Sebelum membaca alangkah baiknya kalian follow akun penulis yaa, tapi sifatnya nggak maksa kok
Instagram:@Zaa.weitzner
TikTok:@Zaa.Weitzner
⚠️⚠️Dilarang keras untuk mengcopy paste!!⚠️⚠️
-
Happy Reading🍃***
-Tampak tubuh El yang terkapar lemas tak sadarkan diri dan bajunya yang sudah basah kuyup oleh keringatnya sendiri.
"El? Ini beneran el?" tanya valent tak percaya.
"Iyalah, siapa lagi kalau bukan el, gue tau mata lo minus tapi ya ga seminus ini lah" ledek Evan.Tak lama kemudian Elgard akhirnya sadar
Bu Sari langsung memberikan segelas air putih kepadanya"Nak... Kamu gapapa? Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Bu Sari kebingungan,
Elgard tidak menjawab, matanya memandang kosong ke sekeliling ruangan tersebut dengan perasaan yang masih campur aduk.
"El, jawab lah, Lo ini kenapa? Kalau ada apa-apa cerita dong sama kita" bujuk Evan sambil mengerutkan keningnya dan memandang dengan mata malas.
El pun tersadar dari lamunannya, entah apa yang ia pikirkan.
"Gue cuman takut kebegal dijalan kok" jawab Elgard dengan senyuman tipis.
Semua orang yang berada disitu tau bahwa El membohongi mereka lagi. Namun, melihat situasi yang belum tepat untuk menanyakan ulang pertanyaan itu akhirnya mereka meng-iyakan jawaban Elgard."Bu, kami pamit pulang dengan El ya? Hari juga sudah mulai gelap" pamit Valent ke Bu Sari,
"Iya, kalian hati-hati di jalan ya, ga usah ngebut-ngebut naik motornya" pinta Bu Sari,
"Siap Bu Sari" jawab teman-teman El dengan semangat karena Bu Sari adalah salah satu guru favorit mereka dan juga wali kelas mereka.Merekapun bergegas menuju parkiran dan melajukan kendaraanya untuk menuju tempat dimana mereka biasanya berkumpul.
"El, lo gapapa kan?" tanya Evan yang sedang membonceng Elgard dengan motor Ultramen hitamnya.
"Gue gapapa kok, btw jangan anterin gue ke rumah ya, bawa ke markas aja" pinta El dengan nada yang rendah."Iya, lo tenang aja" jawab Evan, menenangkan.
Tanpa disadari akhirnya mereka pun sudah sampai di markas dimana mereka selalu berkumpul.
"Nih makan" ucap teman El sambil mengulurkan paket Ayam goreng ukuran medium.
"Waduh broo lo tau aja gue laper hehe" El meringis malu sambil menerima makanan yang diberikan oleh temannya.
"Halah, gimana ga tau coba, dari jam istirahat aja lo ga keliatan sama sekali, pastinya lo belum makan kan?" tanya teman el dengan mengangkat satu alisnya.
El meringis dan langsung melahap makanan tersebut tanpa menjawab pertanyaan temannya.
Selesai makan el langsung bergegas menuju ke kamar mandi, ketika ia selesai mengunci pintu matanya langsung melihat sekeliling kamar mandi dengan tatapan yang lelah, tak lama kemudian ia pelan-pelan terduduk di balik pintu kamar mandi tersebut.
"Tuhan... Gue takut untuk pulang ke rumah, kalaupun gue pulang cuman buat dijadiin samsak keluarga gue, mending bawa el ke pelukanmu Tuhan..." rintih El sembari memegangi dadanya yang tak kuat lagi menahan rasa sakit.Tok tok tok! Tiba-tiba terdengar syara ketukan pintu dari luar. El langsung berdiri lalu membasuh wajahnya.
"Woy di dalem ada siapa? Buruan dong gue mau kencing ini!" terdengar suara Rico dari luar sambil menggedor-gedor pintu."Iya bentar, sabar napa." sahut El, dengan kesal ia langsung membukakan pintu untuk Rico.
"Lama amat sih lo di kamar mandi, lo kencing apa tidur coba?" tanya Rico dengan tatapan mata malas.
"Yaelaah 10 menit doang kaga lama, lo nya aja yang kesabarannya setipis tisu dibelah tujuh" ledek el sambil tertawa kecil.Tanpa basa-basi Rico langsung masuk ke dalam kamar mandi dan El kembali ke ruangan dimana teman-temannya berkumpul.
"Lo ngapain aja dah lama amat?" tanya Valent dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Hehe, gue tadi b*ker dulu, padahal niatnya cuman kencing eh bablas" El membalas pertanyaan temannya itu dengan rasa tidak bersalah.
Tanpa disadari hari pun mulai gelap. Beberapa dari mereka sudah menuju ke rumahnya masing-masing dan tersisa El, Evan, dan Valent di dalam ruangan tersebut.
"El, lo beneran ga mau pulang?" Evan mencoba membuka obrolan lagi dengan El sambil membereskan barang-barangnya dan bersiap untuk pulang.
"Iyaa, malam ini gue tidur disini aja" jawab El sambil merebahkan tubuhnya di sofa markas mereka
"Gue ikut, gue lagi marahan sama adek gue, jadi gue tidur disini aja sama El" sahut Valent,
"Okelah, gue pulang duluan ya bro udah ditungguin mama juga di rumah" pamit Evan sembari bersalaman dengan kedua temannya.
"Oke, hati-hati dijalan bro!" ucap El dan Valent secara bersamaan.
Evan pun pergi dari ruangan tersebut dan bergegas menuju parkiran untuk mengambil motornya dan pulang.
"Buset udah sepi aja disini wkwk" Valent terkekeh kecil sambil menepuk bahu El.
"Iya bro, padahal tadi kaya pasar ayam ternyata bisa sesunyi ini" jawab el,
"Bro, perasaan selama lo ngilang cewe lo gaada tuh sekalpun nanyain keberadaan lo?" valent bertanya sembari membuka tutup kaleng soda.
"Lah beneran bro?" El tak percaya,
"Iyaa, bener dah, sekalipun ngehampirin kita-kita yang ada di kelas juga kaga, padahal biasanya udah apel mulu ke kelas"
"Emang lo berdua udah putus?" Valent bertanya sembari mengangkat salah satu alisnya.
"Laah, kaga siapa bilang udah putus njir" balas El dengan nada yang meninggi.
"Etsss, santai broo gue cuman tanya sensi amat" ucap Valent disertai tangannya yang mengisyaratkan agar El sedikit tenang.
Tanpa berlama-lama El langsung mengambil ponselnya dan membuka wangsapnya.Luna
New message!El, pagi tadi kamu kemana? Kabarnya kamu kabur dari sekolah?
Kamu masih marah soal omongan orang tuaku? Maaf ya!
Oh ya, hubungan kita selesai sampai hari ini aja ya? Daripada di teruskan kamunya bisa sakit sendiri, maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELGARD (Otw Revisi)
Teen Fiction⚠️⚠️Dilarang plagiat⚠️⚠️ Di dalam sebuah rumah yang cukup megah, ada seorang anak lelaki berusia 18 tahun. Dahulunya, ia memiliki keluarga yang saling menyayangi satu sama lain dan memberikan kehangatan dalam setiap hubungan mereka. Namun, kebahagi...