chapter 12

37 3 4
                                    

"Cari lah siapa laki laki yang berani menyentuh anak semata wayang ku..! Dan seret di kehadapan ku secepat nya..! " ujar ayah baekhyun melalui sambungan telepon.
Ia sangat marah dan juga sedih melihat anak kesayangan nya yang selalu menangis dan mengurung diri di kamar semenjak baekhyun kembali ke rumah nya.

Byun joon gi tak suka melihat air mata di wajah baekhyun, ia selalu berusaha membuat Puteri nya itu bahagia.

Joon gi menatap deting hujan di luar sana, ia berharap secepat nya menemukan lelaki itu. Ia akan memberi balasan yang setimpal karna telah membuat anak kesayangan nya terluka.

***

Sehun duduk di dekat jendela kamar nya, ia menatap layar ponsel yang menampilkan sebuah video berlatar hitam dengan sebuah benda kecil yang terus bergerak.
Ia seakan tak pernah bosan untuk menatap nya, ia merindukan nya di setiap waktu..
Sehun mematikan ponsel nya, dan mulai menyesap secangkir latte yang ia bawa sebelum memasuki kamar nya.
Sudah sekian lama sejak terakhir kali ia bertemu baekhyun, ia menyesal tak mengatakan bahwa hati nya selalu menginginkan baekhyun.
Tapi apa baekhyun akan menerima nya?
Mereka berjanji bahwa tak akan ada cinta di dalam circle persahabatan mereka..

"Baekhyun? Apa kabar mu? Kau dimana sekarang? Aku merindukan mu,.. " ucap sehun di dalam hati nya.

"Sayang.. Sedang apa??? " Luhan dengan secara tiba-tiba datang dan memeluk leher sehun.

"Lu.. "

"Ya sayang... "

"Tak apa,... Tidur lah... Ini sudah larut.. "

"Peluk... " ucap Luhan dengan gaya manja.

Sehun menurut, ia membawa Luhan keranjang kamar nya, dan kemudian memeluk Luhan. Luhan merapatkan tubuh nya pada sehun, tersenyum penuh kemenangan karna merasa telah berhasil memiliki lelaki oh itu. Padahal pada kenyataan nya, hati sehun sudah tak lagi pada nya..
Rasa cinta yang dahulu sehun miliki untuk Luhan menguar entah kemana.

Sehun berandai jika yang ada di pelukan nya adalah baekhyun, gadis yang selalu ada dalam memori nya, yang membuatnya enggan menyentuh luhan secara lebih.

Pagi itu, Luhan sudah di hebohkan dengan ada nya undangan acara prom night yang akan di adakan di kampus nya.
Ia berjingkrak senang, ini adalah acara yang paling ia tunggu karna setiap tahun nya sejak ia berkencan dengan sehun ia selalu mendapat kan juara dalam nominasi pasangan terbaik dan teromantis di kampus nya.

"Sayang... Lihat... Pekan depan akan ada acara prom night loh... Kita datang ok..? " ucap Luhan bersemangat saat di meja makan.

"Tapi lu, aku harus bekerja.. Aku tak yakin bisa menghadiri acara semacam itu.. "

"Oh ayolah sayang... Ini kan acara terkahir kali nya untuk kita di universitas itu... Jadi kita harus datang... Ku mohon.. " Luhan nampak merengek pada sehun seperti anak kecil.

"Sudah lah kau datang saja sehun, turuti anak ku.. Jangan membuat nya bersedih.. " tuan Xi angkat bicara ketika melihat Luhan yang mulai merengek pada sehun.

"Tapi baba... Aku.. "

"Tak ada bantahan sehun..! " ayah Luhan menjatuhkan keputusan final nya yang membuat sehun tak berdaya.

"Baiklah, kita akan datang... Kau senang...? " sehun sedikit menekan nada bicara nya pada Luhan.

"Ahh.. Kau yang terbaik oh... " Luhan memekik senang di tempat duduk nya yang di susul senyum lebar dari wajah ayah dan ibu Luhan.

Wajah sehun berubah menjadi serius saat ia melihat name tag saat ponsel nya bergetar. Ia segera meraih ponsel nya dan menggeser tombol hijau tanpa memperdulikan beberapa orang di dekat nya yang menatap tajam pada nya.

💔ᗷᖇOKᗴᑎ ᗯIᑎᘜ 💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang