07

8.2K 408 7
                                    

Vote nyaaa yaa supaya gue semangat nulisnya hehehe

Jangan lupa pake komennn

Jangan spam yee

Maaf lama upnyaa, biasalahhh!!

Selamat membaca

[][][]

"Rena rendiana"

Gerald terdiam sesaat, lalu tak lama senyum miring terpatri di bibir sexy nya.

Bagus, ia bisa lebih dekat dengan 'teman masa kecil'nya itu.

Namun sepertinya ada yang tak suka dengan misi itu.

"Bagaimana kalau aku saja yang menjalani tugas itu, paman?" Tanya seseorang yang Baru sampai bersama seorang pria tinggi, kekar, dan tampan disebelahnya.

Gerald dan clan melihat ke sumber suara, disana ada duo menyebalkan menurut gerald dan clan.

Tentunya, siapa lagi jika bukan damian, dan ayahnya.

Seringnya sih disebut max, tpi kalo sama clan disebutnya liam.

Panggilan sayang kata bapak si damian mah, padahalmah..

"Sedang apa kau disini" sinis clan melihat penampakan muka mesum bapak si damian.

Max mengangkat sebelah alisnya, "tentu saja untuk menghukum mu, baby".

Clan memutar kan bola matanya malas, "berhentilah bersikap menjijikan seperti itu liam, memuakan" sarkas clan.

Max menyeringai, entah apa yang ada di otak cerdasnya itu.

Sedangkan damian sudah sedari tadi menempel pada gerald.

Gerald mendengus.

"Berhentilah berdebat, dan aku tak kan pernah memberikan tugas itu padamu" ujar gerald datar, ia menatap clan dan max yang kini sudah diam.

Clan menghela nafas, dan berhenti memberontak. Membiarkan tangan max bertengger apik di pinggang rampingnya.

"Maaf damian, namun misi ini sudah diperintahkan langsung oleh tuan rendiana" ujar clan.

Memang benar, tuan rendiana adalah seorang pengusaha besar pastinya memiliki musuh dimana mana.

Ia yang khawatir memilih menyewa seorang agen untuk menjaga anaknya, namun kekhawatiran itu belum juga hilang.

Ia ingin yang menjaga putri nya itu orang yang benar benar hebat, jadilah ia yang memang sudah kenal lama dengan clan menyuruh clan untuk membiarkan putranya atau gerald yang menjaga putrinya.

Clan pun hanya menyetujuinya, karna ia juga tau bahwa putri dari tuan rendiana sendiri adalah 'teman masa kecil'nya gerald..

Dan orang yang gerald cari serta tunggu.

Clan tau dan mengenal anaknya itu, sangat.

Damian hanya mengangguk, namun berbeda dengan batinnya yang menggerutu.

"Apakah aku harus membunuh tua Bangka itu?" Batin damian bertanya entah pada siapa.

You know lah, siapa si 'tua bangka' itu.

Yang gk tau yaudah, gpp.

Eh canda dingggg, yang dimaksud si tua Bangka itu tuh tuan rendiana.

"Merepotkan"

Damian mendengus lirih.

Ia menatap datar kedepan, tepatnya kepada ayahnya yang sedang asik memeluk tubuh sang camer.

AXZAY AND MINE [bxb]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang