<12>

51 5 1
                                    

Happy reading🥀

____________________

Spam next guyss😚

🥀🥀🥀🥀🥀🥀
____________________

Setelah adanya perdebatan kecil antara ketiga insan tersebut, akhirnya Azura pun pulang sendiri. Tentunya dengan usaha yang besar karena kedua orang tersebut terus memaksa Azura untuk pulang bersamanya.

Sesampainya di rumah, Azura lantas bergegas menuju kamarnya. Ia sangat enggan untuk bertemu dengan orang rumah yang dapat memicu adanya perdebatan kecil. Sudah cukup ia di sekolah meladeni orang-orang yang sangat keras kepala.

"Zura, dimana Tasya?"

Langkah kaki Azura berhenti ketika Hendra bertanya padanya. Sebenarnya ia enggan untuk menjawabnya namun karena rasa hormatnya pada sang paman akhirnya ia beralih menjawab pertanyaan sang paman.

"Diajak temennya" jawab Azura dengan nada malasnya

Melihat respon yang terkesan acuh tersebut membuat emosi Hendra meluap. Ia merasa tak dihargai atas perilaku Azura terhadapnya.

"Kamu ini ga ada sopan santunnya sama orang tua! Pasti orang tua kamu nyesel ngelahirin anak kaya kamu! Tidak tau sopan santun! Dasar pembunuh!"

Mendengar perkataan yang diucapkan Hendra padanya membuat hati Azura tergores merasakan sakit. Dirinya telah berusaha menahan mati-matian untuk tidak memperdulikan omongan tersebut. Namun apalah daya, ia hanya seorang anak biasa yang harus menanggung beban rasa bersalah yang selalu menghantuinya.

Tak terasa cairan bening mengalir membasahi pipinya. Semakin lama semakin deras dan terdengar isakan tangis yang menyayat hati bagi siapapun yang mendengarnya.

Dengan segala rasa sakit yang ia rasa, Azura lantas mendongakkan kepalanya menatap sayu wajah Hendra. Hendra yang ditatap seperti itu lantas tertegun melihat adanya kesedihan dan keputusasaan dari mata Azura. Namun ia tak menggubris perasaan tersebut dan malah menatap nyalang Azura.

"Mau sampe kapan om mau kaya gini?! Zura capek om! Om gatau gimana Zura nahan sakit selama ini!"

Pecah sudah tangis Azura. Dirinya tak kuat lagi mengeluarkan segala keluh kesah yang ia rasakan selama ini. Hanya air mata yang dapat menggambarkan seberapa lemah dirinya.

Tanpa menunggu jawaban, Azura langsung berlari menuju kamarnya dan segera mengunci pintu kamarnya. Ia terduduk lemas di belakang pintu tersebut dengan air mata yang terus mengalir tanpa ada keinginan untuk berhenti. Air mata lah yang menjadi saksi betapa hancurnya ia sekarang ini.

Setelah kepergian Azura, Hendra merasa sakit melihat betapa hancurnya Azura. Ada rasa tak tega ketika ia mengatakan kata-kata tersebut yang pasti melukai hati keponakannya itu. Namun segera ia tepis perasaan itu. Baginya Azura hanyalah pembunuh yang kejam, walaupun seringkali hati kecilnya itu menyangkal hal tersebut.

Di lain sisi Riska melihat semuanya dibalik tembok. Hatinya ikut hancur melihat Azura kesayangannya menangis pilu. Azura sudah ia anggap sebagai anak sendiri.

'Semoga kamu tetep kuat ya sayang. Tante yakin suatu saat mereka bakalan buka hati dan buka mata untuk bisa melihat kenyataan yang ada' batin Riska

____________________

Makan malam pun tiba, Tasya yang baru pulang pun disambut kedatangannya. Riska datang memeluk sang anak dengan penuh kasih sayang.

"Sayang, kamu mainnya lama banget. Mama kangen nih sama kamu" ucap Riska sambil mencubit gemas pipi Tasya

Hendra pun datang dan merangkul Tasya dengan penuh kehangatan. Kemudian ia mencium kening sang anak dengan cinta dan penuh kasih.

"Akhirnya kamu pulang juga nak, papah tunggu kamu dari tadi"

"Hehe maafin Tasya ya mah, pah. Tasya pulangnya kelamaan bikin khawatir mamah sama papah" sahut Tasya dengan rasa bersalahnya

"Gapapa sayang, asalkan kamu bahagia dan baik-baik aja, mamah bakalan ijinin kamu kemana pun kamu mau"

"Sekarang kita ke meja makan, kita makan malam bersama" ajak Hendra seraya melangkah bersama menuju meja makan

Di meja makan terdapat Kevin yang terlihat asik memainkan ponselnya. Kevin yang menyadari adanya kedatangan mereka pun lantas mematikan hp nya dan menghampiri Tasya. Dipeluknya sang adik dengan sayang kemudian mencium kedua pipi sang adik dengan gemas.

"Lo pulangnya lama amat sih Sya. Lo ga kasian sama abang lo ini?" tanya Kevin dengan wajah memelasnya

Tasya yang melihat kelakuan abangnya itu hanya tertawa kecil seraya mencium pipi Kevin. Baginya mendapatkan keluarga ini adalah anugerah terindah yang telah lama ia idam-idamkan.

"Maafin Tasya ya bang, Tasya janji deh ga bakal pulang kelamaan kalo main"

"Gemes banget sih adek gue" ucap Kevin dengan antusiasnya mencubit pelan pipi Tasya

"Sudah-sudah, sekarang waktunya kita makan"

Mendengar instruksi Hendra, semua orang bergegas mengambil tempat duduk masing-masing. Sesekali mereka bercanda ria tanpa beban yang menanggung.

Tanpa mereka sadari, ada seorang gadis yang melihat keharmonisan tersebut seraya tersenyum miris. Begitu hangat kebersamaan yang mereka rasakan tanpa kehadiran dirinya. Sungguh miris hidupnya yang tak sesuai dengan apa yang ia harapkan.

Tak ingin berlama-lama menyaksikan pemandangan tersebut, Azura lantas pergi menuju kamarnya seraya mengunci pintu kamarnya tersebut.

Merasa ada yang kurang di tengah kebersamaan tersebut, Riska baru menyadari jika Azura tak ada bersama mereka. Melihat Riska yang hendak pergi, Hendra pun mencekal tangannya seraya mengode untuk duduk kembali.

"Jangan panggil anak itu, biarkan dia sendiri dengan merenungi kesalahannya" perintah Hendra yang tak dapat dibantahkan

"Mas, Azura juga anak aku! Kasian dia dari siang ga makan! Mas tega sama Azura?" sela Riska

"Sudah diam! Makan saja dan jangan perdulikan anak itu"

Riska hanya menatap tak percaya ke arah suaminya itu. Dia tak habis pikir dengan jalan pikiran Hendra, hatinya telah membatu sehingga tak memperdulikan adanya seseorang yang membutuhkan kasih sayangnya.

Setelah adanya perdebatan tersebut, suasana makan malam pun terasa canggung. Tak ada yang membuka suara sampai kegiatan makan pun selesai.

'Bagus deh kalo dia selalu kesiksa, gue suka liat dia menderita' batin Kevin ditengah kegiatannya yang makan dengan suasana gembira dan senang.

_______________________________

Halo guys😊Azura comeback nih😁
Ada yang masih nungguin cerita ini sampe tamat?😍
Spam vote dan komen nya yok🤩biar author semangat lanjutinnyaa

See you next up!

AZURA SI CEWE BARBAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang