chapture 6

41 5 2
                                    

Baekhyun melihat pantulan diri nya di cermin, betapa kacau hidup nya saat ini. Sejak sehun mengatakan akan menikahi luhan, baekhyun jarang sekali keluar dari kamar nya, hari hari nya ia lewati di dalam kamar nya. Ia bahkan tidak masuk kuliah, melewat kan jam jam berharga di setiap mata kuliah nya.
Ia jelas tidak siap untuk berhadapan dengan sehun.

Tok tok tok....

Sehun kembali mengetuk pintu kamar baekhyun, ia khawatir dengan sahabat nya itu.
Ia jarang melihat nya dan ia rindu. Biasa nya baekhyun selalu memarahi nya jika ia terlambat bangun dan kuliah, tapi sekarang bahkan baekhyun sendiri yang tak masuk kuliah dan memilih diam di dalam sana entah apa yang di lakukan nya.

"Baek.. Kyungsoo datang.. " sehun melirik kearah kyungsoo yang berdiri di samping nya ia berharap baekhyun mau membuka pintu kamar nya setelah mendengar nama kyungsoo.
Dan benar saja, bunyi gemericik kunci pintu terdengar dan gak lama pintu kamar baekhyun terbuka.

"Baekhyun?? " ucap sehun dan kyungsoo bersamaan setelah melihat baekhyun menyembul dari pintu kamar nya.
Sehun merasa sesak melihat baekhyun, tubuh nya sedikit mengurus, jejak air mata yang mengering di pipi tirus nya.
Ah... Apa yang terjadi?
Apa lelaki itu tak mau bertanggung jawab pada baekhyun nya, hingga menyebabkan baekhyun menjadi seperti ini..

"Masuk lah kyung.. "
Kyungsoo mengangguk lalu melangkah masuk kekamar baekhyun.
Ia duduk di dekat baekhyun, ia menelisik penampilan baekhyun, ini sungguh kacau pikir nya.

"Baek.. Kenapa tidak pernah masuk kuliah??? Kau ada masalah??? Apa Profesor park membuat mu tidak nyaman??? "

Baekhyun menggeleng cepat..

"Lalu ada apa baek?? "

"Kyung.. " baekhyun mulai menangis lagi, ia seakan tak sanggup mengatakan sepatah kata pun pada wanita di depan nya ini.

"Katakan lah baek.. Aku di sini.. "

"Hikss.. Dia.. Hiks.. Dia akan menikah kyung.. Hiks.. "

"Dia?? " kyungsoo menaikan sebelah alis nya bingung.

"Dia akan menikahi gadis lain kyungsoo hiks... "

"Dia siapa baek..? "

"Dia hiks... Ayah dari bayi ku kyung.. Hiks... Dia akan menikahi kekasih nya hiks.. Kekasih nya juga hamil kyung.. Hiks.. Aku harus bagaimana.. Hiks... "

"Mwo??? "

"Aku harus bagaimana kyung... Dia hiks..."

"Kita harus menemuinya baek.. Ayo.. Dia harus mengetahui semua nya sebelum terlambat.. "

"Tidak kyung, wanita itu juga hamil... Lalu bagaimana dengan wanita itu kyung.. Hiks.. "

"Baek... Bagaimana pun lelaki itu harus tau jika kau hamil karna perbuatannya.. Dia juga harus bertanggung jawab pada mu baek... "

Baekhyun menggeleng,

"Ayo kah baek... Ini bukan waktu nya untuk mu egois, pikirkan bayi mu... Jika ia bisa bertanggung jawab pada wanita lain ia pasti bisa bertanggung jawab pada mu.. Aku akan mengantar mu ayo... "

"Tidak kyung, aku tidak mau merusak persahabatan ku dengan nya jika aku mengatakan aku mengandung anak nya, aku takut dia akan membenci ku kyung.. Hiks hiks.. "

"Apa? Tunggu? Persahabatan, apa maksud mu ayah dari bayi mu itu sehun, oh sehun??? "

Baekhyun mengangguk lemah bersamaan dengan suara gelas kaca yang pecah di pintu kamar baekhyun.
Baekhyun dan kyungsoo menoleh, mereka melihat sehun berdiri mematung dengan sebuah nampan yang tadi nya berisi dua gelas jus strawberry kesukaan baekhyun.

"K-kau.. " sehun terbata, ia tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun saat ini.

"Sehun??? " baekhyun sontak langsung berdiri, ketika ia hendak berjalan mendekati sehun, sehun memundurkan tubuh nya.

"Tidak... Tidak baek... Ini semua bohong kan?? Aku.. Aku.. Tak mungkin.. Tidak.. "
Sehun terus memberingsut mundur lalu pergi dari hadapan baekhyun.
Baekhyun hendak berlari menyusul sehun namun di cegah oleh kyungsoo.

"Jangan di kejar baek, beri sehun waktu.. "

"Tapi kyung... "

"Bicara kan nanti setelah dia tenang baek.. "

Dengan berat hati baekhyun menuruti kyungsoo. Ia menatap nanar kepergian sehun.
Baekhyun tau akhir nya akan begini, ia yakin bahwa sehun memang tak akan bisa menerima ia dan bayi nya.
Sehun mencintai luhan, ia tau itu.

Sehun berlari ke sebuah taman di dekat flat nya, ia duduk dengan memegangi kepala nya yang terasa begitu pening dengan kedua tangan nya.
Pikiran nya kalut sekarang, ia tak menduga wanita yang berusaha ia ingat malam itu adalah sahabat nya baekhyun, jadi ini alasan baekhyun menangis pagi itu. Kenapa ia sangat bodoh tak menyadari hal itu.
Dia merusak sahabat nya, lalu apa yang akan sehun lakukan sekarang, kekasih nya juga hamil.. Tidak mungkin ia lari dari tanggung Jawab pada kekasih nya, tapi yang baekhyun kandung juga anak nya bukan...

"Aaarrrrggghhhhh.... " sehun memekik begitu kencang, ia benar benar buntu saat ini.

Sehun kembali ke flat setelah sekian lama duduk di taman untuk menenangkan pikiran nya, ia harus menghadapi semua nya. Ini murni kesalahan nya, walau sebenarnya dia sedikit ragu pada luhan, tapi tidak mungkin juga luhan membohongi nya.
Ia membuka pintu kamar nya, dan melihat baekhyun tertidur di ranjang milik nya.

Sehun duduk di tepian ranjang, ia menyibak rambut yang menutupi wajah baekhyun.
Baekhyun begitu cantik dan lembut apa yang ia lakukan? Kenapa ia bisa menghancurkan gadis seperti baekhyun hanya karna alkohol..?

"Sehun? " baekhyun membuka mata nya karna merasakan sebuah sentuhan lembut di pipi nya.
Sehun tersenyum kecil, "maaf... "

"Aku tak apa... " baekhyun membalas senyuman sehun dengan tak kalah lembut. Sehun masih mengelus pipi baekhyun, baekhyun menangkup tangan sehun yang ada di pipi nya, ia memejamkan mata nya merasakan sebuah kehangatan,.

"Maafkan aku baek.. Aku menghancurkan mu.. "
Baekhyun membuka mata nya, ia menatap kedalam manik sehun begitu pula sebaliknya.

"Boleh kah aku egois saat ini jika aku meminta mu tidak menikahi nya dan bersama kami??? "

"Andai aku bisa baek.. "

Baekhyun bangun dari posisi nya dan duduk di depan sehun, ia gantian membelai pipi sehun sambil mencoba tersenyum.

"Tak apa, menikahlah dengan nya... Ia lebih membutuhkan mu, aku tak apa... "

"Baek.. "

"Asalkan kau dan aku baik baik saja, aku tak apa sehun.. Aku bahagia melihat kau bahagia.." air mata baekhyun jatuh membasahi pipi nya, ia teramat sakit saat mengatakan itu, sejujurnya ia tak pernah ingin melepaskan sehun, ia butuh sehun di sisi nya, ia berharap sehun akan menjadi suami dan ayah untuk nya dan anak nya, tapi ia tak bisa memaksakan takdir ang kuasa, ia harus bisa merelakan meski ribuan panah menghunus jantung nya, baekhyun harus bisa berdiri kekar untuk anak yang masih ada dalam perut nya.

Sehun menarik tengkuk baekhyun dan melumat nya begitu lembut seiringan dengan deras nya air mata dari kedua nya.

"Tidurlah aku akan memeluk mu" ucap sehun setelah melepaskan bibir nya dari baekhyun.
Baekhyun mengangguk dan mulai merebahkan diri nya di tempat tidur sehun dan diikuti oleh sehun, kedua nya saking berhadapan dengan tangan sehun yang sudah melingkar cantik di pinggang baekhyun.
Baekhyun merapatkan tubuh nya, ia suka aroma sehun dan juga ia sangat merindukan sahabat nya itu.
Sehun tersenyum dalam diam, ia tak pernah merasakan ini saat bersama luhan, ia hanya akan menuruti apa yang luhan mau ia tak pernah menjadi diri nya sendiri, tapi saat bersama baekhyun rasa nya sedikit berbeda.
Apa mungkin karna mereka telah bersama dengan waktu yang cukup lama.. Jadi sehun bisa lebih nyaman saat bersama baekhyun.
Sehun mengelus perut baekhyun yang masih begitu rata dengan mengucapakan maaf berubah kali lalu memeluk baekhyun begitu erat dan terlelap.
**

💔ᗷᖇOKᗴᑎ ᗯIᑎᘜ 💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang