4 ( revisi hanya chapter 1-3 )

537 25 0
                                    

asya pov

semenjak ke pantai kemarin sama el ko gue ngerasa kaya ada yang aneh ya sama dia??? apa perasaan gue aja??? tapi gue ngerasa banget kok, el filrting ke gue??? apasih dia aneh banget

ga mungkin dia suka gue kan???




rafael pov

pukul 18.00

gue ada janji mau nongkrong sama temen temen gue

gue ada janji mau nongkrong sama temen temen gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nathan, sandy, lino, satu lagi gue lupa namanya

ini cuma beberapa aja yang bisa, selebihnya ada urusan masing masing.

pukul 20.00 biasanya udah pada kumpul tapi gue lagi mager jadi kayanya gue datengnya agak telat, niat gue mau bawa asya tapi ada lino, gue males banget liat dia bertingkah centil ke lino

gue dateng ke tongkrongan jam 20.30, ya telat 30 menit gapapa lah ya, disini biasanya kita bahas itu itu aja, kalo ga bola ya wanita tapi yang paling semangat bahas cewe itu biasanya lino, ngga tau kenapa ya di se-exited itu tiap kali bahas cewe???? padahal kalo di inget inget dia selalu digodain asya aja harusnya udah bersyukur banget menurut gue

karena gue iri.

" gue ada kenalan baru co, liat da semok bet " celetuk lino sambil memperlihatkan foto perempuan yang dia idamkan, mungkin

" biasa aja, ga blonde ga cakep " ujar nathan, memang tipe tipe dia ini sesamanya, sama sama bule

" cewe lu mana??? setda cewe segitu banyaknya ga ada yang lu demenin masa??? " tanya lino ke gue

" iya ga ada "

" buset jawaban lu kaya kaga punya dosa, perempuan itu bro, punya perasaan, seengganya satu lu bales perasaan yang sesuai sama kriteria lu " ujar lino panjang × lebar

" gue bales salah satu dari mereka apa ga akan buat yang lainnya tantrum juga??? kalo gue bales satu terus yang lainnya stop ganggu gue, gue mau "

" tapi kalo gue respon satu dari mereka tapi tingkah mereka masih sama aja mending gue sama pilihan gue, yang jelas bukan salah satu dari mereka " jelas gue

" wah udah ada dong nih berarti " ejek lino dengan muka apalah itu pengen gue tonjok aja rasanya

" ada, tapi tugas gue sekarang double, buat dia luluh dan jaga dia lebih extra "

" kayanya gue tau perempuan mana yang lo maksut " tebak sandy dan gue cuma senyum tipis karena gue tau tebakan sandy pasti bener, karena sejak awal masuk kuliah sandy orang pertama yang kenal gue dan dia tau siapa perempuan incaran gue sejak semester satu.

" kayanya gue tau perempuan mana yang lo maksut " tebak sandy dan gue cuma senyum tipis karena gue tau tebakan sandy pasti bener, karena sejak awal masuk kuliah sandy orang pertama yang kenal gue dan dia tau siapa perempuan incaran gue sejak semes...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pulang nongkrong pukul 01.00 dini hari, gue sengaja pulang lewat taman yang berdekatan sama rumah asya dan yang bikin gue kaget gue liat asya di taman itu lagi duduk, sendirian, ga main handphone atau apapun, gue yakin itu asya

dengan tekad bulat akhirnya gue memberanikan diri untuk nyamperin dan benar itu asya, lagi nangis.

sekali lagi gue kaget, asya kenapa???

" sya??? " asya yang sadar akan kehadiran gue tiba tiba langsung peluk badan gue, ini pelukan yang paling erat yang pernah gue rasain, dan ini pertama kalinya asya peluk gue

" asya kenapa??? asya sakit??? kenapa ga bilang sama rafa jadi aturan tadi rafa ga nongkrong sama temen temen tapi jagain asya, anter asya berobat - "

gue khawatir tapi omongan gue terputus seketika karena suara asya

" kangen ayah raf " lirih asya

dan gue ngga bisa apa apa selain mempererat pelukan itu.

flashback

" ayah gue seorang pemandu kapal raf, dia kerja dikapal udah 10 tahun dari sebelum dia menikah sampe gue berumur 5 tahun, gue selalu berfikir setiap kali ayah pulang ayah akan bawa boneka baru buat gue, kenyataannya memang selalu begitu, tapi - "

" tapi di satu hari dimana disaat gue dan bunda sangat sangat menanti kepulangan ayah yang sudah berlayar selama 5 bulan lamanya, gue dan bunda bersihin setiap sudut rumah, bunda siapin baju baju yang akan keluarga kita pakai disaat liburan, dan gue yang menanti ayah didepan pintu, selalu didepan pintu "

" apa kata pepatah itu bener raf, kita punya mimpi tapi takdir punya kenyataan, yang datang justru orang lain dan dia menyampaikan bahwa kapal yang berlayar bersama ayah tenggelam di perairan laut dalam, gue ngga mau sebut dimana tempatnya karena menurut gue itu tempat paling bangsat yang udah kubur mimpi gue dan bunda sangat dalam, tapi ditempat itu ada ayah gue raf, ayah gue ga ditemukan dan pencariannya di stop dihari ke 7 " sambil berkaca kaca asya menjelaskan semuanya, karena asya percaya bahwa rafa merupakan salah satu orang yang tepat untuk asya bercerita kisah kelamnya.

" ga ada bantuan apapun, bahkan dari pihak keluarga pun acuh karena menganggap keluarga gue derajatnya udah engga sama kaya mereka, bunda kerja sendirian, menghidupi gue, mencukupi gue, menyekolahkan gue, dan mendidik gue semampu dia "

" ini alasan gue mengejar beasiswa raf, mimpi gue dan ekonomi gue ga balance, dan alhamdulilahnya usaha gue selalu diperlancar berkat doa bunda raf " lanjut asya dan tak lama air mata air berjatuhan, dia menangis namun dia menolak pelukan rafa, karena baginya ini akan menjadi luka yang sangat dalam seumur hidupnya.



hidden'gf rafa/el . on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang