00; the beginning.

1K 106 21
                                    

"APA YANG KAU LAKUKAN, KIM SEONWOO?! YANG BENAR SAJA!"

Tubuh Seon menegang, bentakan itu.. hal yang sebenarnya tidak ingin ia dengar. Getar mulai merasuki raga si mungil, Heeseung-- si sulung Universe menatapnya tajam.

"Kau gila?!" Jay mendorong bahu Seon kencang. Membuat anak itu sontak terhuyung ke belakang. Kedua mata bulatnya mulai berembun. Seon menggeleng pelan.

"Aniya-- Hyung.." Suaranya melirih tidak jelas. Seon memandangi Taki, Maknae grupnya yang kini sudah kehilangan kesadaran dengan kepalanya yang penuh darah di pangkuan Sunghoon. Seon terisak keras saat Jungwon, sang leader menariknya kasar untuk bangun.

"Brengsek! se tidak ingin itu kau Taki menjadi maknae kami?!" Tanya Jungwon membentak. Seon menggeleng keras, ia tak mampu berucap apapun. Melihat Taki yang mulai di bawa keluar ruang latihan oleh Jake, Sunghoon dan Heeseung seolah menambah keruhnya suasana di sini.

"Hyung.. Seon tidak sengaja, Seon-- hiks Seon tidak mendorong Taki.. Seon mohon percaya dengan Seon, hyung.."

"Bullshit. Dasar serakah. Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika Taki sampai kenapa-napa. Camkan itu." Niki berujar datar, sembari mengenakan coatnya dan mulai berjalan keluar ruangan untuk menyusul hyungnya.

"Kau egois, Seon. Tidak pernah kah kau merasa sedikit saja bersimpati dengan Taki?! dia hanya anak tiga belas tahun yang tengah mati-matian berjuang melawan penyakitnya sendiri! Dia hanya ingin mencari kebahagiaan di grup ini! Kenapa kau begitu jahat, Seon-ah?" Jay nampak lemas. Mengingat penyakit Taki yang sejak dulu anak itu idap serta imunnya yang lumayan lemah, membuat Taki memang menjadi kesayangan para hyungnya.

"Seon tidak.. Seon tidak jahat." Lirihannya membuat amarah Jungwon naik. Pemuda itu menarik kerah bajunya.

plak!

"Kau memang jahat! Kejadian tadi di lihat oleh semuanya, dan Kau masih mau mengelak?!" Seon terdiam dengan tatapan kosong. Tubuhnya luruh ke atas dinginnya lantai. Memeluk kedua kakinya erat sambil berusaha menundukkan pandangan.

"Sakit, hyung.." Suaranya terdengar bergetar. Jungwon menghela napasnya kasar. Ia mengacak surainya frustasi.

"ARGH! Andai Kau tidak pernah masuk ke grup ini, Semuanya tidak akan menjadi kacau!" Jungwon melangkah dengan penuh emosi menuju ke arah Jay, menarik tangan pemuda yang lebih tua dua tahun darinya itu untuk bangun. Jay yang masih saja menangis karena menghawatirkan Taki akhirnya menurut. Mereka berdua pun keluar dari ruangan untuk menyusul yang lain. Memilih untuk tidak menghiraukan Seon yang kini menangis dalam diam.

"Apakah yang di katakan oleh Eomma itu benar? Seon pembawa sial, ya?"

"Hyungie, Seon tidak salah. Seon tidak jahat. Semoga Taki baik-baik saja. Seon mohon.. Hyung akan sedih kalau Taki kenapa-napa.. Lebih baik Seon saja yang sakit, Jangan Taki.."

**

30-04
🌻 100% FIKSI !!🌻
NDAK NYATA, YA!
takut bgt jujur publish ini :Oooo
so.. next or unpub?

[im]perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang