Vernon datang dengan membawa nampan berisi segelas air dan beberapa jenis buah yang sudah terpotong.
"Dirumahku hanya ada ini" katanya, lalu meletakkan nampan itu disamping Florea.
"Bukan masalah" sahut Florea, lalu segera meminum air yang di berikan Vernon, jujur Florea sangat haus saat ini. Setelah minum, dia juga memakan buah apel yang sudah terpotong.
"Kau suka buah apel?" Tanya Ellen.
"Iya, aku suka. Apalagi apel dari Vernon" jawab Florea tanpa sadar.
Ellen tersenyum kecil, sementara Vernon memutar matanya malas.
"Maksudku, aku suka apelnya karena lebih manis dari apel yang lain" Florea mencoba menjelaskan setelah dia sadar apa yang dia katakan sebelumnya.
"Aku mengerti. Kau kesini sendirian?" Tanya Ellen lagi.
"Aku bersama Sherly, kudaku"
"Ah, begitu. Kau tidak membawa pengawal atau seseorang untuk menemanimu berpergian?"
"Aku tidak mau ada yang menggangguku di waktu libur, aku juga bisa keluar istana hanya di hari libur, tidak di hari lain. Kecuali menghadiri acara kerajaan"
"Kau sangat mandiri tuan putri"
"Tidak juga, aku sering merepotkan Vernon"
Ellen terheran menatap putranya, Vernon tidak pernah menceritakan bahwa dia pernah bertemu dengan Putri Florea sebelumnya.
"Hari itu dia tersesat dihutan jadi aku membantunya" sahut Vernon sebagai jawaban dari tatapan ibunya.
"Begitu, kau tidak apa-apa kan?" Tanya Ellen pada Florea.
"Tidak, aku baik-baik saja. Aku kesini ingin meminta maaf pada Vernon karena telah menjatuhkan semua buahnya saat di pasar kemarin. Aku benar-benar minta maaf"
Vernon hanya menatap Florea malas, padahal dia sudah bilang tidak perlu membahas soal itu dan lupakan saja.
"Jadi kau yang menjatuhkan buahnya?" Tanya Ellen.
"Iya, aku minta maaf"
"Tidak apa-apa, kau mungkin tidak sengaja"
"Tapi Vernon tampak kesal saat itu" Florea menambahkan.
"Siapa bilang? Aku tidak mau mendengar kata-kata mu karena aku sibuk waktu itu" jelas Vernon
Florea tersenyum. Mendengar suara Vernon saja membuatnya sangat bahagia.
"Kau tidak mau pulang? Ini hampir sore, mungkin orang istana sudah mencarimu" tanya Vernon.
"Kau benar, aku harus segera pulang"
Vernon sangat lega akhirnya Florea pergi dari rumahnya.
"Kalau begitu, biarkan Vernon mengantarmu sampai ke kota" ujar Ellen membuat Vernon menggelengkan kepalanya.
"Tidak apa-apa, aku sudah ingat jalannya, tidak perlu repot-repot untuk mengantarku"
Jawaban Florea, membuat Vernon sedikit lega, jadi dia tidak perlu mengantarkan gadis itu. Merepotkan."Aku takut jika tuan putri tersesat lagi, sebaiknya biarkan Vernon mengantarmu hari ini" pinta Ellen.
"Ibu, dia bilang dia ingat jalannya" sahut Vernon membuat Florea sedikit kecewa.
"Antar dia atau kau tidak boleh masuk ke dalam rumah!" Ancam Ellen
Vernon menghela napas. "Aku akan mengantarmu!"
Ucapan Vernon mampu membuat Florea tersenyum tipis. "Terimakasih Vernon, maaf merepotkan mu"
"Memang merepotkan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Big SECRET
FantasySebuah rahasia besar yang akan menghancurkan segalanya. #1 - vrose (05/07/24)