4

700 33 0
                                    

"Harsa akan tinggal bersamaku" Ucap Ana datar.

"Apa maksudmu lexa!! Harsa anakku. tentu saja dia harus tinggal bersama daddy nya disini." Tanya sang daddy dengan wajah datar.

"Aku tau. Tapi dia juga adikku jika daddy lupa. lagipula aku yakin Harsa tidak ingin tinggal disini, mansion ini sangat jauh dengan letak sekolahnya" Jelas Ana.

"Itu mudah, aku tinggal memindahkan nya sekolah yang letaknya tak jauh dengan mansion daddy. kau lupa daddy mu ini siapa huh!!" Ujar sang daddy menyeringai.

"Dan apa daddy lupa anakmu ini seperti apa!!" Ujar Ana menatap tajam mata sang daddy yang dibalas tatapan tajam oleh daddy nya.

Arga yang melihat kakaknya dan daddynya bertengkar pun memutar bola matanya malas. daddynya dan kakak nya itu memang kekanak kanak an. Namun ia akui, kakaknya itu memang lebih mengerikan dari daddynya, ia memiliki kekuasaan melebihi daddy nya itu. ia pernah sekali memergoki kakaknya sedang membunuh musuhnya dengan mencongkel matanya dan mengulitinya, sungguh itu membuat Arga menjadi adik yang penurut dengan kakanya.

Walaupun nada bicara nya dingin dan mempunyai pribadi yang buruk, tak bisa dipungkiri bahwa kakaknya itu merupakan sosok yang hangat. Sosok yang selalu berusaha melindungi adiknya dan keluarganya. mengingat hal itu rasanya Arga sedih karena sekarang ia tak tinggal bersama kakaknya. Kakaknya itu tinggal dimansion yang berbeda dengannya, alesan kakaknya untuk tinggal dimansion yang berbeda entahlah Arga juga tidak tau, kakaknya itu memang sulit ditebak.

"Kakak, daddy. apaan sih gak malu apa berantem didepan Harsa. mending tanya Harsa langsung aja dia maunya tinggal sama siapa." Ucap Arga dengan wajah datar. Daddy dan kakanya yang mendengar hal itupun mengangguk menyetujuinya dan menatap Harsa bersama sama dengan wajah datarnya.

"baiklah putra daddy, kau yang menentukannnya. mau tinggal bersama daddy atau kakakmu lexa? Kalau tinggal bersama daddy, daddy akan memberimu apapun yang kau mau, tapi jika kau memilih tinggal bersama kakakmu lexa daddy yakin kau tidak akan kuat karena kakakmu itu sangat sangat mengerikan, kau tau!!" Ucap sang daddy dengan wajah songongnya.

Ana yang mendengarnya pun melirik sinis daddy nya dan berdecih pelan.
"Apa maksudmu? Kau tidak lupa kan dalam keluarga ini siapa yang kekuasaannya lebih tinggi darimu?" Ujar Ana yang dibalas pelototan mata dari sang daddy.

Harsa yang melihat kakak dan daddy nya bertengkar pun hanya diam, tidak berani untuk berbicara satu kata pun. Mendengar apa yang diucapkan daddy dan kakanya ia jadi takut dengan mereka, lebih takut lagi dengan kakaknya yang sepertinya memang bukan orang sembarangan.

Ana dan daddynya yang melihat Harsa hanya diam pun kembali bertanya pada Harsa. "Bear.. Kau sedang memikirkan apa hm?" Tanya Ana menyadarkan lamunan Harsa.

"Hah.. Siapa? aku! aku gak mikirin apa apa kok" Jawab Harsa.

"Baiklah kalo begitu, jadi kau mau tinggal dengan siapa?" Tanya Ana.

"Kakak.. tidak bisakah kita tinggal bersama sama? Kita tinggal dimansion kakak tapi daddy juga ikut tinggal disana. aku ingin tinggal bersama kakak tapi aku juga ingin tinggal bersama daddy.." Tanya Harsa.

"Kau mau seperti itu?" Ucap Ana dengan wajah datar.

"emm.. bolehh?" Tanya Harsa dengan mengangguk-angukan kepalanya dengan semangat dan menatap kakaknya dengan mata yang berbinar.

Ana yang melihatnya pun tersenyum. "Tentu saja boleh, apa yang tidak untuk beruangku ini." Jawab Ana dengan tangan mengelus ngelus rambut Harsa gemas.

Arga dan daddy nya yang melihat Ana tersenyum pun kaget, setelah sekian lama akhirnya mereka kembali melihat senyum itu. Selama ini mereka selalu melihat Ana dengan wajah datarnya, terkadang mereka sedih karena Ana selalu saja berbuat dingin kepada mereka, walaupun Ana memang diciptakan dengan kelakuan seperti itu.

Mendengar hal itupun Harsa senang dan memeluk kakaknya. "Makasihh kakak" Ucap Harsa.

"Sama sama sayang. Arga, daddy siapkan barang kalian. mulai hari ini kalian akan tinggal dimansion ku. jangan membantah, ini kemauan adikku atau aku akan menbakar mansion ini." Tegas Ana dengan wajahnya yang datar kembali.

"Huh baiklah, kami akan tinggal dimansion mu lexa. Bodyguar siapkan barang ku!!" Teriak sang daddy.

"Baik."

Setelah 15 menit menunggu barang daddy dan Arga yang sedang disiapkan pun, akhirnya selesai. Kini mereka sedang menuju mansion Ana untuk tinggal disana karena kemauan Harsa.

_____________________

Setelah perjalanan selama sekitar 30 menit, kini mereka sudah sampai dimansion Ana. Mereka disambut megah oleh bodyguard Ana, bodyguard Ana memang diajarkan untuk selalu menyambut siapapun yang datang dengan baik.

Saat mobilnya berhenti didepan pintu utama dari mansionnya pun mereka langsung masuk kedalam ruangannya. Arga dan daddy nya tidak kaget lagi dengan kemegahan mansion Ana, mereka sering mengunjungi mansionnya itu. Berbeda halnya dengan Harsa, walaupun sebelum menuju mansion daddynya dia berada di mansion Ana ia tak menyadarinya bahwa mansion kakanya ini benar benar seperti istana, Harsa yakin barang barang yang ada didalam mansion ini harganya pasti sangat mahal. Ia jadi ingin mencuri dan menjualnya. saat melewati gerbang pun ia melihat banyak sekali bodyguard yang menjaga ketat mansionnya ini. itu terlihat keren dimatanya, ah memikirkan hal itu jiwa jiwa gembel Harsa jadi keluar.

"Juan!!" Teriak tegas Ana.

"Baik. Ada apa miss!" Ucap Juan, bodyguard Ana.

"Antarkan Arga dan daddy kedalam kamarnya" Ucap Ana.

"Baik miss. kalian ikuti aku." Ujar Juan membuat Arga dan daddynya pun mengikutinya.

Ana yang melihat daddy dan Arga pergi pun menatap Harsa.

"Bear.. Kau tidak ingin kembali ke kamarmu" Tanya Ana.

"Enggak ah nanti aja, males. " Jawab Harsa.

"Kenapa?kau capek hm." Tanya Ana menatap Harsa.

"iya, mau tidur tapi males ke atasnya" Jawab Harsa dengan mata sayunya.

Ana yang melihat pun tersenyum dan melihat jam tangannya. pukul 9 malam, pantas saja beruangnya mengantuk.

"kakak gendong ya.. Jangan tidur disini nanti badannya sakit." Ujar Ana.

"Emm.." Harsa hanya membalasnya dengan bergumam pelan dan merentangkan tangannya. Dirinya sudah sangat mengantuk. Ana pun langsung mengangkat adiknya itu dan menggendong nya untuk menuju kamar adiknya. Setelah sampai ia pun meletakkan Harsa yang sudah tertidur dan menyelimuti nya, dirasa sudah adiknya sudah tertidur lelap, ia mematikan lampu kamarnya dan keluar meninggalkan kamar adiknya untuk beristirahat.

HAI AUK AUK AUK..
JANGAN LUPA PAKET LENGKAP NYA YA CINTA CINTAKUUU..
JANGAN LUPA KOMENNYA JUGA YAA SUPAYA AKU RAJIN UP NYA OKEYY...
LOVE MORE AND MORE...

HARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang