Setelah beberapa jam perjalanan jauh kini Natta, Arsen, April dan Pandu kini sudah berada di Villa, Cuaca dipuncak benar benar sangat dingin. Menjelang malam saja sudah dingin apalagi nanti Malam.
Mereka berangkat kesini pagi pagi sekali sekitar jam 3 dan menaiki mobil milik Arsen.
"Gue tidur sama Natta" ucap April
"Ayoo""Lah gue sama Natta, Lu sama Pandu aja Pril"
"Dih ogah ah, Kan cewe sama cewe, cowo sama cowo""Bosen gue sama si Arsen mulu, Kagak pernah gue sekamar ama cewe"
"Nah iya jir, Terus sekalian jaga kan""Aelah lu pada, Yaudah dah terserah bawel amat"
"Padahal Natta pengen sama April""Gapapa Nat kita kan sering bobo bareng"
"Yaudah deh"----
Natta masuk kedalam kamarnya sambil membawa susu hangat yang baru saja dia buat untuk dirinya.
Natta heran melihat Arsen yang tidak memakai pakaian apapun hanya memakai celana itu pun celana pendek.
"Kak gak dingin?"
"Gak" Natta menghampiri Arsen yang sudah berbaring di kasur."Lu kedinginan?" Natta mengangguk
"Pake baju kak, nanti masuk angin""Kagak, Gue dah kebal" Natta menghabiskan susunya lalu segera berbaring disebelah kakaknya
"Sini gue peluk biar gak dingin"
Arsen mendekati Natta lalu memeluk nya dengan erat dan dipeluk balik oleh Natta. Lengan kekar Arsen dijadikan bantal untuk kepala Natta. Arsen menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka supaya Natta tidak menggigil kedinginan.
"Masih dingin?"
Natta menggelengkan kepalanya "Gak" lalu memejamkan matanya.----
"Nat ngapain lu" April menghampiri Natta yang sedang sibuk membuat sesuatu di dapur.
"Buat pop mie, April mau?"
"Mau"Natta mengambil Mie satu lagi untuk April
"Lu dah ngomong sama Juan kalo kita lagi disini"
"Udah, Tadinya dia gak izinin soalnya dia juga pengen liburan sama Natta""Terus kata lu apa"
"Natta tolak, kan yang ajak duluan April" April menganggukkan kepalanya."Nat"
"Kenapa?" Setelah menyeduh mie mereka, Natta menoleh kearah April."Emang iya, Kalo si Juan toxic? Ada yang pernah liat lu dibentak di depan umum sama dia?" Natta terkejut mendengar ucapan April dan hanya terdiam.
Ucapan April emang benar, Makin lama sifat Juan semakin posesif dan selalu kasar. Pernah Juan hampir saja menampar pipi Natta karena hanya masalah sepele saja. Tapi Natta gak berani untuk cerita ke siapa pun.
"Nat, Gue temen lu kita udah temenan dari lama. Kalo ada apa apa cerita aja jangan sungkan. Gue juga kalo ada masalah suka cerita ke lu kan" jelas April.
Kedua mata Natta mulai berkaca kaca, Dia memeluk erat temannya itu lalu menangis dalam pelukan April.
April memeluk balik Natta dia mencoba untuk menenangkan temannya, Nanti saja nanya nanya nya biar Natta lebih tenang dulu.
"It's okey Nat" ucap April sembari mengelus lembut kepala Natta.
----
Flashback on
"Nat mau ujan, neduh dulu di rumah gue ya. Baru kalo ujan berenti gue anter lu pulang"
"Iyaa"Langit sudah mulai gelap karena sebentar lagi akan turun hujan, dan Natta pasti akan pulang malam. Natta akan memberitahu pada kakaknya nanti.
Setibanya mereka dirumah Juan benar saja, Hujan turun begitu deras. Untung mereka sampe tepat waktu.
Di dalam rumah Juan tidak ada orang tuanya, mereka sedang pergi keluar kota karena ada urusan pekerjaan.
Sambil menunggu hujan reda, Natta dan Juan memutuskan untuk menonton film di ruang tamu itung itung untuk mengisi kebosanan mereka.
Pandangan Juan sedari tadi tidak berhenti menatap kekasih cantiknya ini. Padahal saat ini Natta tidak memakai pakaian terbuka sama sekali dia hanya mengenakan sweater oversize dan celana panjang, Tapi Juan merasakan nafsunya yang meningkat.
Mumpung dirumah hanya mereka berdua, Ini kesempatan emas untuk Juan. Dia mulai mendekati Natta yang masih fokus menonton, Juan mulai menciumi pipi Natta dan kini beralih ke leher kekasihnya.
"Juan... Geli"
"Nat boleh ya?" Natta menggelengkan kepalanya dan mendorong bahu Juan sedikit kuat"N-natta gamau Ju"
"Kenapa?"Natta menggelengkan kepalanya lagi "Natta gak mau Ju... Kissing aja ya?"
"Gak seru lah, Bosen tau gak. Mumpung dirumah gak ada siapa siapa sayang terus lagi hujan juga" goda Juan sambil mengangkat sweater yang Natta kenakan.
Dengan cepat Natta menahan tangan Juan "Gak mau Ju"
"Ck! So jual banget lu. Gue kan pacar lu, temen temen gue aja pacarnya mau di ajak gituan. Lu malah gak mau bego. Pulang naik ojek sana gue males anter lu" ucapnya dengan sedikit nada tinggi lalu pergi meninggalkan Natta.
Flashback off
"Semenjak itu Juan jadi sering marah marah, pengen di ngertiin terus. Sekalinya baik itu cuma ada maunya aja" ucap Natta sambil menangis.
Natta menceritakan banyak hal tentang apa yang terjadi dengan dirinya dan kekasihnya.
"Anjing tu orang, Kok maksa maksa lu sih kan lu nya gamau yak. Gue kira dia itu baik banget ternyata makin kesini makin kek tai. Putusin aja lah Nat"
Natta masih menangis, Kalau minta putus Natta masih bingung, Dia pengen memutuskan hubungan yang udah gini tapi di satu sisi dia juga masih sayang sama Juan.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Brother
RomanceArsen adalah Kakak tiri ku. Semakin kesini tingkah lakunya semakin aneh yang membuat jantungku selalu berdegup kencang saat bersamanya. 𐙚 note : 📍non baku 📍 harsher words 📍beberapa chap mengandung nfsw yang minor harap memilih cerita dengan bi...