Vernon berlari kecil ke rumahnya untuk menggantikan buah yang sudah jatuh tadi. Berlari melewati beberapa pohon besar, hingga akhirnya dia sampai di sebuah rumah kayu sederhana dan dikelilingi oleh kebun buah yang lebat.
"Vernon, ada apa?" Tanya wanita paruh baya bernama Ellen yang sedang menyapu di halaman rumah.
Vernon terduduk lemas, dia mengatur nafasnya setelah berlari dari pasar yang jaraknya lumayan jauh.
"Buahnya jatuh, aku harus menggantinya" jawab Vernon.
Ellen mengerutkan keningnya. "Kenapa bisa buahnya jatuh?"
"Aku tidak sengaja menabrak seseorang" jawab Vernon bohong, menurutnya dia tidak perlu mengatakan tentang Florea.
"Kalau begitu, cepat gantikan! Nanti pemilik kedai akan marah padamu karena terlambat mengirimnya" suruh Ellen.
Dengan malas, Vernon bergerak masuk ke dalam kebunnya dan menggantikan buahnya. Sebetulnya, Vernon sangat kesal dengan Florea, ini semua karena Florea, dia jadi rugi besar.
Ellen merupakan ibu Vernon, mereka tinggal sebatang kara di dalam hutan Grace. Tidak ada penduduk lain yang tinggal disana, hanya mereka berdua saja. Beruntung mereka menanam beberapa jenis buah, sehingga mereka bisa menjualnya kembali untuk kelangsungan hidup.
* * * * *
"Sherly, apa kau tau? Aku kemarin bertemu dengan Vernon, dan lagi-lagi aku membuat masalah dengannya" kata Florea, hari sudah berlalu, tapi Florea tetap saja memikirkan kejadian di pasar kemarin.
"Aku menjatuhkan semua buahnya, wajahnya terlihat sangat kesal. Aku ingin menggantinya, tapi dia malah pergi".
Florea terus bercerita pada Sherly seraya memberi makan Sherly. Ya begitulah Setiap hari, dia tidak ada teman bicara, Charlie juga tidak bisa di harap. Ayah dan ibundanya juga sibuk sekali akhir-akhir ini. Rere, meskipun dia asisten pribadi Florea, tapi tetap saja, banyak yang harus dia lakukan, dia tidak bisa bersantai untuk mendengarkan keluh kesah Florea.
"Sherly, ayo besok kita mencari Vernon! Aku ingin minta maaf padanya" seru Florea.
"Tapi dimana kita harus mencarinya? Aku tidak tahu dimana rumahnya"
Florea terus memikirkan bagaimana caranya dia bisa bertemu dengan Vernon, dia jadi ingat beberapa tempat yang sering Vernon datang. Dia rasa dia tau Vernon ada dimana.
* * * * *
Keesokan paginya, Florea sudah siap untuk berpetualang mencari Vernon bersama Sherly kuda putihnya.
"Ayo Sherly! Kita harus semangat!" Seu Florea dengan penuh kegembiraan.
"Kau akan kemana lagi?" Tanya Charlie.
"Aku akan mengelilingi Dreamweaver" jawab Florea bohong.
Charlie hanya heran, Florea berbeda darinya yang lebih suka berada di istana yang tertutup. Sementara Florea, sama sekali tidak betah berada di istana.
"Hati-hati, pulanglah lebih awal. Jangan membuat orang khawatir"
"Baiklah, aku mengerti"
Florea menunggangi kudanya, lalu berjalan meninggalkan istana.
* * * * *
Florea dan Sherly terus menyusuri hutan dengan bingung, hutan Grace, itu tujuan utama Florea agar bisa menemukan Vernon. Tapi sejak tadi pagi, dia belum menemukan Vernon hingga matahari tepat di atas kepalanya.
"Sherly, dimana kita bisa menemukan Vernon? Aku mulai lelah" gumamnya.
Florea turun dari kudanya, dan memilih beristirahat di bawah pohon besar. Florea memejamkan matanya sesaat, dia sangat lelah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big SECRET
FantasySebuah rahasia besar yang akan menghancurkan segalanya. #1 - vrose (05/07/24)