Bab 6

846 74 0
                                    

Sore hari, sekarang Oline sudah berada didalam rumahnya setelah berkunjung kerumah Greesello tadi. Namun ia mengerutkan dahinya ketika melihat rumahnya yang ramai.

Tapi karena Oline adalah orang yang tidak pedulian, jadi ia tak menghiraukan mereka dan tetap melanjutkan perjalanannya menuju kamar.

"Woy Oline, ini beneran orang secakep ini kaga dilirik sama lo?" Pekik seseorang dari arah ruang tamu kemudian ia berlari kearah Oline yang sudah menaiki 1 tangga rumahnya.

Oline yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.

"Dari mana aja lo? Kok baru pulang? Kita udah nungguin lo dari tadi" Ucap seseorang tersebut.

"Ada acara apa?" Bukannya menjawab pertanyaan seseorang yang berada dihadapannya ini, Oline malah bertanya balik yang membuat manusia didepannya ini kesal lalu menoyor kepala Oline.

"Lo lupa? astagfirullahalazim, Oline Oline, bisa bisa nya lo lupa kalo oma Indah dan suami mau berangkat ke Amrik besok" Ucap seseorang tersebut sambil mengelus dada.

"Lah, bunda papa ga ngasih tau gua tuh" Ucap Oline.

"Oh anak pungut berarti" Balas seseorang tersebut sambil mengangguk nganggukkan kepalanya.

"Sialan lo Nachia" Umpat Oline yang ternyata sedang berbicara dengan Nachia, keponakannya.

"WHATSUP BROO" Pekik seseorang yang datang dari arah dapur.

"SASHA MATI DISERUDUK SAPIII, INNALILLAHI" Pekik Nachia yang terkejut.

"WOII, BABI LO NACHIA, LO NYUMPAHIN GUA MATI DISERUDUK SAPI?" Pekik seseorang tersebut yang ternyata bernama Sasha, keponakan Oline.

"GUA BUKAN BABI YA ANJENG" Pekik Nachia tak kalah keras.

"GUA JUGA BUKAN ANJENG YA SETAN" Balas Sasha dengan melotot kearah Nachia.

Oline hanya memejamkan matanya kala kedua keponakannya ini memekik seperti terompet.

"Hey, ada apa ini? Kalian kenapa?" Tanya Indah yang datang dengan tergesa gesa dan menunjukkan wajah khawatir karena mendengar teriakan dari kedua cucunya ini.

"Biasa bun, anjing sama kucing lagi berantem" Balas Oline yang sendari tadi diam.

"Gua kucing" Ucap Nachia dengan jari telunjuk yang diangkat keatas.

"Lah, berarti gua anjing dong?" Gumam Sasha yang masih bisa didengar oleh mereka.

"NAH ITU SADAR" Pekik Nachia.

"JANGAN TERIAK TERIAK MONYET" Balas Sasha.

"OMAAA, LIAT TUH SASHA, masa imut gini dibilang monyet" Ucap Nachia kemudian memeluk Indah.

"Husss, jangan teriak teriak sayang, oma khawatir, kirain tadi ada apa" Ucap Indah yang sudah membalas pelukan Nachia.

"Salahin Sasha oma, dateng dateng ngagetin" Ucap Nachia didalam pelukan Indah.

"Heh, lo juga tadi nyumpahin gua mati diseruduk sapi ya" Balas Sasha dengan mata melotot kearah Nachia

"Udah udah jangan salah salahan gini, mending kalian ikut kak Anin sama kak Alya beli bahan bahan persiapan buat nanti malem" Ucap Indah.

Mendengar itu Nachia langsung melepaskan pelukannya dari Indah.

"Barbequean kan oma?" Tanya Nachia.

"Iya sayang" Balas Indah.

"Yess, gua harus beli daging ayam di tempat kak Nala biar bisa ketemu dia" Ucap Nachia kemudian ia mendapat pukulan pelan dari Sasha.

indecisive (orine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang