4

122 15 2
                                    


" Oh ya Vallen, kapan kau akan melantik Ernest untuk menggantikanmu sebagai Raja?" Tanya Charloss.

"Mungkin tahun depan, aku tidak ingin memaksanya, karena itu tanggung jawab yang besar"

Charloss mengangguk mengerti. "Aku juga begitu, Jika putraku sudah siap menjadi Raja maka akan ku lakukan"

Charlie tersenyum dan mengangguk mendengar ucapan ayahnya.
Sementara Florea merasa bosan disana, tidak ada yang tertarik, tapi mau bagaimana lagi, dia harus menghormati tamunya.

"Apa kalian tidak menginap saja disini, terlalu bahaya menyebrang danau malam-malam" saran Florence.

Vallen dan Aura saling menatap ragu. "Apa tidak merepotkan, jika kami menginap disini?" Tanya Aura.

"Tentu saja tidak, kami akan sangat senang menyambut kalian"

"Terimakasih Ratu Florence, jika dipikir-pikir, kau ada benarnya, kami akan menginap disini malam ini saja" jawab Vallen dengan senang hati.

"Apa!" Kata Florea membuat seorang menatapnya heran. "Ah tidak, maksudku aku sangat senang jika kalian mendengarkan saran Ibunda" ujarnya kembali mengalihkan pembicaraan. Florea sudah tidak nyaman, tapi mereka malah menginap di sini.

"Kalau begitu, kami akan mempersiapkan kamar untuk kalian"

Florea mengendus kesal, Ibundanya terlalu baik menyuruh mereka menginap di istana.  "Oh tuhan, bawa aku pergi dari sini"

"Oh ya Putri Florea, karena aku pertama kali datang kesini, maukah kau menemaniku berkeliling istana?" Tanya Ernest, dan tentu saja Florea akan menolak jika ayahnya tidak mengiyakan.

"Tentu saja boleh pangeran Ernest, Florea akan mengantarmu keliling istana, kau bisa bertanya apa saja dengannya" jawab Charloss dengan senang hati.

"Terimakasih Raja Charloss, aku akan sangat senang jika putri Florea mau menemaniku"

Florea tersenyum malas kepada Ernest. "Baiklah pangeran, kita bisa memulai keliling istananya sekarang?"

"Sekarang?"

"Tentu saja, malam ini aku akan tidur cepat, dan tidak ada waktu lagi" jawab Florea tegas.

"Baiklah "

* * * * *

Florea dan Ernest mulai mengelilingi istana, sesekali Ernest bertanya dan Florea menjawab setahunya saja.

"Putri Florea, jika aku boleh tahu, berapa usiamu?" Tanya Ernest basa-basi.

"19 tahun"

Ernest mengangguk. "Ternyata kau masih sangat muda, aku 26 tahun, 3  tahun lebih tua dari pangeran Charlie"

Florea hanya mengangguk malas.

"Dulu, pangeran Charlie pernah datang ke Ironvale saat umurnya masih 3 tahun, dan saat itu kau belum ada. Jadi, ini pertama kalinya kita bertemu, kau sangat cantik lebih dari yang kubayangkan putri Florea"

"Terimakasih atas pujiannya pangeran Ernest. Kurasa kita sudah mengelilingi seluruh istana, kau bisa beristirahat sekarang"

"Waktunya cepat sekali, baiklah kalau begitu. Terimakasih telah menemaniku mengelilingi istana, dan selamat beristirahat juga" pamit Ernest.

Florea tersenyum tipis. Lalu dia memanggil pengawal untuk mengantarkan Ernest menuju kamarnya.

Akhirnya setelah sekian lamanya, Florea bisa beristirahat santai. Dia segera mengganti gaunnya dengan baju tidur.

"Rasanya sangat lelah" gumamnya.

"Dia tampan, tapi aku tidak suka dengan cara bicaranya yang terlalu manis" Florea tiba-tiba memikirkan Ernest, Florea akui Ernest memang tampan, tapi dia tidak menyukainya.

Big SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang