Masa SMAku bagaikan kanvas penuh warna, dihiasi dengan goresan keceriaan, persahabatan, dan cinta remaja yang mekar di bawah sinar mentari. Namun, di antara keramaian dan tawa yang menghiasi lorong-lorong sekolah, ada satu sosok yang selalu menarik perhatianku, bagaikan bunga rahasia yang mekar di taman tersembunyi: Lee Jihoon.
Jihoon bukan tipikal murid yang gemar keramaian. Dia lebih memilih menghabiskan waktunya di perpustakaan, tenggelam dalam lautan buku dan pengetahuan. Rambutnya yang hitam legam selalu tersisir rapi, matanya yang cokelat madu memancarkan aura kedamaian, dan senyumnya yang tipis bagaikan ukiran indah di wajahnya.
Aku, Kwon Soonyoung, adalah murid populer di SMAku. Aku pandai dalam pelajaran, aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan dikelilingi banyak teman. Popularitas itu tak luput dari perhatian Jihoon, namun dia tak pernah menunjukkan ketertarikan yang berlebihan. Dia selalu menyapaku dengan sopan, tapi tak pernah berusaha untuk menjalin perbincangan lebih lanjut.
Aku terpesona oleh aura tenang dan cerdas Jihoon. Aku ingin mengenalinya lebih dekat, tapi rasa malu dan keraguan selalu membungkamku. Aku membayangkan bagaimana rasanya bisa berbincang dengannya, berbagi cerita, dan tertawa bersama.
Sayangnya, kesempatan itu tak pernah datang. Aku dan Jihoon tak pernah berada di lingkaran sosial yang sama. Aku sibuk dengan kegiatanku, dia dengan dunianya yang tenang. Kami bagaikan dua garis paralel yang tak pernah berpotongan.
Tahun demi tahun berlalu, dan masa SMA akhirnya berakhir. Upacara kelulusan terasa hampa bagiku. Aku senang karena telah menyelesaikan studiku, tapi di sisi lain, aku merasa sedih karena tak akan pernah lagi melihat Jihoon di sekolah.
Di hari terakhir, aku memberanikan diri untuk menyapa Jihoon. Dengan jantung yang berdebar kencang, aku menghampirinya dan mengucapkan selamat tinggal. Jihoon membalas sapaanku dengan senyum tipisnya yang khas.
"Terima kasih atas kebersamaan selama tiga tahun ini, Soonyoung," ucapnya dengan suara lembut. "Semoga sukses di masa depan."
Percakapan kami singkat, tapi itu sudah cukup bagiku. Aku merasa lega karena akhirnya aku bisa berbicara dengan Jihoon, meskipun hanya sebentar.
Sejak saat itu, Jihoon tetap menjadi bunga rahasia dalam kenanganku. Dia adalah pengingat akan masa SMAku yang penuh warna, dan rasa kagum yang tak pernah terungkapkan.
Meskipun kami tak pernah menjadi teman dekat, Jihoon telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam hidupku. Dia mengajariku arti keindahan dalam kesederhanaan, dan ketenangan dalam keramaian.
Aku tak tahu apa yang terjadi pada Jihoon setelah lulus. Tapi, aku yakin dia akan terus bersinar dengan caranya sendiri, seperti bunga rahasia yang mekar di taman yang tersembunyi.
Kini, bertahun-tahun setelah kelulusan, aku masih sering teringat pada Jihoon. Dia telah menjadi bagian dari cerita SMAku yang tak terlupakan, dan akan selalu menempati tempat istimewa di hatiku.
Aku harap suatu hari nanti, aku bisa bertemu dengannya kembali dan mengungkapkan rasa kagum yang selama ini kupendam. Mungkin, di saat itu, bunga rahasia SMAku akan mekar sepenuhnya, dan persahabatan yang indah akan terjalin di antara kami.
![](https://img.wattpad.com/cover/366989448-288-k982136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Snapshots of Life : SoonHoon
Cerita Pendekhanya menuangkan ide cerita dimana kwon soonyoung dan lee jihoon menjadi tokoh utamanya disini ;)