05. Not my fault

27 3 6
                                    

⚠️Ceritanya Sadis + panjang? ⚠️

Setelah suara ketukan itu hilang , Semua mata kembali menuju layar laptop sebastian. Semua kembali fokus menyimak alur film KKN.

"Wess badarawuhii geess"

Kata Alfeendra yang diiringi oleh krtawa teman temanya yang lain. Memang semua menunggu kedatangan badarawuhi.

"Jogett maanggg , Aseekkk " kata alveto

Semuanya lupa bahwa tadi mereka sempat mengalami kejadian horror. Mereka sekarang hanya terfokus oleh Film. Bahkan mereka juga lupa bahwa mereka besok ada Kuliah pagi Dan Pr skripsi.

Mereka benar² melupakan semuanya dan Bersenang senang Malam ini Tanpa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

Setelah mereka menyelesaikan filmnya mereka hendak tidur dengan posisi masing masing. Ada yang ke kamar mandi , Gosok gigi , Pergi ke dapur dan ada yang sudah terlelap dalam mimpinya.

Di kamar mandi Alveto , Aresta , Aaron , Cakra dan Jevano sedang mengantri untuk ke kamar mandi. Setelah menunggu lama , Akhirnya ini giliran jevano untuk pergi ke kamar mandi.

Bayangan hitam di kaca terlintas saat jevano sedang mencuci mukanya. Jevano sempat kaget namun ia sekarang sudah tidak peduli dengan keadaan sekitar. Ia mengantuk dan Ingin sesegera mungkin untuk tidur.
Saat ia hendak meraih Pasta gigi tiba tiba.

" Sampean melu kula nggeh nduk? Kula janji mboten nyakiti sampean."

Bisik entah dari mana yang membuat Jevano merinding. Ia paham betul apa yang Dia maksud. Ia tidak berani menatap dirinya di kaca. Jevano melihat jelas bahwa ada bercak bercak darah di sekitar kakinya.

" Ya allah , Apalagii ini. "

Gumam jevano dalam hati. Tanganya gemetar , Ia takut , Merinding dan berkeringat dingin.

" Loh loh lohh. Sampean kenapa nduk? Kok takut sama kula?"

Jevano semakin bergetar , Tangan hitam berlumur darah mengenggam tanganya. Jevano memejamkan matanya. Ia melafalkan ayat kursi untuk mengusir Dia.

Saat jevano membuka matanya , Ia melihat sudah tidak ada tangan maupun bercak bercak darah di sekitar kakinya. Ia lega. Jevano kembali melanjutkan kegiatanya yang tertunda. Ia mengambil pasta gigi lalu ia gosok gigi seperti biasanya. Jevano masih teringat kejadian yang barusan ia alami.

Jevano dengan cepat menyelesaikan kegiatan gosok giginya. Ia hendak kumur kumur namun.

" Kok airnya darah!? "

Darah segar keluar dari wastafel kamar mandi. Jevano kaget bukan main. Ia melihat dirinya di kaca dan tepat setelah itu.

BRUK!!

Jevano terjatuh melihat sosok hitam tiba tiba muncul tepat di depanya. Ia berusaha terus mundur dari kejaran mahluk aneh itu. Mahluk itu berwujud perempuan mengenakan baju putih berbecak darah Rambutnya di kepang berantakan , Matanya Merah menyala , Lidahnya sangat panjang hingga menjulur sampai lantai.

Sial , Jevano terpojok. Kakinya dicengkram kuat oleh sosok itu. Jevano menangis tidak karuan dan berusaha berteriak namun ia tidak sama sekali bisa mengeluarkan suara.

Tuesday NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang