🫣

291 25 9
                                    

"Sayang.. aku tau kamu capek, aku juga capek, aku ngerti kok, okay? Jangan merasa bersalah ya?"
Ucap moona sambil melepaskan seatbeltnya untuk mendekat kearah iofi.

Moona sudah melepas seatbeltnya dan sekarang ia memegang kedua pipi milik kekasihnya itu dan menciumi bibir lembut milik kekasihnya itu, iofi selalu merasa tenang jika di dekat moona karena moona memanglah orang yang bisa membuat iofi tenang dalam keadaan apapun itu dan juga sebaliknya.

"I love you okay..."
Ucap moona sambil masih memegang kedua pipi iofi dan mengelusnya.

"I love you too.."
Ucap iofi sambil tersenyum kearah moona.

TBC

---------------------------------------------------------

Sekarang iofi sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi, dan moona sedang berada di ruang kerjanya mentanda tangani dan juga mengecek pekerjaannya.

Beberapa menit kemudian, iofi sudah keluar dari kamar mandi yang berada di dalam kamar tidur miliknya dan juga moona, ia sedang berjalan kearah meja riasnya untuk mengeringkan rambutnya yang basah itu, tetapi ia merasa bahwa ada sesuatu yang kurang.

"Kek ada yang kurang deh.. apa yaa?"
Tanyanya ke dirinya sendiri sambil mengeringkan rambutnya dengan hair dryer yang sudah di hidupkannya.

Iofi berpikir dan berpikir dan akhirnya, ia mengetahui bahwa moona tsedang tidak ada di dalam kamar, iofi langsung berdiri dan keluar dari kamar untuk mengecek keberadaan moona.

"Ehh iyaa! Moona!"
Ucap iofi yang sedang berdiri dan berlari kecil kearah pintu kamar.

Sekarang ia sedang berjalan agak cepat kearah ruang kerjanya moona, bisa saja dia sedang berada di situ.

Iofi sudah sampai di depan ruang kerja moona, ia tidak tahu bahwa ada moona atau tidak, tetapi semisalnya jika ada ia harus tetap mengetuk pintu itu.

Tok tok tok

"Iya masuk."
Ucap moona dari dalam ruang kerjanya.

Kreek

Iofi membuka pintunya sedikit lalu menonggak kearah depan untuk melihat apakah itu benaran moona dan juga untuk melihat apakah moona sedang sibuk.

Moona yang melihat kelakuan calon istrinya itu membuatnya terkekeh dan menyuruhnya untuk masuk.

"Kamu kenapa sih yang?"
Ucap moona sambil tertawa kecil.

"Masuk sini"
Ucap moona sambil berdiri untuk menghampiri wanita kesayangnya itu yang sedang berdiri membelakangi pintu.

"Kenapa sayang? Kamu lagi mau?"
Ucap moona sambil membuat ekspresi yang agak.. mesum...?

Iofi tidak menjawab ia hanya memalingkan wajahnya karena wajahnya sudah memerah karena ucapan moona tadi.

Moona memeluk iofi di pinggangnya, iofi sedikit terkejut tetapi tentu ia menyukainya, lalu moona menggendong iofi menuju ke sofa yang berada di dalam ruang kerjanya itu.

Moona menaruh iofi di sisi sofa dan langsung mulai melumati bibir iofi yang lembut itu, lama kelamaan iofi hampir tak bisa bernafas, iofi langsung mendorong dan memukul lembut moona agar ciuman mereka bisa lepas dan iofi bisa bernafas kembali dengan normal.

Moona melepas ciuman mereka dan iofi langsung membenarkan nafasnya.

"Pelan.. pelan aja sayang.."
Ucap iofi lemah sambil masih membenarkan nafasnya.

Setelah mendengar perkataan iofi itu moona makin tak sabar untuk menyantap iofi, moona langsung turun ke lehernya iofi dan mengigitnya pelan sehingga membuat beberapa bekas merah di lehernya, tangan moona tak tinggal diam, kedua tangannya langsung membuka baju dan celama milik iofi sehingga hanya tertinggal dalamannya saja.

I will do everything it takes to get you. [S2] ( Iomoon 🔮🎨 ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang