanya karena persiapan yang sangat singkat. Ya... Sangat kontras dengan resepsi sepupu nya yang menjadi acara pesta rakyat di kampung mereka.
Seolah semesta mendukung, pernikahan mereka disiapkan hanya kurang dari satu minggu menjelang pernikahan. Dan yang lebih anehnya lagi, Pak Bayu ayahanda dari Maira pun langsung menyetujui begitu anak perempuan satu-satunya memperkenalkan Jevais sebagai calon suami gadis itu minggu lalu.
Dulu saja untuk mendapatkan restu dari Pak Bayu, Satya harus bertahun-tahun berjuang meyakinkan beliau. Tapi Jevais? Laki-laki yang entah asalnya dari mana, tidak memiliki asal usul yang jelas, bahkan laki-laki itu sebatangkara bisa dengan mudahnya membuat Pak Bayu luluh seketika.
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Maira Wulandari binti Bayu Prambudi dengan mas kawinnya berupa emas lima belas gram, dan uang sejumlah lima juta rupiah, tunai." Ucap Pak Bayu sambil menggenggam tangan Jevais yang terlihat mantap.
"Saya terima nikah dan kawin nya Maira Wulandari binti Bayu Prambudi dengan maskawin yang tersebut, tunai."
Begitulah ijab kabul dilaksanakan pada senin pagi, tidak ada acara besar-besaran seperti Yolanda sepupu nya, bahkan kedua mempelai itu hanya memakai kemeja koko dan gamis sebagai baju pernikahan mereka. Meski begitu, baik Maira ataupun Jevais sama-sama berharap rumah tangga mereka akan sakinah, mawadah, warahmah hingga tua nanti.
Memang sangat seadanya, tapi Jevais pun berjanji, jika kondisi keluarga Maira sudah membaik, yang artinya ketika para tetangga mulai melupakan gosip tentang skandal Yolanda dan Satya. Maka laki-laki itu akan mengadakan dream wedding Maira yang jauh lebih megah dibandingkan dengan pernikahan sepupu Maira kemarin. Dan janji itu Jevais ucapkan dihadapkan kedua orang tua Maira dan juga pada kakak dan adik laki-laki Maira.
"Maafin ibuk ya nduk... ibuk ndak bisa apa-apa waktu eyang minta kamu pergi dari rumah. Eyang mu juga bingung karena cucu nya ada yang hamil duluan, dan yang ngehamilin Yola malah calon mu. Katanya biar kamu gak sedih kalau liat mereka nikah." Talitha ibu dari Maira pun menangis begitu acara akad nikah selesai diselenggarakan. Kini satu keluarga itu tengah duduk di ruang tunggu KUA, belum ada niatan untuk kembali ke rumah mereka setelah akad selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity
RomanceMenikah dengan stranger yang baru Maira kenal merupakan pengalaman yang tak pernah terpikirkan. Awalnya ingin bunuh diri karena di usir oleh orangtua nya tapi siapa sangka percobaan bunuh diri itu justru mempertemukan Maira dengan jodohnya. "Yauda...