Erine memberikan helm nya pada Oline sambil memincingkan mata, memikirkan apa yang akan ia beli nanti nya karna Oline telah berjanji akan membelikan nya sesuatu jika Erine berhasil mendapatkan nilai yang bagus di ulangan matematika nya hari ini.
Erine berhasil mendapatkan nilai yang di inginkan oleh Oline, maka dari itu sekarang adalah saatnya Erine mendapatkan apa yang seharusnya ia dapatkan.
"Tumben buka helm nya sendiri, biasanya kamu suka nungguin aku buat bukain helm nya" Celetuk Oline sambil menerima helm dari tangan Erine. "Aku pengen cepet cepet masuk ke dalem" Erine melompat dari motor yamaha XSR 155 motor baru Oline lalu Erine berlari memasuki mall "Heii tunggu aku"
Oline dan Erine berjalan beriringan memasuki mall. Erine terlihat seperti anak kecil yang sedang di gandeng oleh ibunya "Oyine, Eyine boleh beli apa aja yang Eyine mau kan?" Oline tersenyum lalu mengangguk "iya, apapun yang Eyine mau bakal Oyine beliin"
Erine tersenyum dengan sangat lebar lalu ia menghentikan langkah nya, hal ini membuat langkah Oline ikut terhenti "kenapa?" Erine mendongak untuk menatap wajah Oline. "Aku mau beli mainan" Oline menaikan satu alis nya kemudian ia tertawa "kenapa kok kamu ketawa sih?"
Oline segera menghentikan tawanya lalu ia menggelengkan kepala "enggak, gapapa ayo masuk kedalem nanti oyine beliin mainan yang banyakk buat Eyine"
Kedua mata Erine berbinar ketika ia melihat banyak sekali mainan di depannya. "Ternyata aku pacaran sama anak kecil ya" Oline mengacak gemas rambut Erine lalu mengecup nya. "Nononono, aku ini udah gede ya oyine. Aku mau beli mainan buat kamu!" Erine berkacak pinggang dengan dahi yang di kerutkan dan alis yang menyatu, hal ini malah membuat Oline terkekeh geli.
"Eh oyine ayo kita kesana" Erine menarik tangan Oline untuk menghampiri sebuah mainan robot berukuran besar. "Mau ini, Eyine mau yang ini" Erine melompat-lompat kegirangan sambil memeluk mainan robot Itu.
"Eyine mau mainan robot-robotan ya?" Erine mengangguk dengan semangat sebelum ia mulai berdehem dan menegakkan tubuhnya "nah ini mainan nya bagus buat kamu, oyine mau kan mainan ini?"
Oline menaikkan satu alisnya "kok jadi aku?" Erine menggembungkan pipinya lalu ia memeluk Oline, Erine mulai menangis di pelukan Oline. "Kamu mahhhhhh, tinggal bilang iya aku mau aja kok susah banget" Oline tersenyum sambil mengusap kepala belakang Erine. "Iya eyinee, oyine mau sekali mainan itu" Ucap Oline dengan nada suara seperti anak kecil.
Erine melepaskan pelukan nya, ia menatap Oline dengan hidung yang terlihat memerah. Erine menghentakkan kakinya lalu berjalan pergi menghampiri mainan lainnya "kalau yang ini oyine mau?" Oline tersenyum kemudian ia mengangguk "Mau! Mau sekalii"
Erine mengangguk kemudian ia memasukkan mainan nya ke dalam keranjang. "Kalau yang ini mau tidak?" Oline lagi-lagi menganggukkan kepalanya "mauu, oyinee mauu itu" Erine kembali memasukkan mainannya ke dalam keranjang "kalau yang ini?"
"Yang ini?"
"Ini?"
"Terus yang ini?"
"Sama yang ini?"
"Mau, oyine mau semuanya. sekalian aja kamu beli semua mainan yang ada di toko ini" Erine menunjukkan telapak tangannya kepada Oline "tidak boleh, Oyine tidak boleh terlalu banyak membeli mainan. Eh bentar ini satu lagi deh" Erine menatap Oline dengan tatapan tajam sebelum ia mulai memasukkan mainan nya ke dalam keranjang "tapi oyine mau kan mainan yang ini?"
Oline menelan ludah nya dengan susah payah sebelum menjawab "iya mauuuu banget" Erine tersenyum sambil manggut-manggut "oke, ayo kita ba-" langkah Erine terhenti, Oline yang bingung segera mengintip di balik rak mainan. Sebenarnya apa yang sedang Erine perhatikan hingga langkah nya terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Secara ugal ugalan (Orine) [end]
Teen FictionMencintai si anak Osis secara ugal ugalan