6. Kembali 🦋

205 25 4
                                    

HAPPY READING

Sekarang para Boel sedang menuju rumah mereka untuk pulang, beserta dengan Taufan. Taufan ikut pulang karena, ia tidak suka di rumah sakit. Jadi, ia pun memohon ke dokter untuk di per boleh kan pulang.

Sesampai nya mereka di rumah. "Ini rumah kita?" Tanya Taufan. Sementara yang lain hanya menatap Taufan.

"Iya kak, ini rumah kita." Ucap Gempa, ia langsung memegangi Taufan dan membantu nya berjalan agar sang kakak tak terjatuh.

Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah. Gempa langsung membawa Taufan menuju kamar milik Taufan. Sementara yang lain, mereka sekarang berada di ruang keluarga.

Sesampai nya, Gempa dan Taufan di kamar Taufan. Gempa membukakan pintu kamar Taufan. Mereka masuk kedalam kamar yang bernuansa biru itu.

"Nah, ini kamar kakak." Ucap Gempa lalu menduduk kan Taufan pada kasur nya. Taufan hanya tercengang melihat kamar milik nya. Seperti nya, ia pencinta biru.

"Oh, oke. Makasih Gempa." Ucap Taufan lalu di angguki dan senyuman dari Gempa. "Kalau begitu, Gempa keluar dulu ya kak. Kakak beristirahat lah"

Setelah Gempa keluar dari kamar. Bukanya beristirahat, Taufan malah berdiri dan melihat lihat isi kamar milik nya. Sampai bola matanya melihat foto yang terletak di atas nakas di samping kasur nya.

Ia mengambil foto tersebut.

"Foto keluarga...?"

°
°
°

"Sekarang bagaimana kak?" Tanya Blaze pada Halilintar yang dari tadi hanya diam. "Bagaimana lagi. Kita harus kembalikan ingatan kak Ufan"

Bukan Halilintar, melainkan Gempa yang baru saja sampai dari mengantar Taufan.

"Betul kata, kak Gem... Lagian, dokter tadi kan udah bilang." Ucap Solar yang sadari tadi hanya membaca buku nya.

FLASHBACK

"Kau... Kau siapa?" Tanya Taufan

"Tunggu, kau tak mengenal ku Fan?" Tanya Halilintar pada Taufan yang sekarang berada di depan nya. Sementara yang lain, hanya terkejut ketika mendengar ucapan Taufan tadi.

Taufan hanya menggeleng, lalu ia menjauhkan diri nya pada Halilintar. "Kau tak boleh memeluk orang sembarangan. Apa lagi, aku tak mengenali mu." Ucap Taufan, hingga membuat yang lain semakin terkejut.

"Jangan bercanda fan. Ini tidak lucu... Kalau mau bercan-"

"Aku tak bercanda."

"Kau serius"

"Yah"

"Blaze, panggil dokter" Ucap Halilintar lalu di angguki oleh Blaze. Blaze langsung berlari menuju ruangan dokter.

"Kak... Kakak benar tidak mengingat sesuatu?" Tanya Gempa pada Taufan, ia mendekat pada sang kakak. Padahal tadi niat nya, saat sampai di rumah sakit. Gempa akan memeluk Taufan dengan erat.

"Iyah... Dan tunggu, mengapa kau memanggil ku dengan sebutan 'kakak'? Hey... Aku bukan kakak mu"

"Kak ufan kenapa kak ice... Kok, dia tidak mengenal kak Hali atau pun kak Gem..." Ucap Duri, ia lalu memeluk Ice. Ice hanya mengelus pucuk kepala adik nya untuk menenangkan nya.

<BERUBAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang