chapture 1

64 6 3
                                    

Baekhyun berjalan terhuyung di bawah deras nya guyuran hujan malam itu, kaki nya seakan tak mampu menopang tubuh nya hingga membuat tubuh nya jatuh tersimpuh dengan secarik kertas yang ada di tangan nya.
Tangis nya seakan tertelan oleh deras nya hujan, kini semua nya hancur.. Ia tak tau harus bagaimana lagi..
Perkataan dokter siang tadi terus terngiang di telinga nya, kini di tubuh nya ada sebuah kehidupan baru yang masih berusia sangat muda.
Kilasan balik kejadian naas itu berputar di kepala baekhyun menambah denyutan nyeri di dada nya.

"Apa yang harus aku lakukan.. Hiks... " ucap nya di sela tangis nya yang begitu pilu.

Baekhyun terus terduduk di tepi jalanan sepi walau hujan tak kunjung reda, ia terlalu kacau untuk sekedar pulang ke flat nya yang ia tempati bersama sahabat nya sekaligus ayah dari anak yang di kandung nya saat ini.

Baekhyun menutupi kedua mata nya saat sorot lampu mobil begitu menyilaukan mata nya.
Sesaat kemudian muncullah sesosok pria jangkung dari balik pintu mobil dengan payung di tangan nya. Ia berjalan mendekati baekhyun.

"Baek... Astaga.. Apa yang kau lakukan di tengah hujan begini baek.. Kau bisa sakit.. " lelaki itu berkata dengan nada penuh ke khawatiran setelah menemukan baekhyun yang sudah nampak begitu pucat karna di guyur hujan entah sudah berapa lama. Ia memapah tubuh baekhyun dan membawa nya masuk kedalam mobil yang ia kendarai tadi.

Baekhyun sedikit terkejut, rupa nya lelaki itu tidak sendiri, ternyata ada kekasih nya di sana duduk dengan tenang di samping kursi kemudi.
Baekhyun kembali tertunduk, ia mengusap perlahan perut nya yang masih rata. Kedua orang di depan nya adalah teman nya, teman baik nya..
Baekhyun tak bisa membayangkan apa yang terjadi jika baekhyun mengungkapkan semua nya, ia tidak mau jika persahabatan nya hancur dengan kehadiran kehidupan baru yang kini bersemayam di dalam perut nya..
Apakah sehun akan menerimanya?
Atau malah membenci nya karna ia akan di anggap mengarang cerita..
Bagaimana pun sehun tak sengaja melakukannya.. Ia sama sekali tak mengingatnya padahal itu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi baekhyun..

Flashback on...

Malam itu sehun pamit pergi keluar untuk memenuhi undangan teman satu falkutasnya yang sedang berulang tahun.
Sepeninggalan sehun, baekhyun segera kembali masuk ke kamar nya setelah selesai makan malam.
Ia begitu mengantuk hingga ia lupa tidak mengunci pintu kamar nya seperti yang biasanya ia lakukan sebelum ia benar benar terlelap.
Ia mematikan lampu dan menyisakan lampu tidur nya yang membuat kamar nya menjadi temeram.

Drap.. Drap.. Drap...
Suara langkah kaki seseorang membuat baekhyun kembali membuka mata nya yang sangat berat, belum sempat ia membuka pintu kamar nya, pintu itu telah lebih dulu terbuka dan menampilkan seseorang bertubuh jangkung masuk dan mendorong tubuh baekhyun ke tempat tidur lalu merangkak naik keatas baekhyun.
Baekhyun dengan sekuat tenaga mendorong pria itu. Namun dorongan dari baekhyun itu tak berpengaruh sama sekali, ia semakin mendekatkan diri pada baekhyun hingga baekhyun sadari pria itu sedang mabuk.
Baekhyun ketakutan, ketika pria itu semakin mengungkung tubuh nya dan mencium bibir nya.

"Yak oh sehun, hentikan... Kau mabuk.. " ucap baekhyun di sela cumbuan pria itu, pria itu adalah oh sehun sahabat nya. Ia di bawa pengaruh alkohol saat ini. Ia kalah dalam permainan yang ia lakukan dengan teman teman nya, jadi ia di paksa minum satu botol alkohol oleh mereka.

Baekhyun terus meronta di bawah sehun, ia merasa ini tak benar, sehun memiliki kekasih yang tidak lain adalah teman satu fakultas baekhyun. Ia berhubungan baik dengan kekasih sehun Xi luhan.

Melihat sikap penolakan yang di berikan baekhyun membuat sehun marah, ia menyingkap gaun tidur baekhyun keatas dan merobek celana dalam baekhyun lalu melemparnya asal.
Detik berikutnya ia melucuti celana nya yang ia pakai..

Dan..

"Andwae sehun... Hiks... "

"Jlebbbbb.. "

"Arggghhhhh"

Air mata baekhyun jatuh membasahi pipi nya bebarengan dengan penyatuan tubuh nya dengan sehun.
Cairan bening bercampur darah keluar membasahi seprai tempat tidur baekhyun.
Sehun merenggut makhkota baekhyun yang selama ini ia jaga dengan baik.
Sehun terus memompa tubuh nya dan menyerang nikmat oleh percintaan yang ia lakukan bersama baekhyun di luar kesadaran nya.

Rasa nya sudah berjam jam lama nya sehun menggempur lubang baekhyun, dan berkali kali juga sehun menjemput klimaks nya dengan erangan panjang dan nikmat, tapi tak membuat ia kunjung menyudahi sesi bercinta nya.
Bahkan baekhyun kini sudah lemah tak berdaya sambil terus menangis di bawah sehun, ia tak cukup tenaga lagi untuk meronta.

Sehun tumbang di sisi baekhyun saat jam menunjukan jam 5 pagi, ia mulai tertidur di samping baekhyun.
Baekhyun mencoba bangkit dengan sisa tenaga yang ia punya, ia melangkah dengan sempoyongan menuju kekamar mandi.
Ia membiarkan air shower mengguyur tubuh polos nya. Ia duduk dengan menekuk kedua lutut nya membenamkan wajah nya sambil menangis.

Setelah di rasa puas, baekhyun keluar dari kamar mandi, memunguti pakaian yang tergeletak di lantai dan memakaikan nya kembali pada pria yang kini terlelap di ranjang nya dengan begitu hati hati, ia membersihkan sisa percintaan nya dengan lelaki itu.
Ia tak mau lelaki itu tau apa yang terjadi malam ini, ia tak mau mengambil resiko buruk yang akan terjadi walau dia harus mengorbankan diri nya.

Setelah selesai memakaikan pakaian sehun, baekhyun menegakkan tubuh nya dan berjalan keluar dari kamar itu. Melangkah kan kaki entah kemana.

Flashback off..

"Baek... Apa kau baik baik saja? Astaga.. Kau pucat sekali.. Apa aku perlu membawa mu kedokter? " lelaki di hadapan nya itu tampak sangat khawatir berbeda dengan wanita di ujung sana, ia bersedekap dada dan menatap tajam baekhyun, baekhyun tau wanita itu tengah cemburu sekarang..

"Baek.. Kenapa sedari tadi kau hanya diam baek..??? Apa yang terjadi? " lelaki itu menangkup wajah baekhyun, baekhyun berkaca kaca seandainya jika sehun tau ia tengah mengandung anak nya, apakah ia masih akan bersikap seperti ini. Bagaimana pun ia tak akan menyukai itu, baekhyun tau seberapa besar sehun mencintai Xi luhan.

"Baek, jawab aku... " lanjut nya lagi.

Baekhyun tersenyum pahit, ia melepas tangan sehun dari kedua pipi nya, "aku tak apa.. " suara baekhyun terdengar lemah.

"Kau yakin?? "

Baekhyun mengangguk, "aku yakin.. "

Sehun nampak nya masih belum mempercayai ucapan baekhyun, hingga tangan luhan mengusap bahu sehun dengan lembut, "biarkan dia istirahat sayang.. Aku yakin setelah ia beristirahat dia akan lebih baik.. Bukan begitu, baek.. " ucap luhan mencoba menenangkan kekasih nya. Sebenarnya luhan sangat kesal dengan sikap sehun, ia tidak suka jika sehun terlalu memperhatikan baekhyun, walau luhan tau sehun dan baekhyun sudah bersahabat sedari mereka kecil.

"Luhan benar, hun.. Aku hanya butuh istirahat.. "

"Baiklah jika begitu istirahat lah, panggil aku jika kau butuh sesuatu.. "

Baekhyun tersenyum sambil menganggukkan kepala nya.
Sehun membantu baekhyun merebahkan tubuh nya, ia menyelimuti baekhyun sebatas dada dan menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah pucat baekhyun.
Luhan segera menarik tubuh sehun keluar dari kamar baekhyun.
Menyisakan baekhyun sendiri yang menatap kosong ke langit langit kamar nya.
Air mata itu kembali mengalir keluar dari kedua mata nya.

"Aku harus bagaimana...? " ucap nya lirih...

****



💔ᗷᖇOKᗴᑎ ᗯIᑎᘜ 💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang