Prolog

1K 38 1
                                    

Terlihat sosok pemuda yang tengah menatap tajam didepan nya. suara deru motor yang saling beradu, membuat kebisingan yang disertai dengan suara teriakan manusia diarea balap motor.

"Lo siap Sa?" tanya sosok pemuda lain melalui kaca helm milik Harsa yang terbuka.

Harsa mengangguk dengan berdehem pelan. Kemudian menutup kembali kaca helmnya dan kembali fokus kearah jalanan, karena sebentar lagi lomba akan dimulai.

"Lo harus menang Harsa, karena kalo enggak lo nanti makan apaan," monolognya dengan seringai tipis.

"Are you ready?" Teriak heboh sosok gadis memegang bendera dengan kotak kotak berwarna hitam putih.

"One, two, Three.."

Dalam hitungan ketiga, semua motor yang mengikuti lomba melaju dengan cepat. sama halnya dengan Harsa buang melesat cepat hingga memimpin barisan paling depan.

Matanya melirik sekilas kesamping motornya saat terdengar suara gesekan yang berasal dari motornya yang sengaja ditabrakan oleh lawannya.

"Anjing! Leon bangsat.." umpat nya dengan membanting setirnya kesal.

"Nih bocah kerjaannya kalah mulu, tapi masih aja suka nyari gara gara sama gue. Dasar Leon anjing, titisan setan!" dumelnya tanpa henti.

Hingga Harsa menyeringai kecil saat melihat tikungan didepannya. "kita liat seberapa hebatnya Harsa dijalanan."

Dengan sengaja Harsa melambatkan motornya agar motor Leon dapat mendahuluinya. dan tentu saja kesempatan itu tak disia-siakan oleh Leon. Motor Leon segera melaju cepat, hingga tak sadar saat tepat berada ditikungan, motornya ditabrak keras dari arah samping. Membuatnya oleng dengan motornya yang berputar-putar tak tentu arah karena sulit dikendalikan.

Harsa yang melihatnya tersenyum puas dengan apa yang dilakukannya pada Leon, "Prinsip gue, lo curang ya gue juga curang lah, ya kali enggak! Rugi dong!!."

Pada akhirnya pertandingan malam ini dimenangkan oleh Harsa. Sedangkan Leon dilarikan kerumah sakit karena kondisinya yang lumayan parah.

"Widihh keren juga lo cil, tapi ngomong ngomong nanggung banget sih lo nabrak si Leon cuma sampe luka luka doang. Harusnya tadi sampe mati aja sekalian ye gak?" ujar Marka sahabatnya.

"Sekate-kate lo kalo ngomong, ntar kalo dia mati gak ada lagi saingan gue. Kan cape juga nanti kalo gue menang terus, anjay srepet." Songongnya yang langsung mendapatkan jitakan cinta dari Marka yang berdiri disampingnya. Membuatnya Rasanya sedikit meringis menahan sakit diarea kepalanya.

"Anak anjing! sombong amat," sindirnya.

"Iyalah.. hari gini gak sombong, rugi dong!" dengan wajah tengilnya. Membuat Marka makin geram dibuatnya.

Marka akui, jika Harsa memanglah raja jalanan yang sesungguhnya. baik dalam arena balapan mobil maupun balapan motor liar. Harsa selalu menjadi nomor satu di setiap pertandingannya.

Gak cuman soal pertandingan yang nomor satu, dari segi wajah pun Harsa juga nomor satu, walaupun memang muka Harsa ada imut imutnya dikit.

_____________

Setelah pulang dari arena balapan. Harsa segera pulang dengan motor sport nya. Tepat pukul dia malam dirinya baru sampai rumah, bukan rumah tapi lebih tepatnya kos-kosan yang cukup lumayan layak ditempati olehnya.

Setelah masuk kamar kos Harsa segera melepas semua bajunya hingga menyisakan boxer dengan gambar upin ipin kecil-kecil. Masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka dan kakinya. Setelahnya segera menjatuhkan tubuh tegapnya keatas kasur minimalisnya.

Mata tajamnya memandang langit langit kamarnya dengan isi otaknya yang ribut. Kebiasaannya sebelum tidur memikirkan hal tak penting dikepalanya hingga pusing, lalu menghayalkan hal hal yang tak mungkin untuk digapai.

Entah apa manfaatnya tapi ya namanya kebiasaan, mau bagaimana lagi?

"Hidup sebatang kara gini, kadang enak kadang miris juga..."

"Sebatang kara tuh enaknya gak ada yang ngatur ngatur, terus gue bebas mau ngapain aja. Mau mabok lah, balapan, tawuran juga gak ada yang marahin. Tapi tuh sepi anjir!"

"Masa setiap pulang gak ada yang nyambut, gak ada yang nyiapin makanan, gak ada yang perhatian, kan gue mengiri sama temen temen gue anying. Lama lama nikah juga gue!"

Harsa mendessh berat, "Andai aja mamah masih hidup, sumpah Demi apapun gue rela denger ocehannya tiap hari. Huft.. gak kerasa mamah udah ninggalin gue empat tahun. Gue kangen mamah ya tuhan."

Harsa selama hidupnya hanya tinggal berdua dengan mamahnya yang bernama aurel alexandra, Dan untuk ayahnya Harsa sama sekali tidak tau keberadaannya. Mamahnya hanya mengatakan jika ayahnya masih hidup dan ia memiliki kakak. Tapi tak tau dibelahan dunia sebelah mana yang katanya sudah bahagia dengan keluarga barunya. Dan berpesan pada Harsa jika kelak bertemu ayahnya terserah Harsa mau ikut ayahnya atau tidak karena itu adalah pilihan Harsa sendiri.

Mamahnya meninggal karena mengidap penyakit kanker otak. Saat ditinggal Harsa sekolah, mamahnya tiba tiba drop dan nyawanya tidak bisa diselamatkan. Hal ini merupakan pukulan keras bagi kehidupan Harsa.

Dari kejadian itulah Harsa berubah. Ia mengubah dirinya menjadi sosok yang nakal dan suka mabok mabokan. Melakukan segala pekerjaan demi menghidupi dirinya sendiri.

Setelah mengoceh sendiri tanpa ada tanggapan dan saran dari orang lain. Harsa terlelap dengan sendirinya.

_____________

Dilain tempat ada dua orang pria sedang duduk diruangan kerja dengan segelas wine ditangannya masing masing.

"Ada apa kau memanggilku dad?" tanyanya to the point, membuat pria yang jauh lebih tua itu berdecih pelan.

Kebiasaan dari putra bungsunya ini yang tidak suka berbasa basi dan langsung pada intinya.

"Daddy bertemu dokter Harry di jakarta saat pesta pembisnis kemaren, lalu..."

"Langsung intinya saja Dad!" sela anaknya itu membuat alex sang daddy menggeram kesal.

"Dengarkan dulu!" tegur nya.

"Hm," dehemnya pelan.

"Dokter Harry mengatakan jika enam belas tahun yang lalu dirinya pernah membantu mommymu melakukan operasi cesar. Sedangkan mommymu meninggalkan kita sudah hampir tujuh belas tahun. Jadi kemungkinan besar anak yang dilahirkannya itu adikmu son!" jelasnya.

Juan yang awalnya tidak terlalu tertarik menjadi sangat tertarik sekarang. jika benar dirinya memiliki adik, itu artinya dia bukan anak bungsu dari keluarga ini lagi.

"Tapi belum tentu juga adikku Dad, bisa jadi itu anak mommy dengan lelaki lain kan?" Ragunya.

"Tapi Daddy yakin jika itu adalah anak daddy son. Mommymu tidak mungkin selingkuh dari daddy. Daddy yakin itu!"
tegasnya penuh yakin.

"Baiklah tapi..Kak Ana udah tau tentang hal ini?"

"Tanpa daddy kasih tau pun kakakmu itu pasti sudah tau son. kau tenang saja"

"Baiklah, mari kita selidiki dad. Kalo anak itu ternyata bukan adikku, aku akan melenyapkannya saat itu juga" tegasnya dengan wajah datarnya.

"Terserah mu" ucap Sang Daddy.

_______________

Dilain tempat ada wanita sedang duduk diruangan kerjanya dengan tangan yang memegang handphone di telinganya.

"Selidiki anak itu" tegasnya dengan wajah datarnya.

"Baik miss.."

"Tunggu aku bear.."

HARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang