Chapter 4

48 2 0
                                    

"Oh jadi nyokap Natta sama bokap lu nikah?" Tanya Pandu lalu Arsen mengangguk meng iyakan jawaban.

"First impression lu ketemu Natta gimana?" Kini April yang bertanya
"B aja"

Pandu dan April ini adalah teman sekelas nya Arsen, baru beberapa hari setelah pindahnya Arsen mereka berdua lah yang langsung menjadi teman dekat Arsen.

Dan April ini adalah sahabat dekat nya Natta. April akan menghampiri Pandu jika Natta dan kekasih nya ingin berduaan saja, April gak sudi jadi nyamuk.

"Buset bisa gitu"
"Lu pernah tidur bareng gak sama Natta?" Tanya Pandu penasaran.

"Tidur bareng gimana maksudnya?"
"Ya tidur biasa seranjang, Bangsat otak lu mesum"

"Kagak"
"Yah napa?"
"Napa lu kayak kecewa gitu bego?"

"Gue penasaran aja"
"Halah lu sangean aja anjing"

"Lu pernah nginep pril sama Natta?" Tanya Arsen
"Yaelah jangan ditanya gue mah, Sering cok. Manding bareng? pernah"

"Anjing kok gue gak pernah" Protes Pandu
"Gue aja yang kakaknya gak pernah apalagi lu bego"

"Otak mesum semua anjir"

"Pril, Natta pernah cerita tentang pacarnya ke lu gak?"
"Kagak, Dia kalo ada masalah suka dipendem sendiri. Kalo berantem ama si Juan juga dia kagak suka cerita ama gue" jelas April

"Mang napa sen?" tanya Pandu
"Kagak, penasaran aja"

"Wah lu naksir Juan ya" ucap Pandu
"Gila lu"

----

Arsen berjalan menuju belakang sekolah sambil menyalakan sebatang rokok yang telah dia sembunyikan. Mulut dia kecut jadi pengen nyebat sebentar sekalian bolos kelas. Hari ini pelajaran kimia yang paling dia gak suka, Bukan gue banget kalau kata Arsen tuh.

Saat sedang berjalan menuju belakang sekolah dia berpas pas an dengan kekasih Natta, Juan. Juan melirik sebentar kearah Arsen dan berlalu begitu saja.

'Dih songong bener, Gantengan juga gue'

Arsen tidak memperdulikannya, Dia melanjutkan perjalanannya sambil sesekali menghisap rokoknya itu.

"Lah? Natta?" Natta yang tengah berjongkok menoleh keatas dan sedikit terkejut dengan keberadaan Arsen.

"Kak Arsen? Ngapain?"
"Lu yang ngapain disini?"

"Mau duduk duduk aja" Arsen menduduki dirinya di sebelah Natta.

"Tumben Bolos"
"Mau aja, Jangan bilangin Mama Papa ya kak"

"Bolos apa lagi mesuman sama pacar lu?" Natta terkejut lalu menoleh kesamping.

"Tadi gue liat pacar lu, Abis ngapain sama dia?" Lanjut Arsen
"Cuma ngobrol"

"Ditempat sesepi ini?"
"Aku takut ketauan guru kalo dikantin" Arsen hanya menatap Natta dia sedikit tidak yakin dengan ucapan Natta.

"Gue sekarang kaka lu, Kalo lu ada apa apa bilang aja" Natta tersenyum lalu mengelus surai hitam milik Arsen.

"Iya makasii ya kak"

Arsen mencium pipi Natta tiba tiba, Dia sudah tidak tahan lagi dengan kegemesan Natta. Yang dicium hanya terkejut kaget.

"Biasa kali mukanya, kaget gitu kek yang belum pernah aja"
"Kaka tiba tiba gitu jadi kaget lah"

"Pacar lu kalo minta cium bilang dulu gitu?"
"Ya iya, Biar Natta gak kaget"

"Ohh, Jadi kalo gue mau cium harus bilang dulu"
"Iyaa bilang dulu sama Natta"

"Oh oke, Gue cium bibir lu ya" Natta membelalakkan matanya lalu memukul pelan kepala kakaknya

"Jangan aneh aneh deh"

----

Natta menghampiri sang kaka yang sedang menonton tv di ruang tamu sambil makan pizza yang baru saja dia order tadi.

"Kak Arsen" ucap Natta sambil menduduki dirinya di sebelah Arsen

"Tuh makan"
"Udah kenyang"

"Kenapa manggil tadi"
"Temen kelas aku pada minta nomer kaka"

"Terus"
"Gak aku kasih"

"Kenapa?"
"Ya kan itu privasi kakak makannya gak aku kasih, paling cuma instagram kakak doang"

"Gini nih resiko orang ganteng"
"Dih. Mama Papa kapan pulang"

"Bentar lagi katanya" Natta mengangguk dan mengambil satu slice pizza.

Arsen menoleh kearah Natta lalu melihat pakaian tidur yang adiknya ini gunakan agak terbuka.

"Ini baju dinas?" Arsen merangkul bahu Natta
"Apaan baju dinas, Bukan lah ini cuma baju tidur biasa. Lagi gerah jadi pake yang gini"

"Oh"
"Kaka juga gerah kan?"

"Gak tuh"
"Ini buktinya cuma celanaan doang"

"Mau pamer otot ke Papa"
"Dih! Papa lebih gagah lah buktinya Mama langsung kepincut"

"Buah jatuh gak jauh dari pohonnya, Jadi Papa gagah gue juga gagah, Papah jago gue juga jago"

"Jago apa? Jago godain cewe cewe?"
"Bukan, tapi itu salah satunya"

"Idih terus apa dong"
"Jago di kasur" Natta memukul kepala Arsen kali ini jauh lebih keras.

"HEH!"
"Aduh anjing!"

"Mama Papa pulang" ucap sang Mama yang baru saja masuk kerumahnya. Mendengar suara Ibunya Natta langsung berlari kearahnya lalu memeluk ibunya dengan erat

"Mamaaa Nattaa kangenn" Sang ibu hanya terkekeh melihat tingkah laku anak perempuan nya ini.

"Ke Papa gak nih?" Natta menoleh kearah Ayahnya lalu tersenyum "Papa juga"

"Itu yang laki laki gak kangen bapak nya?" Merasa tersindir, Arsen menghampiri mereka.

"B aja" sang ayah hanya menggelengkan kepalanya.

"Natta pake baju ini gak kedinginan?" ucap Ibunya
"Gerah Ma, makannya Natta pake baju ini. Kaka juga tuh"

"Arsen sih bukan kepanasan tapi mau sombong ke Papa kan?" tanya Ayahnya
"Emang" Natta dan Ibunya hanya tertawa.

----

Arsen, Natta dan kedua orang tuanya kini berada diruang tamu menonton film horor.

"Mama, Natta besok libur seminggu"
"Iya kah?" Natta mengangguk

"Berarti Arsen juga dong" tanya Papa nya
"Iya Pa" jawab Natta.

"Berarti besok kita siap siap buat berangkat"
"Kemana Pa?"

"Mama sama Papa mau honeymoon di Aussie, Kalian ikut ya" ucap sang Papa

Natta yang mendengar hal tersebut mengangguk antusias "Ikut Ikut"

"Arsen ikut"
"Natta ikut Arsen juga ikut Pa" ucap Arsen.













To Be Continued

My Big Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang