SN. 01

235 63 130
                                    

Hai kembali lagi bersama author hehe.

Selamat datang di cerita kedua author ya 😻

Sahabat sejati adalah ia yang menemanimu saat semua orang pergi menjauhimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahabat sejati adalah ia yang menemanimu saat semua orang pergi menjauhimu.

Naura Arabella Sanjaya

•••

Hai kenalin nama ku NAURA ARABELLA SANJAYA. Biasa dipanggil Naura inilah kisahku, aku terbilang sangat cool, cuek, kalem dan jarang sekali aku bicara. Sekalinya bicara itupun kalau penting.

Aku sekarang menduduki bangku kelas XI SMA, nama sekolah ku SMA NUSA BANGSA. Aku mempunyai nervous yang tinggi, jadi aku sering gugup kalau suruh persentase. Oh tidak, lebih tepatnya gugup saat bicara di depan umum dan ya aku ini demam panggung hehe.

•••

Di sebuah rumah bernuansa biru muda, Naura tengah sibuk dengan peralatan sekolahnya. Ya, besok adalah hari pertama Naura sekolah.

"Mah, cocok gak aku pakai baju putih abu ini?" Tanya Naura kepada ibu. Sambil memutar-mutar badannya itu. "Iya, bagus kok sayang" jawab ibu Naura.

"Kalo kata papah gimana? Bagus gak?" Kini Naura bertanya kepada sang ayah. "Bagus kok, cocok" Jawab ayah sambil mengacungkan dua jempol nya itu.

RYAN SANJAYA beliau adalah ayah dari Naura.

NAMYRA ARABELLA beliau adalah ibu dari Naura.

Kini Naura berganti pakaian lagi, dan bergumam dalam hati. "Duhh kok aku jadi deg-degan gini ya? Besok hari pertama masuk sekolah, udahlah besok mah besok aja"

Sekarang Naura beranjak pergi ke kamar, lagi dan lagi Naura bicara sama dirinya sendiri. "Hm aku bakal dapet teman gak ya? Apa aku nanti bakal sendiri disana?"

Ya, tanpa Naura rasa Naura menutupkan matanya dan tidur terlelap dalam mimpinya itu. Tidak terasa waktu begitu cepat kini matahari mulai menampakkan dirinya. Kini Naura sedang sarapan pagi dengan keluarganya.

"Mah, kok Naura deg-degan gini ya. Naura takut mah" Ucap Naura kepada ibu, kini Naura merasa gelisah tidak karuan.

"Tenang sayang, jangan takut. Prinsip kamu terapkan ya!" Titah sang ibu kepada Naura. "Iya, itu mah pasti mah" Jawabnya.

Hari pertama sekolah Naura di jemput oleh teman sekaligus bisa di bilang saudara jauhnya, dengan mobil berwarna hitam mewah menelaksonkan telaksonnya.

Tinn...Tinn (anggap telakson mobil ya seng)

"Kak Naura, ayo berangkat" Ajak Alina dari luar. "Iya, Lin bentar" Ucap Naura dan bergegas menuju mobil yang di tumpangi oleh Alina.

"Mah, Naura berangkat dulu ya" Ucap Naura pamit. "Assalamualaikum" Salamnya yang langsung di respon oleh kedua orangtuanya "Wa'alaikumsalam".

SHE'S NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang