Tim Purple : Ria, Anna Shofiatun Nisa, Wardah.
...
Hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan nak masuk dan perkenalkan dirimu ucap bu Lisa seraya mengajaknya masuk ke dalam kelas.
Terlihat seorang cewek masuk dengan langkah percaya dirinya, Perkenalkan nama gue Verania Lestari, alasan gue pindah karena orang tua ditugaskan disini jadi gue ikut, mungkin sekian ucapnya ramah, lalu memandang bu Lisa dan mengangguk, menyudahi perkenalan dirinya yg singkat.
Kamu silahkan duduk di bangku belakang, di dekat Alisha titah ibu Lisa.
Vera hanya mengangguk dan menuruti perintah ibu Lisa dan berjalan sambil tersenyum. Dari kejauhan terlihat Alisha yg memandanginya dengan kagum. Terlihat gaya rambutnya yang sepunggung tertata rapi dan tahi lalat di dekat mata memiliki aura khasnya tersendiri dan rahasia.
Berbeda dengan Dara yang memandangnya dengan tidak peduli dan tidak tertarik akan kehadirannya. Dara mengajak Alisha berbicara untuk mengalihkan fokusnya pada Vera, tetapi diabaikan oleh Alisha. Vera tampak sedikit kesal.
---
Alisha diam mendengarkan ocehan Vera, dia tidak menyangka dia jadi dekat dengan murid baru itu dengan kurun waktu satu minggu. Lebih tepatnya Vera begitu gencar menempel padanya, Vera pernah mengungkapkan alasan kenapa perempuan itu lebih memilih Alisha menjadi temannya di sekolah karena Alisha orang yang cuek, justru itu membuat Vera nyaman katanya.
Setelah bersama terus dengan Vera, Alisha juga mulai nyaman dengan Vera, walaupun Vera cerewet, petakilan, tapi dia tidak munafik, caper. Vera juga sering bercerita tentang kehidupannya di sekolah yang dulu, Vera paling malas berteman dengan murid-murid di sekolah sebelumnya karena hampir seluruh murid di sana berteman memandang kasta dan tidak ada teman yang tulus.
Heh, anak baru!
Alisha hampir tersedak saat seorang siswi menggebrak meja kantin. Dia menatap siswi itu tajam, berani sekali siswi itu mengganggunya.
Maaf Alisha, ka-kami ngga bermaksud ganggu lo, ujar Dara, siswi yang menggebrak meja tadi.
Lo yakin Alisha nggak deket sama anak baru itu, Dar? bisik teman Dara namun masih terdengar oleh Alisha.
Iya lah, liat aja, Alisha tetep dingin sama itu anak baru. Anak baru itu yang nempel mulu, jawab Dara.
Heh! Lo nggak usah caper sama Alisha dan sok baik. Gue tau lo deketin Alisha biar bisa deket sama kembarannya kan? ucap Dara sinis sambil bersedekap dada.
Alisha diam dan menatap Vera langsung.
Maksud lo apa? Gue aja nggak tau kembaran Alisha siapa, sangkal Vera.
Halah! Lo nggak usah munafik. Gue liat lo kemarin di cafe depan nyamperin kembaran Alisha terus nempel-nempel. Harusnya lo sadar diri, kembaran Alisha sama Alisha tuh nggak suka berteman dengan sembarang orang.
Vera mengernyit lagi, dia terlihat semakin bingung lalu mengingat sesuatu. Maksud lo Rasya?
Iyalah!
Terus apa urusannya sama lo? Lo pacarnya Rasya?
Dara gelagapan saat ditatap tajam Alisha, pasalnya Alisha tidak suka pada semua siswi di sini yang mendekati kembarannya karena menyebalkan semua. Mereka mendekati Alisha dan kembarannya karena popularitas agar ikut populer. Apalagi Alisha paling tidak suka jika ada yang mendekatinya karena ingin dekat dengan kembarannya.
Gu-gue.
Alisha berdiri dan meninggalkan Vera dan Dara. Dia benar-benar muak, ternyata semuanya sama saja, tidak ada yang berteman dengannya tanpa alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kolaborasi Cerpen
Short StoryDalam beberapa kisah pendek ini terdapat tulisan yang menarik dan penuh semangat dari tiga orang yang belum saling kenal menjadi satu kelompok kolaborasi. Berjuang menyatukan ide serta pikiran, menyesuaikan karakter yang berbeda-beda. Bahkan, sering...