18

295 20 0
                                    

Untung nya tak lama, taxi itu sampai di depan gerbang rumah yng di tinggali oleh days dan renley

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untung nya tak lama, taxi itu sampai di depan gerbang rumah yng di tinggali oleh days dan renley.

"Tulis nomer nya dong,tampan" Pinta si supir sambil memberikan kertas dan pulpen.

"Supir gila" Maki jaziel lalu segera keluar.

Sedangkan Javier terkekeh sambil memberikan tatapan mengejeknya ke arah jaziel.

"Ck, sana lo!" Kesal jaziel, pria itu menyeret kopernya dengan ogah ogahan menuju gerbang rumah di depan nya.

"Selamat malam, ada yng bisa di bantu?" Muncul lah seorang pria dengan badan kekar dari balik gerbang.

"Ini benar rumah days Harriet?" Ucap jaziel.

"Ya, dengan siapa?" Jawab si kekar.

"Saya jaziel, sahabat renley"ucap jaziel memperkenalkan secara singkat diri nya.

" Oh, baik saya tau, tuan renley sudah bilang pada saya tentang kedatangan anda"ucap si kekar akhirnya paham.

"Ah iya, saya juga membawa satu teman saya" Bohong jaziel sambil menarik paksa tangan Javier agar pria itu memperlihatkan rupa nya.

"Baik, mari masuk" Ajak si kekar.

Jaziel menghela nafasnya, lalu ikut masuk mengikuti langkah pria kekar itu.

"Ada tamu ya,pak?" Celetuk Javier melihat mobil asing terparkir di halaman rumah.

Javier hafal betul jika Harriet dan lindsey itu hanya memiliki mobil dengan merek Porsche dan ferarri.

"Iya, teman baru nya tuan renley" Jawab si kekar.

"Teman?" Batin Javier bingung.

"Kenapa kamu bawa dia kesini,jaz?" Ketus days bertanya pada jaziel sambil melirik putra semata wayang nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu bawa dia kesini,jaz?" Ketus days bertanya pada jaziel sambil melirik putra semata wayang nya.

"Gatau,uncle... Dia ngikut terus kyk anak bebek" Sahut jaziel dengan asal.

"Yaudah deh, jaz kamu ke kamar mu dulu, bersih bersih" Titah days sambil melirik seorang pelayan yng sudah menunggu jaziel.

"Baik uncle, terimakasih" Ucap jaziel sebelum mengikuti langkah si pelayan.

"Ayo ikut mama ke kamar!" Ucap days dengan datar dan tegas.

Javier meninggalkan koper nya di sana lalu perlahan mengikuti langkah ibu nya baik ke lantai atas.

"Duduk!" Suruh days setelah langkah nya sampai di kamar miliknya.

"Bagaimana rasa nya dua minggu ini?" Tanya days dengan smirk seakan mengejek anaknya.

"Hidup Javier hampa ma, Javier gelisah, Javier gak bisa tanpa renley... " Sahut Javier menunduk.

"Ini kesalahan mu, kamu kira dengan perilaku mu itu renley tidak akan trauma?" Balas days.

"Javier sadar ma, tolong izinin Javier kembali sama istri Javier" Pria tampan itu bersimpuh di depan days yng duduk memangku kaki di sofa.

"Javier gak mampu ma, Javier gak mampu" Lirih Javier berulang ulang sambil menitihkan air mata.

"Mama izinkan, tapi soal maaf memaafkan semua nya mama serahkan ke renley, entah dia mau memilih jalan yng mana, mama tidak bisa memaksa" Jelas days sambil mengusap pelan surai tebal milik anaknya.

"Dan mama ingin kamu berjanji pada mama untuk menghilangkan sifat gegabah mu itu, jangan gampang terpancing emosi Javier, karena hampir semua yng di selesai kan dengan emosi itu berdampak buruk" Nasehat days.

"Javier janji dan akan Javier usaha kan" Ucap Javier benar benar bersungguh-sungguh.

"Baik,mama percaya. Sekarang temui renley, ia ada di halaman belakang" Suruh days.

Javier mencium kening ibu nya lalu segera berlari ke luar mencari istri nya.

"Ini si papi nelfon lagi" Kesal days saat notif suami nya mengganggu.

"Halo?" Ucap days membuka pembicaraan walaupun terlihat ogah ogahan.

"Ngapain post foto kayak gitu di ig?" Ucap pria di seberang sana.

"Ishh, kamu nih aku kan juga pengen gaul gitu, masa gaboleh?" Kesal days

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ishh, kamu nih aku kan juga pengen gaul gitu, masa gaboleh?" Kesal days.

"Gaboleh" Balas pria di seberang sana, ia adalah Jordan Harriet, ayah kandung Javier.

"Kamu 11/12 emang sama anak kamu" Ucap days.

"Gini aja deh, akun mu kamu privat terus yng kamu follow cuma aku nanti aku follback, jadi cuma aku yng liat" Saran Jordan yng bukan membuat days membaik malah membuat days makin kesal.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang