05; Jealousy.

757 93 42
                                    

**

Seon bangun terlalu pagi hari ini karena tidurnya semalam terlalu cepat. Meski kepalanya sedikit berat dan tubuhnya masih terasa hangat, Seon memaksakan diri untuk beranjak bangkit dari kasurnya, pergi mandi keluar kamar, lalu bersiap-siap. Universe akan shooting hari pertama untuk MV comeback mereka pada pukul tujuh nanti-- Mereka sudah menyelesaikan rekaman untuk lagu mereka beberapa hari lalu, omong-omong. Kemungkinan besar, waktu yang di butuhkan juga lumayan lama. Dan Seon tidak yakin ia bisa bertahan tanpa kembali drop.

"Huh.. dingin." Seon segera memakai sweater abunya secepat mungkin setelah mengeringkan tubuhnya dengan bathrobe. Ia melangkah keluar dari kamar mandi, mendapati Heeseung dan Jay yang nampaknya sudah siap di meja makan. Keduanya tengah menata beberapa piring serta mangkuk berisi sup sebagai menu sarapan.

"Kau sudah bangun? Bisa tolong bangunkan Jungwon dan Ni-ki? Mereka harus sarapan tepat waktu. Takutnya seperti kemarin, sakit perut dan berujung mengkhawatirkan kita semua." Heeseung menitahnya lembut. Seon terdiam sejenak sebelum mengangguk menyanggupi permintaan hyungnya.

"Ne, hyung. Sebentar, Seon bangunkan Jungwon Hyung dan Ni-ki Hyung dulu." Seon berlalu pergi dari ruang makan. Menuju kamar dua temannya di maknae line itu untuk di bangunkan. Kebetulan kamar mereka memang sama karena keduanya adalah room mate.

Toktok..

"Hyungie? Ayo bangun, sarapan sudah siap.." Seon tidak berani membuka kamar. Ia pernah melakukan itu dulu dan berakhir mendapat amukan dari Jungwon sepanjang hari. Entah, Seon tidak tahu kenapa. Mungkin para member memang muak saat melihat wajahnya di pagi hari.

"Hm. Kau duluan saja, Aku akan membangunkan Ni-ki juga."

Suara dari dalam membuat Seon mengangguk paham. Ia kembali ke meja makan dengan puluhan rangkaian kata yang sudah ia siapkan untuk di jelaskan kepada Heeseung. Begitu tubuhnya berhasil duduk di salah satu kursi di meja makan, Heeseung langsung mengernyit bingung karena tidak mendapati Jungwon dan Ni-ki ikut bersama Seon.

"Kemana mereka?" Tanya Heeseung datar.

"Sedang bersiap, Hyung. Tadi Jungwon hyung sudah bangun, Kok." Heeseung mengangguk paham.

"Lain kali cobalah untuk mengakrabkan diri, Kau seperti terlihat menjauh dari mereka." Jay tiba-tiba angkat bicara. Membuat pergerakan sendok Seon terhenti seketika.

"Mian, Hyungie." Seon tidak mau memperpanjang masalah. Minta maaf itu lebih baik, kan?

"Sudahlah, Jay. Cepat Habiskan makananmu, jangan pikirkan apa yang dia katakan, Seonwoo."

"Ne, hyungie.."

**

"Hei jangan berlari! Nishimura Riki!" Suasana gedung yang kini mereka tempati untuk melakukan shooting MV terasa begitu riuh. Seon yang memang lemas sejak pagi terdiam di pinggir ruangan dengan wajah pucat. Ia menunduk, memilin jemarinya sendiri dengan mata yang berair. Kepalanya sakit, tapi Seon tidak ingin merepotkan semuanya.

Jujur saja, Seon iri. Sejak tadi, Ni-ki benar-benar mendapat perhatian penuh dari para hyungnya. Mereka seolah menunjukkan bahwa yang lebih pantas menjadi maknae kesayangan adalah Ni-ki. Dan itu benar. Seon menyetujuinya. Ni-ki pintar, Imut, penurut, menggemaskan, suaranya bagus, dance-nya juga lebih keren daripada Seon. Apalagi tubuhnya, sangat ideal. Berbanding dengan Seon yang.. ah, tidak perlu di jelaskan. Semua orang sudah tahu kalau Seon banyak cacatnya.

"Kenapa menyendiri?" Seon yang tadinya menunduk mendongak guna menatap Sunghoon yang kini tengah berada di sampingnya. Posisi mereka yang berbeda membuat Seon terpaksa harus mendongak untuk menatap tepat pada mata tajam Sunghoon.

"Tidak. Seon hanya sedikit lelah, Hyung."

Sunghoon mengangguk-angguk paham. Ia memutuskan untuk duduk di samping anak itu. Menghilangkan penatnya sejenak, karena kebetulan sekarang adalah waktunya mereka break untuk makan siang.

"Sini," Sunghoon mengarahkan kepala Seon agar bersandar nyaman ke bahunya. Membuat si bungsu terdiam membisu cukup lama sebelum memilih menegakkan tubuh, menyisir pandangan ke sekitar; mencari letak kamera. Namun jelas Seon tidak menemukannya.

"Kenapa?" Tanya Sunghoon bingung. Seon menggeleng ragu, ia kembali bersandar ke tembok belakangnya. Dan lagi-lagi, Sunghoon menarik kepalanya agar Seon mau bersandar ke bahu kanannya secara cuma-cuma.

"Jangan menolak. Aku tau Kau sedang sakit. Tidur lah sejenak, akan ku bangunkan jika makanan sudah datang. Biasakan untuk jangan memikirkan apapun terlalu dalam, Kau akan terus sakit nanti." Selesai berucap, Sunghoon mengusap lembut kening berkerut Seon. Anak itu akhirnya menurut, membiarkan kepalanya menyandar nyaman pada bahu Sunghoon dengan mata yang perlahan mulai terpejam.

"Istirahat dengan baik, Se."

Itu adalah kalimat terakhir dari Sunghoon. Yang tentunya mampu membuat mata Seon memanas dalam pejam nya.

"Gomawo, Hyungie."

**

Shooting hari ini berakhir pada pukul sembilan malam, dan besok masih akan berlanjut. Seon pusing hanya karena memikirkan itu. Setelah mengganti pakaiannya dengan hoodie tebal dan celana panjang, Seon memasuki mobil lebih dulu. Beristirahat di sana sembari menunggu yang lain selesai bersiap-siap.

Memilih untuk membuka Instagramnya lewat second account yang ia punya, Tingkat bad mood Seon justru menjadi bertambah buruk setelah melihat isi berandanya. Di mana akun Sang Ibu terlihat mengunggah foto Lucy dengan caption 'My precious Baby girl!'. Banyak yang menyukai postingan itu. Jelas karena posisi ibunya adalah sebagai seorang mantan aktris yang pernah melewati masa jayanya dulu. Sebelum ia menikah lagi dan berhenti total dari pekerjaannya.

Oh-- untuk masalah foto itu, Seon tahu semua di baliknya. Minggu kemarin, Lucy baru saja menyelesaikan ujian kenaikannya. Anak itu jelas mendapat peringkat di kelas. Lucy itu pintar. Ia bahkan terkenal karena kepintarannya dalam bidang akademik di kalangan teman-teman Taeyon. Tetapi Seon tidak mau memikirkannya lebih dalam.

Seon takut rasa iri itu akan semakin membuat dadanya sesak.

Nyatanya, Seon juga bisa cemburu. Saat ia lulus beberapa bulan lalu, Tidak ada satupun dari orang tuanya yang mengunggah fotonya di media sosial. Ya, Seon lulus di umurnya yang ke enam belas karena mulai bersekolah di usia yang terlalu dini. Mungkin karena itu juga, Seon jadi tidak terlalu bisa mengikuti teman-teman sebayanya dalam mempelajari materi di kelas.

"Hwang Taeyon sangat menyayangi Hwang Lucy, ya? Lantas.. Bagaimana dengan Kim Seonwoo, Eomma?" Lirih Seon tanpa sadar. Setelah mengklik tombol love dan kembali ke layar utama, Seon menaruh ponselnya asal ke dalam saku. Memejamkan mata erat menahan sakit.

"Appa, Lihat. Eomma sayang kepada Lucy saja, Eomma tidak sayang Seon.. Appa, Seon rindu Appa."

Bibirnya mengerucut gemas, dengan lelehan air mata yang mulai turun, Seon langsung menghapusnya kasar begitu Jake dan Jungwon masuk ke dalam mobil.

"Kenapa?" Tanya Jake penasaran. Seon menggelengkan kepalanya cepat.

"Ani, Seon hanya mengantuk, Hyungie."

**

09-06.
AYOOO REQUEST ALUR BUAT KEDEPANNYA SAMPE NANTI KONFLIK! barangkali mau lihat Seon manja sama Hyungdeul? ATAU GAK INI CERITA DISCON SAJA YAA?
buntu ini otak :))
Bantu akuu~

[im]perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang