EPILOG

3.4K 523 53
                                    

Enam belas tahun kemudian.

Thalia Minette Escara menyipitkan matanya ketika mendengar kalimat itu diucapkan untuk kedua kalinya. Ia telah mendengar kalimat itu diulang dua kali oleh laki-laki bodoh yang membuat amarahnya memuncak sekarang. Sekarang pria bodoh itu mengulangi kata-katanya kepada anggota timnya dan Thalia yang duduk di bangku lapangan mendengarnya kembali, "...Sudah kubilang, bukan? Reginald Escara bukan quarterback terbaik. He's just a system quarterback...."

Thalia menutup buku Fisika yang tengah ia pelajari untuk ujian besok dan membawanya ketika ia berjalan mendekati pria menyebalkan itu yang membicarakan ayahnya. Pria itu adalah kapten football dan quarterback Oak Spring High School yang sekarang membelakanginya dan terus mengeluarkan kata-kata bodoh dari mulutnya. Dengan cepat Thalia melemparkan buku Fisika yang ia pegang tepat mengenai kepala quarterback bodoh itu.

"The fuck—" pria itu membalikkan tubuhnya dan melihat Thalia yang menatapnya dengan mata birunya yang begitu indah.

"Apa yang kamu katakan mengenai ayahku, Bodoh?" tanya Thalia kepada pria itu. "Katakan sekali lagi di hadapanku kalau kamu berani."

"Kamu mendengarnya?" sang kapten football itu tersenyum dengan puas walaupun ia memegang kepalanya yang baru saja dilempar buku Fisika oleh Thalia.

"Semua orang di lapangan ini dapat mendengarmu," Thalia berkata dan pria itu semakin tersenyum lebar. Ia menyipitkan matanya dan bertanya, "Apa kamu sedang mencari perhatian atau kamu hanya pria bodoh yang menjelek-jelekkan nama Reginald Escara?"

"Apa aku mendapatkan perhatianmu?" tanya pria itu yang semakin tersenyum lebar.

Thalia dengan kesal memutar kedua bola matanya dan berkata, "No. I can hear you from the bench. You talked shit about my dad being a system quarterback."

"But I'm right, am I? Semua pelatih ayahmu baik di tingkat universitas atau NFL membangun tim dan anggotanya untuk dapat melindungi sang quarterback. That's a system quarterback."

"You don't know shit about my dad," kata Thalia membela ayahnya dan sekarang berhadapan dengan pria menyebalkan itu yang jauh lebih tinggi darinya. Namun Thalia tidak takut sama sekali ataupun akan menyerah. Ia akan memastikan pria bodoh di hadapannya tahu siapa ayahnya setelah pembicaraan ini selesai.

"Thalia, ayolah, ayahmu pernah memenangkan satu NCAA Bowl dan satu Super Bowl. But he's not the greatest. Friday Carter Elliot, contohnya adalah quarterback terbaik dalam sejarah. There are many quarterbacks, but not all of them are great. Your dad is one of them."

Thalia melangkah maju dan menutup jarak di antara dirinya dengan kapten football berumur sama dengannya itu. Mereka adalah senior di Oak Spring High School yang tahun ini akan lulus dan telah bersama-sama satu kelas semenjak ia dapat belajar bicara dan menulis. Entah kenapa pria itu sangat menyebalkan hari ini dan mencari keributan dengannya.

"And how about you? Have you win any NCAA Bowl or a Super Bowl or even a senior high school game?" tanya Thalia yang sekarang mendongak menatap sang kapten.

Pria itu menunduk untuk menatap Thalia dan tersenyum puas, "Not yet."

"You will never," kata Thalia dengan yakin.

"Oh, kenapa? Kamu tidak percaya denganku?"

"Tidak," balas Thalia. "I don't believe on a guy that says shit about Reginald Escara."

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book II | CAMPUS #02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang