7. Apa itu kau? 🦋

145 20 2
                                    

"Kau berubah... "

HAPPY READING

Aura aneh sekarang tengah menyelimuti para Boel yg tengah berada di meja makan. Semenjak hari di mana Taufan mulai menunjukkan sifat kasar nya kepada saudara saudaranya yg lain, semua nya berubah.

Sekarang mereka ber7 tengah berada di meja makan. Kesunyian dan aura aneh sedang menyelimuti mereka.

Aura aneh?

Iya, aura tersebut berasal dari Taufan.

"Apa... Semuanya sudah selesai makan?" Tanya Gempa kepada yg lain. Ia berusaha menghilangkan kesunyian yg melanda mereka.

Mereka semuanya mengangguk tak terkecuali Taufan. "Ya sudah, kalau begitu ayo berangkat. Nanti kalian bisa terlambat." Ucap Gempa.

Sepertinya, waktu libur mereka sudah selesai. Jadi mereka semua harus kembali ke aktivitas mereka dengan belajar.

"Hmm... Kak Ufan." Panggil Gempa pada Taufan, ia coba memberanikan diri untuk bicara pada kakak ke dua nya itu. Setelah kejadian pertengkaran antara sang kakak pertama dan kakak keduanya, ia jadi agak kaku untuk berbicara pada kakak kedua nya.

Apa lagi, setelah Gempa mendengar kata kata terakhir dari Taufan. Itu, membuatnya cukup terkejut.

Setelah Gempa memanggil Taufan, yg lain ikut berbalik dan menatap Taufan. "Ada apa? Apa ada yg salah?" Tanya Taufan, yg lain hanya menggeleng.

"Blaze,Ice,Duri,Solar... Kalian pergilah pakai sepatu kalian... "Ucap Gempa memberi perintah kepada ke 4 adik nya. Ke 4 nya pun menjawab dengan anggukan, lalu mereka pergi.

"Ada apa Gempa?" Tanya Taufan dengan datar. Gempa berbalik dan menatap Taufan. "Apa kakak yakin ingin ikut ke kampus? Soal nya, kakak belum sembuh." Ucap Gempa.

"Apa kau meremehkan ku?" Tanya Taufan dengan tatapan yg datar pada Gempa. Gempa menggelengkan kepalanya. "Ahh... Tidak kak. Ya sudah kalau begitu. Ayo... Nanti kita Terlambat." Ucap Gempa.

Gempa pun mengambil tas nya lalu pergi dari sana. Taufan yg baru saja ingin mengambil tas nya juga, tak sengaja mendapati Halilintar tengah menatap nya dengan tajam.

Tapi Taufan sama sekali tak peduli. Jadi, ia langsung pergi dari sana. Halilintar yg melihatnya sudah pergi pun beranjak dari sana untuk menyusul kesemua adiknya.

°
°
°

Ke sore hari nya. Halilintar dan Gempa baru saja sampai di rumah. Gempa dapat melihat bahwa pintu rumah sudah terbuka lebar, jadi mungkin saja dari ke4 adik nya sudah pulang.

Dan benar saja, saat mereka berdua masuk. Sudah ada Solar dan Ice di ruang tamu. Ice yg sedang tertidur di paha Solar, dan Solar yg sedang membaca buku biologi.

"Assalamualaikum." Salam keduanya.

"Wa'alaikummusalam" Jawab Solar dan langsung berbalik ke arah sumber suara. "Eh... Kakak dah pulang tooh." Ucap Solar.

Gempa mengangguk dan tersenyum pada adik bungsunya itu. Sementara Halilintar sedang sibuk melepaskan sepatunya. Tak lama, Gempa sama melakukan nya.

<BERUBAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang