CHAPTER 12

246 25 31
                                    

Fiony membulatkan matanya saat melihat dua sosok yang menatapnya dengan penuh amarah, yang satu dengan kondisi fisik yang berupa tubuh penuh dengan tulang patah dan yang satu berupa seonggok daging tanpa kulit seperti titan colossal di anime yang ia tonton, tapi sesaat kemudian Fiony tersadar. Bahwa kedua sosok yang ada di depannya adalah Marsha dan Ashel, sahabatnya.

Fiony menyadarinya karena kondisi tubuh nya sama seperti yang terakhir kali Fiony lihat, tapi ia bingung. Bagaimana mayat yang sudah dikubur lumayan lama bisa bangkit kembali dengan kondisi tidak ada yang berubah.

Ditengah pikiran yang berkecamuk, mayat Marsha dan Ashel perlahan mendekati Fiony yang berada di tangga. Jejak darah terlihat ketika keduanya melangkah, suara tulang berbunyi merdu ketika Marsha bergerak, organ dan daging Ashel berguncang ketika kaki Ashel berhasil menginjak anak tangga paling bawah.

Melihat kedua mayat sahabatnya mendekat, Fiony dengan segera melangkah naik menuju kamarnya. Tapi karena perhatian Fiony terfokus ke belakang untuk memastikan kedua mayat sahabatnya tadi tidak mengikutinya, Fiony terjatuh ketika ada sebuah koper berada tepat di depan pintu kamar Fiony.

Kepala Fiony terbentur ke pintu kamarnya sendiri, ia meringis memegangi dahi nya yang pertama kali mendarat di pintu kayu itu. Saat sudah sadar, Fiony mengerutkan dahinya ketika sebuah koper tiba tiba berada di depan kamarnya.

Ia bingung lantaran saat tadi ke bawah koper tersebut tidak ada, karena dihantui rasa penasaran ia dengan gugup membuka koper tersebut. Dan saat terbuka

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA." Fiony berteriak sejadi jadinya dan jantungnya berdetak dengan cepat ketika melihat isi koper tersebut.

Bagaimana tidak terkejut dan berteriak, Fiony mendapati tubuh sahabatnya Adelio berada di dalam koper dan disusun menjadi kata "HBD" menggunakan lengan dan kakinya, kepala Adelio tertancap di sisi lain koper.

Karena mual melihat tubuh sahabatnya, Fiony berlari ke kamar mandi lantai 2 rumahnya untuk memuntahkan sesuatu yang mengganjal tenggorokannya.

Keadaan Fiony sungguh tidak baik, dari cermin wastafel terlihat wajahnya berantakan dengan keringat membasahi tubuh, jantung nya tidak bisa diajak kompromi untuk tidak berdetak dengan cepat, dan napas nya terengah-engah seperti sudah melakukan marathon 50 km.

Fiony merapikan penampilannya dan berusaha menenangkan diri, akan tetapi saat menyisir rambut. Dari pantulan cermin wastafel, Fiony melihat dengan jelas gumpalan daging berukuran satu orang berada tepat di belakangnya yang dengan reflek berbalik. Benar saja, ia tidak salah lihat. Gumpalan daging benar benar berada di hadapannya dan yang lebih aneh lagi, daging siapa yang ada di hadapannya.

"Fio.....balikin daging aku, aku sakit Fio." terdengar suara dari gumpalan daging tersebut yang suaranya tidak asing bagi Fiony.

"Apa maksud lo?." tanya Fiony menahan rasa mual.

"Burger yang kamu makan malam itu, dagingnya terbuat dari sahabat kamu sendiri Fio. KATHRINA!!!!." Teriaknya yang sontak membuat Fiony dengan paksa memuntahkan apa yang ada di dalam tenggorokannya kembali.

Fiony tidak peduli apa yang ia muntahkan, mau itu air liur atau darah sekalipun. Ia merintih mengeluarkan air mata dan tentu saja sesak ketika mendengar pernyataan bahwa daging yang ia makan waktu itu adalah daging sahabatnya sendiri dan yang lebih parah, ia mengatakan bahwa burger itu sangat enak.

Tanpa Fiony sadar, gumpalan daging yang sudah ia ketahui adalah Kathrina sahabatnya mulai mendekat padanya saat ia sedang berusaha memuntahkan rasa mual ketika mengetahui fakta daging burger.

"Balikin daging aku Fioo....." ucap gumpalan daging Kathrina tepat di telinga kanan Fiony yang sontak Fiony menghindar, namun karena menghindar itu ia terbentur tembok kamar mandi dengan cukup keras.

WHO'S?Where stories live. Discover now