4. Pasar Malam🦋

163 20 2
                                    

HAPPY READING


Hari Rabu, di sore hari nya. Rumah para Boel tengah sepi. Para penghuni nya sedang sibuk melakukan aktivitas mereka masing masing.

Seperti, TTM yang pergi main entah kemana. Hali yang sibuk di kamar nya dengan novel nya. Gempa yang tengah membaca koran di ruang tamu. Ice turu lagi dan Solar yang masih sibuk sampai sekarang di LAB nya.

Hal itu sempat membuat para tetangga mereka bingung, 'Tumben tuh rumah, kagak berisik?" Mungkin itu batin para tetangga boel.

Dari pada melihat para tetangga yang bingung, mari kita beralih ke Gempa yang masih saja asik membaca koran nya. Seperti nya, ia baru saja membaca berita hot hari ini.

"BEHH!! Yang bener aje, Rugi dong!" Ujar Gempa, saat ia melihat diskon panci di koran tersebut. Karena takut itu penipuan, Gempa pun melihat dengan teliti. Jika itu benar, ia akan segera memborong nya.

"Apa ini benar? Baik banget yang jual kalau benar.. Seperti nya, aku harus cepat cepat borong nihh.." Ucap Gempa sambil melihat beberapa model panci yang tertera di koran itu.

Sementara itu, ada seorang anak laki laki yabg tengah berlari menuju rumah nya. Ia berlari hingga ter engah engah. Sesampai nya ia di depan pintu rumah, ia mengambil nafas untuk menstabilkan nafas nya. Lalu...

BRAAKK//

"Kak Gempa!!" Teriak anak itu, setelah ia membuka pintu dengan kencangnya.

"AAHHHPANCIMURAHMERIAHH!!" Teriak Gempa, ia terkejut saat mendengar dobrakan pintu. Bagaimana tak terkejut.. Ia tadi sangat fokus memilih panci.

"Kak gem.. "Ucap anak itu yang kaget mendengar latah sang kakak. Sedangkan Gempa, ia masih shok. Tak lama, Gempa pun sadar lalu ia mengusap dadanya.

"Lain kali kalau mau masuk rumah itu utamakan salam, Duri.. Bukan ngedobrak. Kan, kakak jadi kaget." Ucap Gempa, saat ia tau siapa yang mendobrak pintu tadi.

"Hehehe... Maaf kak" Kekeh Duri, sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Sementara Gempa, ia hanya menggeleng kan kepalanya.

Kemudian, Duri pun berjalan menuju arah Gempa, lalu ia duduk di samping sang kakak.

"Hah... Kenapa tadi manggil?" Tanya Gempa, ia pun melipat kembali koran yang ia baca lalu menaruh nya di atas meja. Tak baik jika lawan bicaramu sedang berbicara sedangkan kamu sibuk sendiri. Lagian Gempa bisa membaca nya lagi nanti.

"Hmm... Tidak apa apa kok kak.." Ucap Duri sambil mengoyang goyang kan pelan tubuh nya. Tak mungkin jika tidak ada apa apa.. Gempa paham anak ini, dia tahu jika Duri menginginkan sesuatu.

"Sudah... Katakan saja" Ucap Gempa sambil mengusap pucuk kepala Duri. Duri pun langsung mendongak dan menatap Gempa, ia mendapatkan lampu hijau oleh sang kakak untuk meminta sesuatu.

"Ehe~ emm.. Kak... Nanti malam ada pasar malam... Yok kesana!" Ucap Duri sambil ia memegang erat lengan sang kakak lalu mengoyang goyang kan nya. Mata nya berbinar binar, ia berusaha menghipnotis Gempa dengan pupil matanya yang membesar itu.

Sedangkan Gempa, tak mungkin ia bisa tahan dengan ke imutan Duri. Ini lah kekuatan Duri yang sebenarnya. Tidak akan ada yang mampu menolak nya jika ia sudah begini.

<BERUBAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang