04.30 pagi!
Buru-buru aku melaksanakan ibadah dulu. Capcus mandi, ga perlu lama-lama. 15 menit lebih dari cukup. Setelah itu, aku berjalan keluar kamar mandi menuju walk in closet ku. Memang, kamar mandi di apartement ini terletak di dalam walk in closet. Jadi tak perlu susah payah keluar masuk pintu ini-itu.
Aku mengambil kemeja formal berwarna putih, warna favoritku. Dan rok pensil selutut berwarna putih. Dan blazer biru yang kusamakan dengan tas Gucci biru ku. Dan heels putih polosku. Rambut Blonde ku, kusanggul menyisakan anak rambut di sekitar leherku.
Aku menatapi penampilanku di depan cerminku. Sangat cocok sebagai sekretaris bukan?
Aku hanya memakan roti selai strawberry saja. Lalu turun ke lobby, dan berangkat ke kantor sekitar pukul 5. Kepagian. Tapi harus.
----
Ting tongg...
Pintu lift terbuka di lantai 22 kantor ini. Masih sepi, mengingat sekarang pukul 05.30. Hanya ada OB yang terlihat membersihkan lantai ini. Aku berjalan kedalam dan mendapati seorang pria dengan kemeja formal merah darah dengan dasi putih polos dan celana jins Hitam. Gayanya lumayan. Mungkin tinggiku hanya sebahunya, tampan. Umurnya sekitar pertengah 20? Dia bos? Atau apa? Dia mengamatiku dari jauh.
"Ms. Carpenter? Sekretaris pertama?" Tanya pria itu dengan tatapan bingung menggunakan bahasa inggris.
"Ya? Saya Dea, Deandra Carpenter" aku mengulurkan tangan menjabat tangannya.
"Saya Leo, Leoxander Anderson. Saya sepupu, sekaligus sekretaris kedua Boss"
"Oh oke. Hmmm... apa yang haru s saya kerjakan sebagai sekretaris pertama?" Tanyaku.
"Baiklah. Pertama, meja kamu disana. Di depan meja saya. Dan kedua. Bos datang pukul 7 tepat, kamu sebagai sekretaris pertama, kamu siapkan berkas-berkas yang akan di baca pak bos di mejanya. Saya akan memberikan jadwal bos hari ini, nanti saya kirim melalui email. Dan kedepannya. Kamu yang menyusun jadwal pertemuan bos dengan rekan kerjanya. Dan kamu juga yang akan menemaninya" sautnya.
"Baiklah" aku duduk di kursiku. Pak Leo pergi ke bawah untuk menyambut sang bos.
Beberapa menit kemudian, pintu lift terbuka. Menampilkan sosok Pak Leo dengan seorang pria memakai stelan jas keluar dari lift dan berjalan menuju ruang direktur. Sontak aku berdiri dan menunduk kan kepalaku. Saat aku sadar lelaki yang bersama Pak Leo adalah Bos-ku.
"Siapa dia?" Tanyanya pada pak Leo saat berdiri di ambang pintu.
"Emm.. dia sekretaris pertama baru mu boss" ucap pak Leo melirik ku sekilas. Aku berjalan mendekat. Dan mengulurkan tangan.
"Selamat pagi, Pak. Saya Dea, sekretaris bapak" dia hanya melihat tangan ku. Dia tersenyum angkuh dan berjalan masuk keruangannya tanpa membalas jabat tanganku. Kurang ajar.
Aku mendengus kesal "Sial, tidak memiliki sopan santun" umpatku pelan.
---
Jam makan siang tiba. Aku baru saja akan beranjak ke kantin ketika dering telepon di mejaku menuntut untuk diangkat.
"Halo, dengan sekretaris Anderson's. Apa ada yang bisa saya bantu?" Ucapku.
"Ya. Saya minta kamu belikan saya Pizza, untuk makan siang"
Ucap seorang pria dengan suara bazz nya yang terdengar indah. Lahh...
"Maaf Tuan. Anderson's grup bukan Restoran. Mungkin anda salah nomor" ucapku. Dia pikir perusahaan ini restoran apa? Terdengar dengusan berat di sebrang sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
White Wedding
Romantik[COMPLETED] Dea setuju-setuju saja saat Bossnya meminta pertolongan untuk menjadi kekasih pura-puranya demi terhindar dari perjodohan yang dirancang oleh orangtua bossnya itu. Namun, sangat disayangkan jika saat pertemuan keluarga bossnya dengan kel...