CHAPTER 2

504 38 22
                                    


Telah ditemukan jasad seorang siswa SMA di sebuah rel kereta api yang berlokasi di Stasiun Xxx pada pukul 04.00 pagi hari tadi.

"Buset dah ngeri bet berita zaman sekarang, matinya kelindes kereta."  gumamku ngeri mendengar berita di tv kantin sekolah.

Pihak kepolisian dan tim forensik sempat mengalami kesulitan saat mengotopsi jasad tersebut karena jasad korban kecelakaan tersebut hampir tidak berbentuk yang hanya berupa gumpalan anggota tubuh serta darah yang melebar kemana-mana saat ditemukan.

"Semoga gw ama temen-temen gw dijauhi hal-hal kek gitu." ucapku berharap kejadian serupa menimpaku dan orang orang disekelilingku.

Tapi karena ditemukan sebuah handphone tidak jauh dari tempat korban ditemukan jadi pihak kepolisian menyimpulkan bahwa handphone tersebut adalah miliknya.

Kemudian pihak kepolisian menelusuri identitasnya dari handphone tersebut, pada akhirnya pihak kepolisian dapat mengungkap identitas dari sang korban. Dan nama korban adalah Marsha Lenathea seorang siswa Pelita jaya.

Degg

Apa? Marsha? Marsha korban kecelakaan terlindas kereta?

"Matiin tv nya." pinta Fiony tiba-tiba datang berada di kantin.

"Tapi ini kan fasilitas sekolah, semua siswa berhak dapet dong." jawab bu Indah selaku penjaga kantin.

"Momy rencana nyumbang 100% untuk pembangunan gor kayaknya batalin deh, ini penjaga kantinnya ga beres." ucap Fiony dingin memegang hp nya di telinga.

Dengan terpaksa bu Indah mematikan tv itu karena suruhan Fiony, Fiony begitu merasa berkuasa karena ada backingan dari orang tuanya yang kaya raya itu.

"Lo ikut gw." Fiony menarik tanganku dengan paksa.




"LO LIAT BERITA ITU KAN????!!!!!!." tanya Fiony dengan nada tinggi.

"Iya gw liat cuman ga sampe beres." jawabku pelan.

"Marsha mati gara-gara lo kan!!!!!." tuduhnya.

"Ngaco lo, jelas jelas semalem gw tidur. Inget kan pas lo nelepon gw? Itu gw udah mau tidur mana tau gw Marsha ada dimana." jelasku.

"Lagian gw Fio, gw aja masih perlu sembuh ngapain ngurusin hidup orang apalagi sampe ngebunuh."

"Cewe pikun kurang ajar!!!!!." bentak Fiony mengangkat tangannya keatas dan aku hanya memejamkan mata.

"Ehh...."

Saat kubuka mata ada seseorang yang melindungiku, tidak bukan manusia melainkan hantu. Hantu itu menghempaskan tangan Fiony yang hendak menamparku.

Wajah Fiony menunjukkan keheranan dan tentu saja tidak menerima, kemudian dia maju kembali untuk membalas. Namun hantu di depanku mendorong Fiony hingga terbentur tembok.

"Ikut aku." hantu itu menggenggam tanganku lalu membawaku pergi.

"Sialan lo Flora, liat aja lo bakal nyesel tau ga." seru Fiony.




"Kenapa kamu bantu aku?." tanyaku heran, karena sebelum ini aku selalu membantu hantu dan kali ini aku yang dibantu oleh hantu. Perasaan hari kebalikan hanya ada di Spongebob deh.

"Aku ga suka aja liat dia kasar ke kamu." jawabnya santai.

"Btw kamu hantu baru ya? Aku baru liat soalnya."

WHO'S?Where stories live. Discover now