Hari ini Build seneng banget, soalnya dia mulai liburan!
Itu artinya, selama dua minggu ini dia bisa bangun siang dan tidur siang. Jangan tanya kenapa habis bangun siang masih ada tidur siang, soalnya Build hobinya tidur. Kalau harus milih diantara dua hobinya (tidur sama baca), kalau ada waktu luang Build pasti milih buat tidur. Kecuali kalau di sekolah, udah pasti dia milih buat baca.
Dia udah nyari list bacaan fanfic yang bakal dia selesaiin selama liburan, pastinya dari kapal VegasPete karena dia orang yang sangat amat gamon. Selain itu, dia juga mau nonton Cherry Magic Thai vers. Terus rewatch drama Korea Reply 1994 yang selalu ngingetin dia sama masa-masa ngekos dulu. Pokoknya selama liburan dia mau leha-leha sepuasnya!
“Kamu mau puas dapet penghasilan segitu-gitu aja?”
Pertanyaan itu bikin Build yang lagi ngeberesin koleksi merchandisenya di kamar noleh ke pintu kamar, tempat mamanya berdiri sambil geleng-geleng kepala ngeliatin kelakuan anak sulungnya.
“Emang kenapa, ma?”
“Coba kamu cari sekolah lain yang lebih bergengsi. Di kota ini kan masih banyak yayasan dan sekolah swasta lain. Kata papamu, masa mau nunggu semua barangmu dirusak sama murid baru berhenti dari tempat itu?”
Ya emang sih, selama satu semester ngajar di SLB bajunya ada beberapa yang rusak karena ditarik murid. Sepatunya juga ada yang bolong karena digunting, tali ranselnya ditarik sampai jahitannya lepas, dan beberapa kejadian lainnya. Cuma ya mau gimana lagi? Namanya juga anak berkebutuhan khusus.
“Iya ma, aku sambil nyari-nyari lowongan kerja lain kok.”
“Jangan di luar kota. Inget, kamu masih berobat.”
“Iya…”
Build ngangguk sambil ngebalikin badannya, cowok itu senyum-senyum ngeliatin photocard idolnya.
“Kak!”
Adeknya tiba-tiba nongol di samping mamanya Build.
“Apaaa?”
“Katanya bentar lagi pendaftaran KPPS bakal dibuka. Hayu ikutan.”
“Oh? Bisa? Kan biasanya sama yang udah pada sepuh di sini?”
“Pas 2019 kan banyak yang meninggal, sekarang seleksinya lebih ketat lagi. Katanya nyari yang masih pada muda.”
“Ohh. Oke, kalau gak bentrok sama jadwal kontrolku ya.”
“Ah, kan bisa ganti hari?”
“Yaaa, liat nanti aja.”
Setelah (akhirnya) ditinggal sendiri di kamarnya, Build anteng lagi ngeberesin merchandisenya. Walaupun udah dia simpan dan lapisin plastik seapik mungkin, secara berkala tetep dia beresin soalnya takut ada yang jamuran atau damage. Buku-buku koleksinya juga dia atur serapi yang dia bisa. Yang udah dibaca dimasukin ke container plastik, yang belum dibaca atau bahkan belum dibuka dia simpan di rak buku di atas meja belajarnya.
BRAK
Build hampir ngejatohin album yang lagi dia pegang waktu denger pintu kamarnya dibuka kenceng. “Apa, sih?”
KAMU SEDANG MEMBACA
sekolah taman harapan || biblebuild
Fanfic"Pak Bible emang kadang gitu, kasian tau dia. Dulu hampir nikah tapi gak jadi." "Pak Build, mukanya kayak ubi hahaha!" "Kalau menghadapi anak kayak Arka emang harus gini, pak." Pindah ke kota kelahirannya ternyata gak semudah itu. Setelah meningg...