𝐬𝐞𝐧𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚

644 20 3
                                    


𝐀𝐬𝐬𝐚𝐥𝐚𝐦𝐮𝐚𝐥𝐚𝐢𝐤𝐮𝐦. 𝐰𝐫. 𝐰𝐛.

Dewa baru saja diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit karna Dewa tak menebus obat nya selama 5 hari dan mengakibatkan diri nya harus di rawat 4 hati 4 malam di rumah sakit.

Kalau biasa hanya ruam merah disertai gatal yang tak seberapa tapi kemarin Dewa demam tinggi tak turun-turun bahkan gatal nya bertambah parah sampai membuat tubuh nya luka-luka.

Di sepanjang koridor Adam sebagai sekretaris nya terus menjaga tuan nya agar tak bersentuhan oleh siapapun  yang lewat.

"Apa jadwal saya hari ini? " Tanya Dewa.

Adam segera membuka tablet yang selalu ia bawa. "Akan ada rapat bulanan pak" Ucap Adam memberi tahu.

"Baiklah, siapkan semua nya jangan sampai seperti bulan kemarin" ucap Dewa mengingat laporan bulan kemarin sangat berantakan hingga membuat Dewa murka.

Bagaimana tidak Grafik nya saja tidak jelas.

Sedangkan di Luar seorang gadis baru saja sampai tanpa memperhatikan tempat ia memberhentikan motor nya menghalang sebuah mobil mewah.

"Mb motor nya menghalang mobil orang" Satpam di pintu masuk pun menghampiri gadis itu.

"Maaf s𝐚𝐲a buru-buru pak" Ucap Gadis itu main nyelonong begitu saja meninggalkan satpam yang hanya bisa menggeleng dan kembali pada posisi nya.

Karna satpam itu pikir gadis tadi akan segera kembali membenarkan parkiran motor nya.

Gadis itu adalah Adiba.

Adiba tak memikirkan  apapun  lagi selain Abah nya yang tiba-tiba masuk rumah sakit karna penyakit jantung nya kembali kambuh.

Kelas nya saja rela Adiba tinggal.

Adiba terus berlari sambil berusaha menghindari setiap orang yang berjalan di Koridor yang sama dengan nya.

Namun di tengah langkah nya sebuah banker lewat begitu saja membuat Adiba spontan menghindar, Tapi Adiba di buat kaget karna di depan nya tepat sekali seorang laki-laki berjas hitam.

Adiba menabrak laki-laki itu, tangan nya berada tepat di dada laki-laki yang ia tabrak jika saja laki-laki itu tak cepat menahan diri nya mungkin mereka akan jatuh bersama.

Adam yang melihat Bos nya disentuh wanita Asing menatap kaget dan ada rasa takut juga menghampiri,karna bos nya baru saja sembuh dan kini sudah kembali menerima sentuhan.

"Pak.... " Gumam Adam dengan raut kecemasan.

Seketika Adiba sadar lalu memundurkan badan nya. "Maaf... Saya sedang buru-buru, permisi" Adiba kembali berlari menghiraukan laki-laki yang masih terdiam kaku. Yang ternyata adalah Dewa.

𝐃𝐢 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐔𝐆𝐃

Sesampai nya di ruangan UGD Adiba akhir nya meluruhkan air mata nya melihat Abah nya yang masih setia memejamkan mata  dengan infus di tangan serta alat bantu nafas yang menutupi mulut dan hidung nya.

"Abah... " lirih Adiba berjalan mendekati banker abah nya.

"Kita do'akan sama-sama yaa nak, biar Abah cepat bangun" ucap Arum sang Umi merangkul putri nya untuk menguatkannya.

𝐁𝐢𝐝𝐚𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐮𝐫𝐠𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang