𝐬𝐞𝐭𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐢 𝐦𝐚𝐰𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭𝐤𝐚𝐧

211 11 0
                                    

𝐀𝐬𝐬𝐚𝐥𝐚𝐦𝐮'𝐚𝐥𝐚𝐢𝐤𝐮𝐦

Setelah kejadian kemarin Abel tak berhenti memaparkan senyum lebar nya tak kala menyapa para teman-teman nya.

Mengingat penjelasan dava setelah kejadian kemarin, yang hanya berdasarkan rasa simpati membuat Abel tenang, karna Abel tak bisa menerima cinta dava di saat dia sudah memiliki dambaan hati.

Dan hari ini Abel akan menemui dambaan hati nya.

Di tangan nya terdapat setangkai bunga mawar yang ia buat sendiri.

"Hari ini aku harus mengutarakan perasaan ini sama uda Anggar" gumam Abel lalu mencium aroma bunga mawar yang harum karna sudah ia beri wewangian.

Pemuda yang Abel incar adalah Anggar,Abel mulai menaruh hati pada anggar saat hari pertama nya belajar dan anggar adalah guru yang mengisi di kelas nya.

Bahkan gerak-gerik pemuda itu pun tak luput dari penglihatan Abel.

Seperti sekarang ini mata Abel makin berbinar tak kala menangkap sosok anggar dari kejauhan.

"Uda anggar... " pekik Abel membuat atensi beralih pada nya.

Anggar yang merasa di panggil menghentikan langkah nya.

Setelah berada di hadapan nya Abel menyodorkan setangkai bunga yang sudah ia buat.

"Uda Terima bunga ini yaa... Sebagai persetujuan untuk Abel memperjuangkan Uda" ucap Abel membuat semua terkejut termasuk anggar.

"Abel sudah lama menyukai uda, bolehkah Abel memperjuangkan rasa ini? " tanya Abel. Membuat semua tambah kaget.

Tanpa di ketahui Abel dari kejauhan di belakang anggar dava berdiri terdiam mendengar penuturan istri nya.

"Ternyata yang kamu mau adalah dia" batin dava.

Seperti tertusuk berlatih di dada kiri nya,dava sangat susah untuk bernafas, mata nya berkaca-kaca menyaksikan istri nya menyatakan suka terhadap laki-laki lain.

"Kalau saja saya memberitahu mu lebih awal tentang status kita mungkin hal ini tak akan terjadi, tapi apalah daya saya yang masih mendalami agama, saya butuh waktu agar pantas untuk mengimami mu, Humairah" Batin dava lagi.

Anggar merasa risih di lihat semua orang secara terang-terangan.

"Stop! Saya gak mungkin menerima seorang perempuan yang sudah menjadi milik orang lain" ucap anggar tegas.

"Apa maksud uda? " tanya Abel dengan mata berkaca menatap anggar yang malah menghindari tatapan Abel di depan nya.

"Suatu saat kamu pasti tahu" setelah mengatakan itu Anggar pergi begitu saja meninggalkan Abel yang tertunduk, menangisi kebodohan nya.

Abel tak tuli, sehingga ia bisa mendengar kata-kata dari santri lain yang ada di sekitar nya.

"Semua bubar" dava datang dan langsung menginterupsi semua nya dan mereka pun langsung pergi.

Dava ingin memegang bahu Abel namun Abel langsung mundur dan pergi begitu saja.

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚

𝐁𝐢𝐝𝐚𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐮𝐫𝐠𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang