×}->|Akademi Sihir Easton|=>ಠ

102 15 0
                                    

Memperjuangkan hidup yang damai adalah hal yang sulit dilakukan, jangan menyerah kalau kau pernah kalah.

Mashle X Original Character


Dunia Sihir
^^^
+(★)+
Happy Reading
×=×=×

Akademi Sihir Easton, akademi sihir bergengsi yang telah menciptakan banyak penyihir hebat dari sana. Ujian masuknya dikatakan sangat sulit, bahkan tak lebih dari 3% peserta masuk yang akan lolos menjadi murid akademi sihir ini.

Itulah yang dipikirkan oleh Claude Lucci, panitia pelaksana ujian masuk Easton. Dia melihat kepala jamur- hehe- Mash yang sedang mengangkat barbel.

'Apa-apaan dia? Siapa yang mengangkat beban sebelum ujian!?' batinnya kaget. Dia kembali kaget dengan Mash yang duduk melayang dan membaca buku kesehatan alih-alih membaca buku sihir. Kemudian, dia melihat Aviria yang memunculkan kasur dan tidur di atasnya. Membuatnya tambah kaget, dia kaget, reader kaget, author pun kaget.

'Apa-apaan gadis itu! Dia hanya tidur begitu saja sebelum ujian! Apa yang dipikirkan oleh mereka berdua!?' batinnya bergejolak, belum menenangkan diri, dia kembali kaget dengan Brad dan Regro yang menyamar, tapi penyamarannya seperti sangat tidak niat.

'Dua orang itu juga! Penyamaran mereka buruk sekali!'

"Apa akan berhasil?" tanya Regro pada Brad.

"Tidak apa-apa, tanda di wajahnya sudah aku buat sedemikian rupa seperti asli," jawab Brad. "Dan juga, seperti yang kau bilang, gadis itu menyembunyikan triple-liner miliknya. Sekarang dia hanya punya one-liner di wajahnya."

"Yah, tidak apa-apa, pemalas seperti mereka tidak aja bisa lolos ujian ini," ucap Claude mulai tenang.

Kemudian, muncul api di atas sebuah podium (?) di lapangan tempat diadakannya ujian. Api menghilang dan muncullah Claude. "Selamat datang di Easton."

"Wah, dia Claude Lucci!" ucap seseorang. Banyak yang mengenal dan memuji Claude sampai dia menjadi besar kepala.

"Dia muncul diantara api, apa tidak panas?" tanya Mash.

"Benar juga, apa aku perlu membawa air untuk meredakan luka bakarnya?" sambung Aviria.

Claude yang mendengar itu menjadi kesal. 'Aku pastikan kalian gagal!' Personal banget, ya.

"Baiklah, ayo kita mulai ujiannya, silahkan duduk," ucap Claude.

"Hah? Duduk? Kursinya mana?" tanya beberapa orang di sana.

Tanah bergemuruh, muncullah kursi-kursi dan meja batu, muncul pula kertas-kertas dan pena bulu di udara, kertas itu tersusun rapi di atas meja dengan pena bulu yang menancap di sebelahnya.

"Keren! Aku baru pertama kali melihat sihir seperti ini!" seru salah satu dari mereka.

"Kalau cuma begini, aku juga bisa, Mash-kun." Aviria merasa tak ingin kalah, ingin dia pukul wajah Claude yang mirip seperti bangsawan menyebalkan yang pernah dia temui.

"Aku tau kok, Aviria-chan," balas Mash, lalu duduk di kursi, diikuti Aviria di sebelahnya.

"Tulisannya bergerak ...." Aviria menatap tulisan-tulisan yang bergerak tak karuan di atas kertas.

"Tulisan-tulisan di kertas kalian sudah dialiri sihir, satu-satunya cara untuk mengerjakannya adalah menggunakan sihir yang bisa menghentikannya," jelas Claude.

"Harus banget pakai sihir, ya? Membuang mana-ku saja." Aviria berjalan jenuh.

"Tolong berhenti bergerak ...." Mash nampak mencoba meminta tulisan di kertasnya untuk berhenti bergerak-gerak. "Tolong berhenti bergerak ...." Nihil, tulisan-tulisan itu masih bergerak.

DIMENSION-[Mashle X Original Character]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang