08. You're so mean to me

10 0 0
                                    

" maaf bang kra , G-gua salah dan gua juga ngaku klo gua salah "

" Nggak nggak papa , Lo ngga salah , Santai "

Cakra ternyata marah karena bagaimana cara azriel menyikapi ketika sedang diingatkan oleh yang lebih muda , Walau umur mereka bisa dibilang hanya terpaut 3 tahun.

Walaupun begitu , Di circle anak merah hijau ada konsukuensinya bila tidak bisa menyikapi bila diingatakn oleh sesama , Lebih tua atau muda akan terkena denda berupa uang 500 rupiah (Koin)

Dan azriel lah salah satunya orang yang selalu terkena konsekuensinya , Namun ia juga tidak pernah membayarnya karena pikirnya itu adalah aturan yang nyeleneh dan aneh.

Namun cara cakra membuat azriel sadar juga masih belum cukup , ia sudah membuat banyak sekali konsekuensi namun azriel juga tetap angkuh dengan ego tingginya.

Semua anak merah hijau sudah surender dengan sifat azriel yang ke kanak kanakan.

" Loh , abang ngga marah karena aku?"

" Nggak , Aku marah karena cara azriel menyikapi peringatan mu. Ia masih childish seperti dulu dan tetap berpegang erat kepada ego tinggi nya"

" Udalah bang , Nafas aja dulu , Ga capek kah, Kemaren aja masih gitu dia."

"Bener katamu , Aku harus nafas dulu. Kalo dipikir pikir. Dia childihs banget setiap harinya"

Cakra pun mengambil nafas panjang. Alfeendra dan yang lainya yang mendengarkanya pun hanya bisa tertawa.

******

Pukul sudah menunjukkan pukul 12 malam dan aresta masih terlarut di dalam pikirannya yang hanya memikirkan jevano.

Matanya masih belum menunjukkan tanda² ia menggantuk.

" Kalo dipikir pikir , Jevano masih terlalu muda untuk mati. Jadi keinget dia pengen jadi seorang kakak yang baik buat adiknya , Tapi doa udah duluan di panggil sama yang atas"

Benar kata aresta , Jevano adalah anak tunggal dari keluarga yang cukup terpandang di kotannya, Pekerjaan keluarganya menghambatnya untuk melakukan kegiatan yang ia sukai.

Jevano selalu di kengkang di dalam rumahnya yang bisa terbilang cukup mewah tapi baginya itu adalah penjara yang mengerikan.

Hingga suatu hari ia memutuskan untuk meminta izin untuk ngekost sendiri dan ingin hidup lebih mandiri tanpa merepotkan kedua orang tuanya.

Awalnya orang tuannya sempat menolak dan marah dengan jevano. Namun setelah orang tua jevano berpikir lagi , Mereka akhirnya memperbolehkan jevano untuk ngekost dan membayarkan biaya pendaftaraanya.

Jevano juga bermimpi mempunyai adik. Nanti jika ia mempunyai adik , Ia akan rajin mengunjungi rumah supaya adiknya tidak merasakan apa yang ia rasakan. Namun saat adiknya lahir ia telah dipanggil oleh tuhan.

Orang tuannya jevano juga tentu shock berat akan kabar ini. Bahkan mama jevano sempat pingsan di jangka waktu yang terbilang sangat lama.

" Huftt, Andai lo tau jev. Punya adik bakal sulit untuk lo."

Berbeda dengan aresta yang merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Orang tuannya pilih kasih padanya dan lalu memutuskan untuk mengekostkan aresta supaya adik adiknya lebih nyaman tinggal di rumah.

" Hiks , Sakit banget jev. Dibuang orang yang paling kita sayang , Yang awalnya li anggap rumah ternyaman bagi lo tapi nyatanya , Penjara bagi lo."

Tuesday NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang