𝐀𝐬𝐬𝐚𝐥𝐚𝐦𝐮'𝐚𝐥𝐚𝐢𝐤𝐮𝐦
Setelah mengantar Diba pulang Dewa memilih langsung saja pulang dan menghempaskan tubuh nya di kasur.
Tatapan dewa tertuju pada plapon namun fikiran nya kembali mengingat kejadian sore tadi, bahkan suara nya yang lembut namun irit itu mampu mengguncang hati Dewa.
"Hany Adiba syahputri, kamu satu-satu nya cewek yang bikin saya gak bisa tenang walau sudah bertemu" Gumam Dewa sendiri.
Dewa mulai menutup mata nya sejenak.
"Mas bangun" Dewa merasa ada yang mengguncang tubuh nya pelan dan suara itu mengingatkan dewa dengan Diba.
Dewa membuka mata nya dan melihat wajah Diba berada tepat di depan wajah nya, menatap nya begitu sendu dengan senyum manis nya.
"Diba... " lirih Dewa. Tangan nya terangkat mengusap pipi lembut milik gadis di depan nya ini.
"Mas baru pulang kerja bukan nya bersih-bersih baru makan, malah tidur" ucap gadis yang berparas mirip Diba tersebut.
"Kamu benar Diba? " tanya Dewa langsung bangun duduk di atas kasur.
"Mas lupa kalau kita sudah nikah? " Tanya gadis itu lagi.
"Ha! Nikah? " Dewa sangat terkejut mendengar perkataan gadis didepan nya.
"Mas apa pekerjaan di kantor begitu banyak sehingga mas lupa kalo mas juga punya istri" Ucap gadis itu dengan ekspresi sedih.
Saat gadis itu menuruni kasur berniat ingin pergi dewa langsung ikut turun dan memeluk gadis itu dari belakang.
"Kalau memang ini benar ada nya, bisakah kamu menatap ku" Lirih Dewa tepat pada telinga Diba.
Gadis berperawakan seperti Diba itu berbalik langsung mengalungkan tangan nya pada leher Dewa, mata nya menatap lurus pada mata Dewa.
"Apa sekarang mas percaya? " tanya gadis itu.
"Boleh saya mencium mu? " dewa malah bertanya.
"Tentu saja boleh, kita kan sudah suami istri Mas" ucap Diba.
Seulas senyum terukir pada wajah dewa lalu dewa menutup mata nya dan mulai mendekatkan wajah nya.
1 detik
2 detik
3 detik
Brugh
"Astagfirullah... " dewa mengeluh sambil memegang pinggang nya yang terbentur di lantai.
Dewa mulai bangun perlahan lalu kembali ke kasur namun kali ini duduk pada pinggiran kasur tangan nya ke belakang menjadikan tumpuhan untuk badan nya.
Mata nya memejam mengingat momen barusan yang ternyata hanya sekedar mimpi pendek nya.
Dewa menghela nafas sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐢𝐝𝐚𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐮𝐫𝐠𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫𝐚
Teen Fiction𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐝𝐢 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚 𝐀𝐡𝐦𝐞𝐝 Ceo muda 28 tahun dengan tinggi 180cm. Dewa memiliki penyakit langkah yang membuat nya harus melajang hingga saat ini. Yaitu Alergi terhadap sentuhan. Bukan tak pernah usaha tapi dari semua rumah sa...