Chapter 2

46 2 0
                                    

Arsen segera menaiki motor kesayangannya itu dan menghampiri adik tirinya.

"Nat" Natta dan lelaki yang bersamanya menoleh kearah Arsen.

"Kak Arsen"
"Ayo pulang, Dicariin Mama Papa"

"Oh iya bentar Kak" Natta menoleh kearah pria itu "Ju aku duluan ya bye bye" lanjut Natta.

"Bye Nat" Arsen masih menatap kepergian pria tersebut
'Sok ganteng' batinnya

----

"Sapa tadi?"
"Apa kak?" Tanya Natta sedikit teriak, Mereka masih dijalan jadi suara Arsen tidak terdengar oleh Natta.

"Lu tadi sama siapa budeg"
"Ohh yang tadi? Itu Juan pacar Natta kak" Arsen hanya mengangguk ternyata adik tirinya ini sudah mempunyai kekasih.

Natta dan Juan sudah menjalin hubungan dari kelas 1 SMA, Banyak siswa dan siswi iri karena mereka adalah couple goals di sekolah itu.

"Napa kagak pulang bareng sama pacar lu aja?"
"Dia ada urusan, Jadi gak bisa bareng"

"Urusan apa?"
"Gak tau"

"Lah lu pacar nya kagak nanya gitu"
"Aku gak mau kepo sama urusan dia kak, Siapa tau itu privasi kan"

"Kak Arsen keberatan ya pulang bareng sama Natta" lanjut Natta
"Iya"

'Idih nyebelin'

"Kak Arsen punya pacar?" tanya Natta penasaran, Walaupun dia tau jawaban dari ayahnya tadi. Tapi Natta ingin mendengar langsung dari Arsen.

"Lu kan tadi denger bokap gue"
"Gak punya?"

"Belum nyari"
"Berarti mau?"

"Gimana nanti"
"Tapi Kakak pernah pacaran?"

"Ya pernah lah, Lu kira gue sepolos itu?"
"Siapa tau"

"Kak Arsen ngerokok?" tanya Natta kembali karena dia mencium aroma asap rokok di jaket kakaknya.

"Napa emang?"
"Jaket Kak Arsen bau rokok"

"Iya"
"Apa kak?"

"Iya gue ngerokok"
"Mama Papa tau gak?"

"Gak"
"Berarti Kak Arsen ngerokok diem diem dong. Ih kalau Papa tau marah loh kak"

"Ya lu jangan cepu makannya"

----

Sore ini Natta dan keluarga barunya tengah berkumpul diruang tamu sambil menonton film berbagai genre.

"Gimana sekolah baru kamu Sen?" Tanya sang Ayah.
"B aja"

"Udah dapet temen?" kini Ibunya yang bertanya
"Udah"

Arsen menjawab pertanyaan kedua orang tuanya tanpa menoleh sama sekali, Dia sibuk menatap handphone ditangannya. Natta yang melihat itu sedikit kesal, Kakak tirinya ini emang beneran tidak punya sopan santun.

Natta menyenggol lengan Arsen, Merasa lengannya disenggol Arsen menoleh.

"Kalo Mama sama Papa ngobrol itu lihat ke mereka, bukan malah liat hp" Bisik Natta

"Terserah gue"

----

22.00

Natta terbangun dari tidurnya karena merasa haus, Sebelum tidur dia lupa untuk minum karena jarak dari kamar ke dapurnya cukup bikin mager. Natta menuruni tangga dan berjalan kearah dapur dengan hati hati takut Mama dan Papa nya kebangun.

"Kak Arsen?" Merasa namanya disebut, Arsen menoleh kearah Natta.

"Napa lu?"
"Aku haus, Kaka belum tidur?" Arsen memperlihatkan puntung rokok di tangannya yang sudah memendek.

"Nyebat bentar" Natta mengangguk lalu mengambil gelas dan menuangkan air.

"Jangan begadang Kak"
"Gue gak bisa tidur" Natta menghampiri Arsen dan ikut duduk di meja bersama kakaknya.

"Itu apa kak?"
"Bir"

"Punya Papa?"
"Punya gue" Natta mengambil kaleng bir yang di tangan Arsen dan menyodorkan gelas berisi air miliknya

"Minum ini aja kak"
"Gue lagi mau minum"

"Ini juga minuman"
"Beda Natta"

"Gak boleh, Kalau Kak Arsen masih pengen minum ini Aku aduin Papa"
"Ck Cepu" Arsen mengambil gelas yang ditangan Natta lalu meminum nya hingga tandas.

"Nat"
"Kenapa?"

"Si Juan itu kelas berapa?"
"Seangkatan sama kayak kita"

"Anak IPA juga?" Natta menggelengkan kepalanya
"Anak IPS"

Arsen mengangguk lalu menghisap rokoknya, Natta hanya memperhatikan Kakaknya itu dia sedikit penasaran apakah ngerokok itu gak bikin sesek? Secara kan itu nelen asap.

"Kak emang gak sesek ya?"
"Kagak"

"Emang iya?"
"Mau coba?"

"Gak ah"
"Coba sekali doang biar lu penasaran gapapa"

"Gak mau nanti dimarahin Mama"
"Gak gue aduin, Gue gak cepu kayak lu" Arsen menyodorkan batang rokoknya.

"Gimana?"
"Tinggal isep doang" Natta menatap Arsen tak yakin, Dia takut asap nya tidak keluar.

"Nih" Natta menghisap rokok kakaknya itu, baru aja hisap bentar Natta sudah batuk karena asapnya dan rasanya juga aneh pait. Arsen hanya terkekeh gemas melihat Natta.

"Cupu lu"
"Uhuk Uhuk... Bukan cupu kak, Aku kan gak pernah"

"Ini pertama sama terakhir aja, Lu jangan ngerokok kek gue"
"Siapa juga yang mau"










To Be Continued

My Big Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang