BAB 15

45 3 0
                                    

Halloo
Sebelum baca jangan lupa Follow dulu okeyy? Vote nya juga,jangan sampai lupa.

Mencintaimu itu mudah..
Jika tidak dengan orangnya maka cukup dengan karyanya

~Moonditzx__

~Happy Reading~

Siang yang cerah, tidak ada tanda-tanda hujan yang akan datang.

Saat ini Nana tengah asik membaca buku novel sambil memakan cemilan yang ia punya di ruang keluarga. Keluarga? Ngomong-ngomong soal keluarga,Nana masi memiliki keluarga kecilnya sendiri,hanya beranggotakan ia dengan suaminya. Belum ada tanda-tanda ingin mempunyai momongan.

Saat sedang asik membaca novel,Nana tiba-tiba terheran melihat suaminya yang keluar dari kamar dengan berpakaian jas ala-ala CEO. Mungkin suaminya ini ingin merasakan bagaimana memakai jas...

"Loh kok tiba-tiba makai jas? Biasanya outfitnya sarungan,baju koko,sama peci"
Ujar Nana terheran.

"Emang kenapa,hm?? Terlalu cakep ya??"
Goda Kian dengan terkekeh lalu duduk di sebelah Nana.

"Hujan Dan Kisah Kita"
Ucap Kian membaca judul buku novel yang sedang Nana baca.

"Kamu suka hujan?"
Ujar Kian menatap bola mata hazel milik Nana.

"Hm,
Hanya menyukai hujan tanpa adanya
petir. Karna petir memilik kisahnya
tersendiri"

Jelas Nana,lalu Kian hanya menjawab "Oo" sambil mengangguk.

"Jalan yuk?"
Ajak Kian lalu Nana langsung berhenti melahap cemilannya.

"Kemana?"

"Kemana aja,yang penting berdua"

Bluss

Membuat pipi Nana memerah.

Sebelum pergi,Nana memakai cadarnya terlebih dahulu.

"Enggak ganti outfit mas? Masa keluar pake jas sama kemeja gitu,kayak aneh aja gitu ngeliatnya, mungkin karna ga biasa"

"Iya saya ganti sekarang"

Setelah Kian mengganti pakaian jas nya dengan sarung,baju koko, serta peci. Ia pun keluar dari kamar untuk menemui Nana yang berada di luar.

"Pakai motor aja yuk mas? Biar kayak lebih deket aja duduknya. Kayak orang-orang pacaran gitu"

Kian yang mendengar permintaan dari Nana itu tiba-tiba merasa bingung untuk menjawab "iya".

"Ma'af khumairah,kali ini permintaan kamu tidak bisa saya turuti,kita pakai mobil saja ya?"
Pinta Kian.

"Loh,kenapa?". Tanya Nana heran

"Kecantikan kamu terlalu indah untuk di nikmati oleh jutaan atau ribuan laki-laki di luar sana. Wallahi Nana,saya tidak akan rela"

Ucap Kian sambil mengelus pucuk kepala istrinya.
Nana yang mendengar kalimat dari suaminya itu tiba-tiba tertegun.

"Iya deh,kita pakai mobil aja". Pasrahnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑀𝐴𝑆 𝑆𝐴𝑁𝑇𝑅𝐼 𝑀𝑌 𝐻𝑈𝑆𝐵𝐴𝑁𝐷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang