Sesuai keinginannya, Florea pergi menemui Vernon bersama Rere. Dia terlihat bergembira hari ini sebelum dia harus menghadapi Ernest besok. Entah mengapa, memikirkan Vernon membuatnya bahagia, meski Vernon telah membuatnya kesal beberapa kali, tapi Florea tidak bisa marah.
Mereka sampai di depan rumah Vernon, kini Florea sudah sangat ingat jalan menuju rumah Vernon.
Pria itu sedang memisahkan buah yang bagus dan tidak bagus untuk masuk ke keranjang. Pria itu sangat serius sehingga tidak sadar jika Florea sudah berdiri dihadapannya.
"Sepertinya kau sangat sibuk" celetuk Florea membuat Vernon terkejut.
"Kau?"
"Selamat pagi tuan Vernon" sapa Rere ramah.
Vernon tidak membalas dan malah menatap Florea dengan bingung.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Vernon.
Pertanyaan Vernon membuat Florea tidak percaya, tidak biasanya pria itu memperdulikannya. "Sudah sangat baik, terimakasih telah kembali dan menolongku" dia tidak akan lupa mengucapkan terimakasih meski Vernon yang membuatnya tersesat di sana.
Jawaban Florea membuat Vernon semakin bersalah. "Kalau begitu duduklah dulu, aku akan membuat kalian minum"
"Ibumu kemana?" Tanya Florea setelah duduk.
"Sedang berkebun, kau mau kesana?"
Florea menggeleng cepat. Terkahir kali dia berkebun dengan Vernon, dan itu membuatnya trauma. Saat dia ingin memetik buah, tiba-tiba saja ada ulat pada buah itu dan membuat Florea berteriak kencang dan berlari kearah Vernon dan langsung memeluk pria itu tidak sengaja.
Vernon terkekeh pelan. "Kalian tunggu dulu, aku akan kembali sebentar lagi"
Florea dan Rere hanya mengangguk dan menunggu Vernon.
Tidak lama, Vernon datang bersama Ellen dengan membawa sebuah nampan berisi minuman.
"Florea, kau kemari?" Tanya Ellen setelah duduk disamping Florea.
"Iya, ada hal yang ingin aku katakan"
Mendadak serius, tidak pernah Florea seserius ini.
"Emm, sebenarnya ini tidak penting. Tapi, aku harus mengatakannya. Mungkin aku tidak bisa bertemu lagi dengan kalian setelah ini, ayah melarangku untuk berpergian sendirian karena akhir-akhir ini aku selalu membuat mereka khawatir. Jadi, aku kesini untuk terakhir kalinya mungkin" jelas Florea, mengatakan itu membuatnya kembali tidak rela.
"Itu akan lebih bagus, kau memang merepotkan. Yang mulia mengambil keputusan yang tepat" balas Vernon.
Terlihat kecewa dengan jawaban Vernon, dia pikir Vernon akan sedih, ternyata tidak. Sepertinya hanya Florea yang merasakan itu, sangat bodoh.
"Vernon! Berhenti berkata seperti itu di depan tuan putri" tegur Ellen. Menurutnya, putranya itu sudah keterlaluan.
"Tidak apa-apa, ini semua untuk dirimu sendiri. Kau bisa datang kapan saja kesini jika kau mau, tidak ada yang melarangmu. Mengerti!" Lanjut Ellen.
Setidaknya, jawaban Ellen membuat Florea sedikit senang, tidak dengan jawaban Vernon.
"Aku tidak bisa berlama-lama disini, kalau begitu kami pergi dulu" pamit Florea.
Florea dan Rere bergegas pergi dari sana, suasana hati Florea tidak baik karena Vernon. Kenapa pria itu sangat menyebalkan? Dan kenapa Florea tidak marah atau benci dengannya? Memang bodoh.
"Florea!" Panggil Vernon membuat Florea kembali berpaling dan menatap Vernon bingung.
"Sampai jumpa "
KAMU SEDANG MEMBACA
Big SECRET
FantasySebuah rahasia besar yang akan menghancurkan segalanya. #1 - vrose (05/07/24)