4.Hujan

147 19 9
                                    

Mereka bertiga akhirnya mendarat kepermukaan pantai, melihat itu Klara berlari menghampiri Alana. Alana yang sudah begitu lemas di peluk tiba-tiba oleh Klara sambil menangis khawatir.

"Kamu kemana aja Lan, lo gak papa kan? ada yang luka?" Alana yang melihat sahabat nya begitu khawatir dan ketakutan ia memeluk sahabatnya itu sambil mengelus kepala nya.

"Gua gak kenapa-kenapa kok kla, cuma panik juga lemes aja?" Ucap sambil tersenyum tipis dia bersyukur punya teman yang peduli dengan nya.

"Lo berutang budi ama gua" ucap Karis dengan sombongnya, tiba-tiba langit mencubitnya di pantat bocah tengil itu.

Langit menghampiri Alana "Gak papa kok Lan, gak usah di dengerin gua seneng kok kalo kamu selamat" langit begitu dekat sambil menyentuh pipi Alana.

"Ehemk" dehem karis begitu keras memecahkan susana.

Kai datang menghampiri Alana dengan raut wajah khawatir "Sorry.. gua gak bisa nolongin elu"

Alana menatap mata kai dalam-dalam "Gapapa kok, lo sendiri gak papa kan tadi lo juga di hantam ombak?" Kai hanya mengangguk tanpa suara.

"Oke ges karna udah sore, mending kita pulang ke rumah masing-masing" ucap Langit membuat mereka bubar dari pantai itu.

Karna meraka pergi menggunakan bus, Bintang, Karis, Alana juga Klara ikut langit kebetulan langit bawa mobil.

"Lu gimana kai?" Tanya karis

"Jangan khawatirin gua, gua titip Alana ama lo Ris.." wajah kai dari tadi pucat sambil murung 'apa dia merasa bersalah ya?" Batin Karis

Tak lama kemudian hujan pun datang "Yaudah deh gua pergi dulu yak" Kai tak menjawab nya tak lama kemudian hujan semakin lebat.

Karna sempat ngobrol dengan Kai Karis tertinggal dari teman yang lain, segera menelpon langit "Woi ngit lo markir mobil di mana sih?" Langit memberi tau nya dan tak lama kemudian Karis menemukan mereka di parkiran dan segera menghampiri mobil mewah itu.

"Woi ngit gua di bagasi aja, gua basah kuyup nih" ucap Karis melihat kan badan nya yang sudah sangat basah, langit membuka bagasi nya lewat sebuah tombol dan akhirnya Karis bisa naik.

"Ris lo gak papa" tanya langit sambil fokus mengemudi.

"Gua gak papa kok, masuk angin dikit aja sih" kata Karis sambil menggigil.

Bintang menggrasak grusuk laci mobil langit dan menemukan handuk bintang yang masih ada di sana "Nih pakai handuk gua" ucap langit melempar handuk nya ke belakang.

"Ini handuk lu Tang? Bukan nya udah lu pakai?"

"Itu handuk lama gua, gua lupa ngambil ketinggalan mulu eh malah jadi fosil di sini yaaa untungnya sih bersih."

Sesegera nya Karis menglap badan nya dengan handuk yang di beri bintang.

"Hachu~ hachuu~" Karis bersin begitu keras.

"Sesampainya di asrama lu jangan lupa minum obat, kayak nya lu kena flu tuh" ucap bintang menyarankan Karis meminum obat sesampainya di asrama.

"Yoi nanti gua huachu~.. bakal minum obat.." hidung Karis begitu mampet sampai dia harus bernafas dari mulutnya.

"Karis.. kamu sehat?" Klara tampak khawatir dengan kondisi Karis yang ngos-ngosan.

"Gua gak papa kok, tinggal minum air hangat sama obat juga istirahat akan membuat gua mendingan." Ucap Karis yang meyakinkan Klara untuk tidak terlalu khawatir dengan nya.

'ihihihi gua di pedulin Klara, kurang beruntung apa lagi gua' Karis menahan salting nya.

Karis tiba-tiba teringat sesuatu "Woi Na-" tiba-tiba Klara menyuruh Karis untuk diam.

Karla (Karis X Alana) Bakwan fight back ; Dirgantara ShipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang