Langkah kaki Ashel terhenti. Matanya menditeksi setiap sudut gedung besar yang berada di hadapannya. 48 School. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, sama halnya seperti anak-anak lain, Ashel sekarang sudah resmi menjadi anak SMA.
Ashel meraih ponselnya dari saku rok sekolahnya. Jemarinya menekan layar ponsel, membuka aplikasi massage dan mengetik nama seseorang yang ia cari. Kemudian dia mengetuk gambar telepon pada ponselnya.
"Dor" ucap sebuah suara dari belakangnya. Ashel refleks menoleh, Kathrina Irene, cewek dengan rambut lurus dan paras yang cantik, serta teman seumur hidup Ashel. Panggil aja Kathrin.
"Lo kemana aja? Baru aja gue telfon" tanya Ashel, sedikit kesal.
"Nungguin Mama dandanan" jawab Kathrin santai.
Selain menjadi teman Ashel sejak kelas 6 SD, Kathrin juga menjadi teman satu-satunya Ashel sampai sekarang. Jarak rumah Ashel dan Kathrin hanya berbeda dua blok, membuat mereka berdua jadi lebih dekat. Meski begitu, peringai mereka jauh berbeda. Kalau Ashel lebih menyukai rambutnya dikepang, dihias dengan pita-pita dan bando, maka Kathrin lebih suka rambutnya digerai saja. Kalau Ashel suka mengoles kutek di kukunya, maka Kathrin akan lebih memilih memperhatikan saja.
"Terus sekarang mau ngapain kita berdiri disini?" Kathrin mengangkat sebelah alisnya.
"Yaudah ayo ke lapang"
"Ngapain ke lapangan?"
"Main bola"
"Hah?"
"Ya enggak lah Kathrin sayanggg, lo kemarin liat pengumuman yang gue kasih gak sih?"
"Emang apa?"
"YA INTINYA MURID BARU DISURUH KE LAPANG, YA AMPUNN"
"Yee, maap"
"Makanya tuh otak dipake"
"Udah ah berisik"
Lo yang berisik, Ashel berkata dalam hati.
Ashel menarik tangan Kathrin, kemudian berjalan, lalu berhenti lagi. Kathrin memandangnya bingung.
"Lapangan dimana Kath?" tanya Ashel.
"Ya mana gue tau" jawab Kathrin asal.
Ashel mendelik sebal. Dia lalu bertanya asal kepada seorang cewek yang melintas dihadapannya.
"Eh—maaf, mau tanya" ucapan Ashel membuat cewek itu mengehentikan langkahnya.
"Ya?" jawab cewek itu akhirnya.
"Lapangan ada dimana ya?"
"Lurus, belok kanan" jawabnya.
Ashel berterimakasih. Cewek itu pergi, dan Ashel belum tahu namanya.
***
"Butut ah" kalimat itu keluar dari mulut Kathrin. Bibirnya manyun, sebal.
Ashel hanya terkekeh, "Jangan gitu dong Kath. Lagian kenapa sih kalo kita beda kelas? Lo takut kangen ya sama gue?"
Kathrin membuka mulutnya, seakan-akan dia muntah.
"Najis banget" katanya, masih manyun "soalnya yang gue kenal disini cuma lo"
Ashel mendelik sebal.
"Udah ah, gue ke kelas gue ya" Ashel berkata, lalu melangkah meninggalkan Kathrin.
"EH IKUT LAH GUE"
"Kan beda kelas"
"Tapi kan satu lantai"
Ashel hanya mengangguk, lalu meneruskan langkahnya, diikuti oleh Kathrin.
***
Ashel berjalan keluar kelasnya, menuju mading sekolah yang sudah dikerubungi banyak siswa. Saat di kelas tadi, wali kelasnya, Bu Kinal, memberitahukan bahwa anak-anak OSIS memasangkan murid-murid baru untuk mengerjakan suatu tugas. Pasangan masing-masing murid diumumkan di mading sekolah.Sesampainya, Ashel berusaha keras untuk melewati lautan siswa-siswa lain yang berebutan untuk membaca tulisan di mading. Mata Ashel mencari-cari namanya, dan ketika menemukan namanya, dia membaca nama asing disebelahnya, Reva Fidela Adel Pantjoro. Nama yang sebenarnya tidak cukup asing-asing amat baginya.
Ashel melangkah pergi, lalu mulai mencari orang dengan nama Reva Fidela Adel Pantjoro. Belum lima langkah, seorang cewek dengan tubuh tinggi, rambut acak-acakan dan mata hitam cemerlang yang membuat auranya dingin, hampir saja menabrak Ashel. Mata Ashel melirik tulisan di baju cewek itu,Reva Fidela Adel P. Orang yang ia cari.
"Reva ya?" kata-kata itu meluncur dari mulut Ashel.
Cewek itu mengangkat sebelah alisnya.
"Kita sekelompok, gue minta nomer lo"
Cewek itu diam sesaat.
"Modus ya lo?" kata cewek itu.
Ashel memasang tatapan jijik, "Maksud lo?"
"Ya maksud gue, lo modus kan sama gue?"
"Najis, narsis amat jadi cewek"
Ashel sudah kelewat sebal, dia meneruskan langkahnya, pergi meninggalkan cewek dengan nama Reva itu. Bajingan, umpatnya dalam hati.
***
Hai semuaa, panggil aja aku Nala, penulis baru disini, suka JKT48, suka Muthe juga. Aku penulis baru disni, jadi maklum tulisannya masih kurang. Makasih udah baca ya, kalau suka tunggu next part, kalau gak suka juga gapapa. Thanks!
![](https://img.wattpad.com/cover/368078039-288-k641040.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Diary (A DelShel Story)
FanfictionWarning!!! Ini cuma fanfiction ya, jangan dibawa serius! "Bukannya lo udah balikan?" "Gue gaakan nerima siapa pun kecuali lo" "Gue sayang sama lo, Ashel"