03; Seon's home.

840 102 16
                                    

**

Pagi ini, Universe berkumpul di satu ruangan untuk briefing sebelum memulai shooting konten harian mereka seperti biasanya. Seon terduduk anteng di sebelah Sunghoon, Anak itu tengah menghabiskan susu kotak coklatnya yang tadi para staff berikan.

"Hyungie, Kita bermain apa hari ini?" Tanya Seon polos dengan menghadap Sunghoon. Pemuda itu berdehem untuk menghilangkan canggung sebelum menjawab.

"Tidak tahu."

Seon cemberut, ia memainkan jempol kakinya yang terbalut kaus kaki karena terlampau bosan. Susunya sudah habis. Seon ingin sekali makan, ia belum sarapan karena tadi mereka berangkat dengan terburu-buru. Sebenarnya mereka bertujuh memang belum sempat memakan setidaknya sedikit asupan untuk menjalani hari di pagi ini.

"Hyungiee, Seon lapar.." Rengek anak itu tanpa sadar kepada Jungwon yang berada di sebelah kanannya. Sang leader memandangnya datar, meski dalam hati ia menahan rasa gemas yang begitu besar. Jungwon tetap saja harus bersikap tegas di hadapan Seon, Ia tidak boleh luluh begitu saja.

"Sabar. Kita semua juga lapar, Seon. Tunggu saja Staff membelikan makanan." Seon lagi-lagi cemberut mendengar jawaban itu.

"Pakai rompi kalian masing-masing, ya. Ayo, Seon. Pakai rompi-mu."

Perintah dari salah satu staff perempuan membuat ke tujuh member Universe dengan kompak bangkit. Termasuk Seon. Meski sedikit ogah-ogahan karena lapar, Seon tetap menuruti perintah si Noona untuk memakai rompinya. Hingga kini tubuh mungilnya seolah tenggelam dalam baju oversize dan rompi kebesarannya. Seon terlihat sangat menggemaskan.

"Kau terlihat seperti anak ayam," Ujar Jake dengan kekehan kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau terlihat seperti anak ayam," Ujar Jake dengan kekehan kecil. Seon yang kebingungan kenapa Hyungnya yang satu ini mendadak bisa berubah menjadi sangat ramah mendadak tahu alasannya saat matanya bertemu dengan kamera yang sudah onn.

"Aniya, Seon anak Eomma dan Appa, Hyung." Balas si bungsu dengan tawa riang. Seon berlari keluar ruangan, menuju ke lapangan utama di mana mereka nantinya akan melaksanakan shooting.

"Kenapa main bola? Seon tidak bisa, hyung.." Seon bergelanyut manja ke lengan Ni-ki, membuat si pemuda tertawa gemas akan tingkah adik bungsunya itu. Surai Seon di usak, Ni-ki tetap menggaet lengan si mungil agar ikut bermain bola sepak bersamanya dan yang lain meski anak itu sudah berkata bahwa ia tidak bisa.

"Hyungie oper bolanya pada Seon, please!!" Seon berteriak kegirangan kala Jay benar-benar mengabulkan permintaannya. Anak itu berlari menggiring bola yang kini berada dalam kendalinya melewati Jungwon, bahkan Heeseung. Dan saat kaki Seon berhasil menendang jauh bola tersebut hingga menembus ke gawang tim lawan, sorakan ramai terdengar. Membuat Seon terdiam sejenak karenanya.

"Hei, Kau hebat sekali, Seon!" Ni-ki merangkul bahunya, beberapa pujian juga terlontar dari bibir para hyungnya yang lain. Seon tersenyum, senyum tipis yang benar-benar menggambarkan seluruh rasa bahagianya saat ini.

[im]perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang