Chap. 05 | Pancake Ice Cream Vanilla

37 8 1
                                    

Happy Reading

📝📝📝

Pemandangan gedung-gedung tinggi membusungkan dada dengan sombongnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pemandangan gedung-gedung tinggi membusungkan dada dengan sombongnya. Langit senja membiru, merah, dan kuning seakan menari di antara awan. Memberi kesempatan untuk menenangkan hati yang resah dan gelisah. Tiupan angin yang lembut menciptakan suasana yang tenang, menambah keindahan senja.

Sebuah mobil buatan Jerman tengah melaju di padatnya kota Jakarta dengan membawa seorang wanita yang tengah memandang kosong ke arah luar. Sebuah kertas ia keluarkan dari dalam amplop putih. Lalu ia buka dan mulai membacanya. Bibirnya menyungging membentuk sebuah senyuman tipis dengan kedua netranya yang berkedip beberapa kali. Seakan menahan air matanya supaya tidak jatuh. Rhea— wanita itu menatap nanar sebuah tulisan berlogo salah satu rumah sakit swasta.

Hingga akhirnya tanpa terasa mobil yang membawanya tiba di kediamannya. Rhea langsung membuka pintu mobil dan melangkah keluar.

" Dari mana? " Suara bariton Arven menghentikan langkah Rhea. Pria itu tengah duduk di ruang keluarga dengan sebuah laptop di pangkuannya.

" Bukan urusanmu. " Ketus Rhea acuh tak acuh. Ia langsung melanjutkan langkahnya menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Setibanya di kamarnya, ia langsung mengeluarkan sebuah amplop putih lalu menyimpannya ditempat tersembunyi. Memastikan bahwa tidak ada orang lain yang dapat menemukan selain dirinya.

Rhea menyugar rambutnya kasar. Ia kembali mengingat ucapan dokter beberapa jam yang lalu. Sebuah kabar yang tidak pernah terlintas di pikirannya sedikit pun. Sebuah kabar yang membuat dunianya hancur.

' Apakah semua ini karma untukku? ' Batinnya.

Rhea meraih ponselnya, lalu membuka aplikasi percarian internet paling besar di dunia. Jemarinya mengetikkan beberapa kata di bar pencarian. Kedua netranya bergerak dari sisi kanan lalu ke sisi kiri fokus membaca sebuah artikel yang dipilihnya. Tak hanya satu artikel, Rhea mencoba mencari artikel lainnya untuk bahan pertimbangan. Mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang suatu hal yang awan bagi dirinya.

Tok tok tok. Sebuah suara ketukan pintu mengalihkan Rhea.

" Siapa? " Tanya Rhea dengan suara sedikit lantang.

" Aku. "

Rhea menghela napasnya panjang. Tentu ia cukup mengetahui siapa pemilik suara tersebut. Yang tak lain adalah Arven.

" Bisa kau membuka pintunya? " Tanya Arven kembali.

Rhea beranjak dari tempatnya. Tanpa menjawab pertanyaan Arven, ia langsung membuka kenop pintu.

" Ada apa? " Tanya Rhea dengan wajah dingin.

" Hari ini Mommy meminta kita untuk menginap di rumahnya. "

Dahi Rhea mengernyit. " Ada acara? " Tanyanya.

" Entah. Kau bisa tanyakan langsung kepada Mommy nanti. " Balas Arven jujur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R H E A | Kim GoEun x Wi HaJoon [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang