**
Seon itu, Sunshine.
Galaxy-- fandomnya Sering memanggilnya dengan sebutan itu. Seon senang. Ia merasa seperti menjadi cahaya bagi orang-orang di sekitarnya. Meskipun mungkin kenyataannya tidak sesuai dengan angannya, Seon tetap senang Galaxy menamainya dengan sebutan Sunshine.
Sunshine itu.. hangat, kan? Sangat menggambarkan pribadi Seon yang memang ceria dan menghangatkan. Tetapi buruknya, Seon itu agak pendiam. Gelarnya sebagai seorang extrovert tidak mampu membuat Seon bisa lebih banyak berbicara dan bertingkah seperti para member lain.
"Yak! Yang Jungwon! Awas Kau!"
Lantai ruang latihan terdengar berdecit berulang kali akibat suara dari sepatu Ni-ki yang terus bergerak lincah di atasnya. Mengejar sang leader kesana kemari tanpa mengenal lelah, mendapat tawa gemas dari para hyung-nya akibat senyum manisnya yang tak pernah luntur. Seon.. Iri.
"Hyungie.."
Heeseung, si tertua yang memang duduk di sebelahnya itu menoleh mendengar Seon yang memanggil-- entah siapa. Hyungnya ada enam asal bocah mungil itu tau.
"Hyung siapa? Hyungmu enam asal kau lupa, Seon."
"Siapa saja.. Hehe. Seon ingin bertanya." Kekehan si bungsu mengudara, menciptakan kesan hangat yang langsung melingkupinya hanya dengan tawa sederhananya saja.
"Bertanya apa?" Heeseung memandangnya bingung.
"Menurut hyung.. Apakah Seon harus menghubungi Appa? Seon rindu Appa, hyung.." Bibir si kecil mengerucut maju. Ucapannya membuat Heeseung seketika terdiam mematung. Ia sebagai orang yang sudah dekat dengan Seon semenjak trainee jelas tahu sedikit banyaknya tentang bagaimana kondisi keluarga bocah itu.
"Hubungi saja. Tidak ada salahnya, kan?" Ujar Heeseung pelan. Berbicara tentang orang tua.. Heeseung jadi merindukan Ibu dan Ayahnya.
"Terakhir kali Seon menghubungi Appa, Katanya Appa sibuk, hyung.. Eomma juga sama saja. Apalagi kemarin, Lucy baru saja memasuki Sekolah dasar. Seon tidak enak, Hyungie.." Cerita panjang itu mengalir secara tidak di sadari dari belah bibir Seon. Heeseung yang memang sejak tadi fokus mendengarkan jadi agak tertegun.
"Ah, Mian, Hyung. Seon jadi bercerita pada hyungie.. Astaga. Mianhae, Jeongmal mianhae, Heeseung-ie hyung." Kemana sifat 'pendiam'nya itu? Seon rasanya ingin memukuli dengan keras kepalanya sendiri sekarang. Ia kelewat batas. Memangnya siapa Seon sampai harus menceritakan segala masalahnya pada hyung-hyungnya? Seon bukan Taki, Bukan Ni-ki, bukan juga Jungwon.
Seon hanyalah Seon, yang kehadirannya selalu di ambang ada dan tiada.
"Jangan meminta maaf. Sudahlah. Beristirahat dengan baik, Jangan sakit dan berujung merepotkan. Sebentar lagi makan siang datang. Hyung ke toilet dulu."
Seon mengangguk lucu. Membiarkan Heeseung berlalu meninggalkannya bersama member lain yang sibuk dengan ponsel mereka sendiri. Seon memiliki ponsel, kok. Namun rasa-rasanya, ia bingung untuk mempergunakan ponselnya sendiri. Seon tidak terlalu suka bermain game, Apalagi bermain sosial media. Ia lebih sering memakai ponselnya sebagai sarana untuk menghubungi Appa maupun Eomma.
"Woah! Aigo~ Siapa yang memesan ini semua? Tau saja kesukaan Ni-ki, hehe.."
"Bawa kesini, Ni-ki. Mari makan bersama. Jake hyung yang memesan itu semua."
Dua keresek putih besar berisi makanan yang baru saja di antarkan oleh salah satu staff seolah mencuri perhatian Seon yang memang sejak tadi merasa lapar. Omong-omong, ia belum makan sejak pagi. Sengaja. Ni-ki bilang, ia harus mengurangi porsi makannya, bukan?
![](https://img.wattpad.com/cover/368069508-288-k263314.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[im]perfect
FanficSeon Woo Kim, Maknae dari sebuah boy group besar yang sudah didebutkan selama lebih dari tiga tahun; Universe. Seon panggilannya. Penggemar juga biasanya menyapa bocah berpipi gembul itu dengan sebutan sunshine. Parasnya yang manis dan menggemaskan...