Chapter 6

38 2 0
                                    

02.00

Natta terbangun dari tidurnya dia menoleh kesamping tidak ada siapa siapa, Kakaknya ini pergi kemana. Pandangan Natta beralih kearah balkon ternyata Kakaknya lagi disana sambil merokok.

Natta beranjak dari kasur dan menghampiri Kakak nya. Mendengar pintu balkon terbuka Arsen menoleh kearah adiknya.

"Kenapa bangun?"
"Gatau, kebangun aja"

"Udah sana masuk dingin, Baju lu kan kebuka gitu"
"Iya sebentar, Natta mau disini dulu" ucapnya lalu melihat kearah jalanan yang sangat cantik karena dihiasi oleh lampu lampu.

Arsen mematikan puntung rokok nya masih setengah lalu mendekati Natta dan memeluk nya dari belakang. Natta tentu terkejut dengan apa yang dilakukan Arsen pada dirinya.

"Kak-"
"Biar lu gak kedinginan" Natta hanya diam saja membiarkan Arsen memeluk nya, Jantung Natta makin berdegup kencang dan pipinya juga memerah.

"Nat"
"Kenapa?"

"Lihat balkon gedung diseberang kita"
"Kenapa?"

"Liat itu" Pandangan Natta beralih yang Arsen maksud. Natta membelalakkan matanya kaget, Dia melihat sepasang wanita dan pria dalam keadaan telanjang yang hanya ditutup oleh selimut sedang melakukan sex di balkon.

'SERIUS?! Ada orang yang having sex di balkon?' batin Natta.

Natta pun menutup kedua matanya dengan tangannya dan membalikkan badannya menghadap Arsen "Kakak ih! Kok mereka gak malu"

Arsen tertawa "Mungkin udah terbiasa"

"Terbiasa? Ih sumpah ya dia gak takut di videoin apa"

"Mau gak Nat"
"Mau apa?"

"Kayak mereka"
"Heh! Jangan aneh aneh Kak"

"Kiss aja"
"Gak Kak, Ih awas ah kita kan adek kakak aneh"

"Kan mereka gak tau kalo kita adek kakak. Mereka pasti ngira kita pasangan suami istri yang lagi honeymoon"

Natta memukul jidat kakaknya, ucapan Arsen ini mulai ngelantur.

"Ih dasar! Cari pacar sana, pasti kelamaan jomblo jadi gini"
"Anjir lu"

Natta tertawa lalu pergi meninggalkan Arsen di balkon.

'Bangsat. Natta sexy banget dah'

----

Hari ini Natta, Arsen dan orang tuanya akan pulang kembali ke Indonesia. Masing masing dari mereka pada sibuk merapihkan bawaan mereka baik itu baju, barang barang dan oleh oleh.

Arsen hanya memberi beberapa barang barang saja untuk temannya, toh teman yang paling dekat cuman April dan Pandu. Jadi dia akan memberikannya pada mereka berdua saja.

Tidak dengan Natta, Dia membawa barang dengan banyak paling banyak diantara Arsen dan orang tuanya. Natta akan memberi pada teman teman kelasnya, April Pandu dan teman teman satu ekskul nya. Tak lupa juga dia membawa hadiah spesial untuk kekasihnya.

"Natta itu serius barang kamu?"
"Iya Ma buat temen temen Natta"

"Gak kebanyakan sayang?"
"Biasa Ma, Dia kan rempong" ucap Arsen
"Kan kalo yang gak kebagian kasian tau"

"Gapapa sekali kali bahagia in temen temen Natta ya"
"Iyaa. Cuma Papa yang sefrekuensi sama Natta"

"Iya kan lu suka cepu ke Papa"
"Biarin, Kakak juga suka cepu ke Mama"

"Kapan gue cepu?"
"Minggu kemarin, Natta malah masak mie padahal Mama udah masak. Tapi kan kakak juga ikut makan"

"Ya kan minta dikit, yang masak elu"
"Idih sama aja tau"

"Udah udah jangan berantem" lerai sang Mama.

"Mama, Nanti Natta, April sama Pandu mau liburan sama nginep"
"Dimana sayang?"

"Gatau dimananya masih nyari"
"Kak Arsen ikut?" tanya Ayahnya

"Ikut Pa"
"Iya bagus sekalian jagain Natta ya Sen" Arsen hanya mengangguk.

"Natta ini buat siapa?" tanya Ibunya saat melihat sebuah paper bag yang sedari Natta bawa.

"Ohh ini buat Juan hehe"
"Ya ampun spesial banget ya"

"Siapa Juan?" tanya sang ayah pada istrinya
"Pacar Natta"

"Natta udah punya pacar, Nanti kenalin ke Papa ya"
"Iyaa Pa, nanti Natta ajak main ke rumah"

"Pacar Natta so ganteng Pa, so jagoan lagi. Papa pasti gasuka" ejek Arsen.

"Idih gaa yaa, Juan emang ganteng sama jagoan tauu bukan so so an. Emang kak Arsen"
"Dih gue ama dia gantengan juga gue"

Orang tua mereka hanya menggelengkan kepalanya, biarlah kedua anaknya ini terus berdebat.

"Tapi lebih gantengan pacar Natta lah"
"Pret" Natta mencubit lengan Arsen dengan keras.

"Aduh Anjing! Sakit Nat!"
"Salah sendiri ejek ejek pacar Natta"

"Yaelah gitu doang. Lepas Natta" Natta melepaskan cubitan walaupun dia belum puas tapi kasian kakaknya sudah kesakitan.

----

Arsen berjalan menuju kamar Natta, dia ingin memberitahu informasi terkait lokasi untuk liburan sekaligus villa yang mereka rencanakan itu. Tanpa mengetuk pintu Arsen langsung membuka pintu kamar adiknya begitu saja.

"Nat ini gue udah chat, Kata orang nya bisa langsung booking villa-" ucap Arsen terpotong saat melihat Natta yang hanya mengenakan bra dan celana pendek.

'Fck'

"IH! KAK ARSEN KETUK DULU PINTUNYA!" Natta bergegas mengambil handuk lalu menutupi dadanya.

"Ya mana gue tau" ucap Arsen sambil masuk kedalam kamar Natta dan menutup pintunya.

"Lain kali ketuk dulu ish"
"Iya iya, sana pake baju ini gue mau ngasih lokasi buat liburan kita"

"Iya sabar" Natta membuka lemarinya dan mencari pakaian yang nyaman untuk dia tidur. Arsen terus menatap punggung Natta, memperhatikan setiap tubuh Natta.

'Sial Natta emang beneran sexy, Untung banget si Juan bisa dapetin Natta'

"Nat"
"Sabar kak" Arsen menghampiri Natta yang masih sibuk mencari pakaiannya.

"Kayaknya si Juan masang pelet"  Natta menoleh tak percaya dengan ucapan kakaknya ini.

"Apa sih kak"
"Lah beneran, buktinya kok dia bisa dapetin lu"

"Kan Natta sama Juan saling suka makannya pacaran, Mana ada pelet pelet gitu"
"Bisa aja, Orang secantik lu pacaran sama orang yang so"

Mendengar ucapan kakaknya ini Natta jadi bingung, bahagia karena disebut cantik tapi di satu sisi dia kesel kekasihnya lagi lagi di ejek.

"Terserah kak Arsen deh, mau pelet mau apa"

----

"Mending yang ini Nat, gapapa kamarnya cuma dua kita bisa tidur berdua berdua. Enak ada kolam renangnya"

"Tadinya pengen yang kamarnya empat biar bisa sendiri sendiri gitu"
"Aelah kagak seru kalo gitu, udah ini aja"

"Yaudah terserah"

Tanpa minta persetujuan April dan Pandu, Arsen langsung booking villa itu pada temannya.

"Gak minta pendapat April sama Pandu dulu?"
"Mereka pasti ngikut aja"














To Be Continued

My Big Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang