"Jadi kak Oline sama Ribka itu anak dari pemilik sekolah dong?" Ucap Erine.
"Betul, dan disitu juga banyak cucunya papa Oniel yang ga kamu kenal" Balas Cynthia.
Oline yang sendari tadi diam mendengarkan Cynthia bercerita pun merasa bosan, lalu ia menoleh ke kanan dan kiri mancari seseorang.
"Om sello lagi ngasih makan ikan ikannya dibelakang, samperin gih" Ucap Cynthia yang menyadari bahwa Oline sepertinya sedang mencari suaminya Greesello.
Oline yang mendengar perkataan Cynthia pun menganggukkan kepala lalu melangkah ketempat Greesello berada.
Erine termenung setelah mengetahui fakta yang membuatnya sedikit terkejut sambil memandang punggung Oline yang sebentar lagi hilang dari pandangannya.
"Kok pulangnya bisa sama Oline rin?" Tanya Cynthia yang membuyarkan lamunan Erine.
"H-hah, i-itu tadi kak Oline yang ngajak pulang bareng mih" Ucap Erine sedikit terkejut.
"Kalian udah saling kenal?" Tanya Cynthia.
"Baru kenal tadi mih, trus kak Oline tiba tiba ngajak pulang bareng" Balas Erine.
"Ohh, yaudah kalo gitu kamu dianter jemput sama Oline aja, satu sekolah juga kan" Ucap Cynthia yang membuat Erine membelalakan matanya.
"Mami jangan bercanda deh, aku ga mau nyakitin hati pacar aku" Jawab Erine.
"Terus aja rin terus, kamu ini selalu aja mikirin perasaan dia, tapi apa dia mikirin perasaan kamu? Enggak kan, kamu itu selalu di sepelein sama dia, kamu udah berapa kali disakitin? Dibuat nangis? Kalo papi kamu tau bisa abis dia sama papi kamu" Ucap Cynthia sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Mami kenapa sih selalu nyalah nyalahin dia, ya walaupun dia salah itu namanya khilaf mi, aku cinta sama dia, aku ga bisa kalo tanpa dia, mami harusnya ngertiin aku dong" Pekik Erine penuh emosi lalu berlari meninggalkan Cynthia.
..
.
.
.
.
"Widihh, udah punya kolam sendiri ya sekarang" Ucap Oline setelah berhasil menemui Greesello yang sedang memberi makan pada ikan ikannya.
"Allahuakbar" Pekik Greesello terkejut kemudian melemparkan tatapan tajam kearah Oline.
"Yang bener bener aja lu lin, mau buat gue jantungan?" Ucap Greesello dengan tangan yang mengelus dadanya.
"Hahahahaha, ya ga mungkin lah om, nanti calon mertua gua ilang satu" Ucap Oline sambil tertawa karena melihat Greesello terkejut adalah suatu kebahagiaannya.
Oline dan Greesello jika bertemu memang memakai bahasa lo - gua, agar seperti teman dekat katanya.
Oline dan Greesello juga sudah lumayan lama kenal, karena Greesello dan Oniel papanya sering berkunjung ke apartemen Oline hanya untuk bermain catur atau merokok, karena bila dirumah mereka tidak diperbolehkan oleh Cynthia dan Indah untuk merokok. Jangan bertanya apakah Oline ikut merokok, tentu saja ia ikut.
"Kangen lu sama gue sampe nyamperin kesini?" Tanya Greesello pd kemudian ia mendapatkan pukulan pelan dari Oline.
"Apaan orang gua kesini karna dari nganterin anak lo pulang" Ucap Oline.
"Lah, lu udah kenalan sama anak gue? Akhirnya penantian selama 1 tahun lu bisa kenalan juga" Ucap Greesello dengan tangan yang menepuk nepuk punggung Oline.
"Tapi anak lo udah punya pacar om" Ucap Oline dengan nada lemah.
"Halah pacarnya letoy gitu, katanya mau kesini, eh udah gue tungguin selama 1 bulan tapi kaga dateng dateng juga tu orang, beraninya nunggu didepan gerebang doang pas jemput si Erine" Ucap Greesello.
KAMU SEDANG MEMBACA
indecisive (orine)
Teen Fiction⚠️just fiksi, dilarang membawa cerita dalam kehidupan nyata, harap bijak dalam membaca ⚠️