Happy Reading
📝📝📝
Matahari mulai tersenyum di pagi hari, memancarkan sinar hangatnya ke seluruh penjuru bumi. Bunyi burung-burung saling berkicau menyambut hari yang cerah. Mencoba untuk membangunkan seorang pria yang masih terlelap dalam tidurnya. Hingga suara bunyi alarm mampu mengusik tidur seorang pria. Kedua matanya menyipit dan perlahan terbuka guna menyesuaikan sinar matahari yang masuk menyilaukan penglihatannya.Arven memijat pelan pelipisnya yang terasa sakit. Netranya sedikit membulat saat menyadari dibalik selimut tebalnya ia tidak mengenakan pakaian apapun. Arven termenung, mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya semalam. Kilasan demi kilasan mulai menyadarkan Arven. Saat dirinya memiliki pertemuan dengan Laureen. Hingga akhirnya ia mulai merasakan panas di sekujur tubuhnya seakan menginginkan sesuatu. Lalu bayangan wajah Rhea muncul di benaknya. Dengan cepat ia menyibak selimutnya dan netranya membelalak ketika menemukan sebuah ikat rambut wanita di ranjangnya.
' Ini bukan mimpi. ' Batin Arven. Ia kini menyadari bahwa minumannya semalam telah dicampurkan dengan obat oleh Laureen. Dan Arven merutuki kebodohannya yang terkesan ceroboh. Namun walaupun demikian, ada kelegaan di dalam dirinya. Arven berhasil menahannya dan melampiaskannya pada Rhea. Setidaknya tidak ada yang salah atas perbuataannya semalam. Toh, mereka suami istri yang sah secara agama dan negara. Batinnya. Dan beruntungnya, ia tidak lepas kendali dan masuk ke dalam rencana jahat Laureen.
Arven mengusap wajahnya kasar, perasaan bersalah seketika menghantuinya. Terlebih lagi saat dirinya mengingat saat Rhea menjerit di bawah kuasanya. Walaupun bukan pertama kalinya bagi mereka melakukan hubungan intim, namun selalu meninggalkan kesan tersendiri bagi Arven. Walau bagaimana pun ia adalah seorang pria dewasa normal. Orientasi seksualnya tentu meningkat saat dihadapkan dengan sosok Rhea yang memiliki image seksi dan menggairahkan.
Arven beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Kaki telanjangnya menyentuh dinginnya lantai granit berwarna ivory.
Sedangkan di lantai bawah, tepatnya di meja makan, Rhea sedang berfokus pada sarapannya. Namun kegiatan semalam rupanya membuat Rhea seketika terdiam. Tanpa memakan sarapannya, ia hanya mengaduk-ngaduk tanpa minat. Kilatan-kilatan panas yang mereka lakukan kembali berputar di otaknya. Terlebih lagi disaat Arven lah yang memulai semuanya. Biasanya saat melakukan hubungan intim, selalu Rhea yang memancing Arven terlebih dulu. Namun kali ini tampak berbeda. Arvenlah yang memulai semuanya. Dan membuat kesan tersendiri bagi Rhea.
" Rhea. "
" Rhea. "
" RHEA. " Panggil Arven lebih kencang membuat Rhea membelalak karena terkejut. Tanpa wanita itu sadari, sejak tiga menit yang lalu Arven sudah berada di dekatnya. Hanya sebuah meja makan yang memberikan jarak antar-keduanya. Rhea memasang wajah dingin. Tidak mempedulikan keberadaan Arven yang menatap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
R H E A | Kim GoEun x Wi HaJoon [ On Going ]
FanfictionCast : Kim Go Eun sebagai Aaralyn Rhea Grimonia Wi Ha Joon sebagai Rico Arven Orion " Jodoh adalah cerminan diri sendiri. " Sebuah susunan kata yang tidak asing. Namun harus terpatahkan oleh sepasang suami istri yang memiliki sifat saling bertolak...